webnovel

Bab 216

"Sayang, kamu tahu nggak? Aku tu suka sama kamu, sejak kita masih pakai seragam SD. Waktu itu, rambutmu di kuncir kuda. Sedang berdiri di depan loket pendaftaran SMP kita. Kamu waktu itu cantik sekali, bahkan aku sempat bilang sama ibuku, kalau suatu hari nanti, aku pingin punya istri kamu. Terus Ibu menjewer telingaku. Aku ditertawakan oleh ibu-ibu yang sedang mengantar anaknya."

Mas Ali kembali berbicara, dan sekarang dia mulai memijat kakiku. Bahkan pijatannya masih terasa lembut, penuh kasih sayang.

"Kamu itu, cinta monyetku, cinta remajaku, bahkan masih tetap menjadi satu-satunya, ketika aku telah dewasa. Aku berharap, kamu akan terus disisiku, sampai aku menua nanti. Sampai rambut kita memutih. Semoga kita bisa bersama, sampai surga nanti. Ya, Sayang?"

Suara mas Ali terdengar seperti sedang bicara dengan anak kecil. Begitu lembut, begitu sabar. Seperti itulah suamiku. Saat aku sedang marah, dia akan tetap merayuku. Meskipun marahku, tidak jelas apa penyebabnya.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com