webnovel

Bab 215

Di bawah panas terik matahari, kupungut sampah sampah yang berserakan. Kumasukkan ke dalam karung besar. Kubawa berjalan-jalan, di sepanjang jalanan komplek.

Hampir semua orang sedang ada di rumah pun, keluar dari rumahnya, untuk menontonku. Mereka melihatku dengan tatapan aneh. Hampir semua orang berbisik-bisik, saat aku lewat di depannya.

"Kok bisa, ya? Sudah punya istri cantik, anak pejabat, punya usaha, masih juga tergoda sama bekas pacarnya. Padahal bekas pacarnya juga nggak cantik-cantik amat. Masih cantikan istri sahnya. Begitulah tipu daya setan. Istri sah kelihatan jelek di matanya, sementara pelakor terlihat begitu menggoda."

"Sayang banget, ya? Kasihan istrinya. Kalau aku yang jadi istrinya, sudah kutindas itu pelakornya. Ku**cun pakai si***da. Tapi memang dasarnya istrinya sabar," timpal yang lainnya.

Aku pun memilih untuk berlalu pergi. Tidak ada menangnya, melawan mereka. Saat ini, aku benar-benar merasa menjadi orang yang paling hina.

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com