webnovel

Chapter 21

"Sudah lama tidak berjumpa, Luffy" ucap seorang lelaki yang berdiri di atas perahu berbentuk peti mati. Luffy menyeringai sebelum dia menjawab.

"Itu benar ... Hawk-Eye," kata Luffy sambil menatap pria yang bernama Hawk-Eye. Semua koki telah keluar dan sekarang berdiri di belakang Luffy dan Zeff, yang berdiri di sana untuk menonton interaksi Hawk-Eye dengan Bajak Laut Kreig. Zoro yang berada di kanan Luffy menatap Hawk-Eye dengan ekspresi sangat bersemangat.

'Itu dia ... pendekar pedang terhebat di dunia,' Pikir Zoro, saat dia meletakkan tangannya di atas pedangnya. 'Aku tidak mengira akan bertemu dengannya secepat ini, tetapi aku tidak akan mundur sekarang,' pikirnya dengan keyakinan.

Sebelum dia bisa melanjutkan pikirannya, suara salah satu juru masak mengeluarkan Zoro dari pikirannya.

"Bagaimana dia membelah kapal raksasa itu menjadi dua?!" tanya / berteriak juru masak di sana. Zoro juga bertanya-tanya, bagaimana seseorang bisa membelah kapal seukuran itu menjadi dua.

Pada saat itulah Luffy tertawa kecil sebelum memberikan semua orang jawaban atas pertanyaan si juru masak.

"Dia memotongnya," kata Luffy sambil menyipitkan matanya pada Hawk-Eye, sementara yang lain menatap Luffy menunggunya untuk menjelaskan dengan lebih, tapi Luffy tidak pernah melakukannya. Zeff melihat kebingungan di wajah para koki dan Zoro, kemudian ia memutuskan untuk mencoba menjelaskan dengan lebih rinci.

"Pria di sana itu adalah Dracule Mihawk, atau dikenal juga sebagai Hawk-Eye. Dia adalah pendekar pedang terhebat di dunia," kata Zeff mengejutkan para koki. Mihawk adalah pria kurus tinggi dengan rambut hitam, janggut pendek, kumis, dan cambang yang mengarah ke atas.

Matanya berwarna kuning aneh yang menyerupai elang. Dia mengenakan pakaian hiasan hitam dan merah dengan liontin salib, yang memberinya penampilan seperti pendekar pedang Spanyol.

Pakaiannya terdiri dari topi hitam bertepi lebar yang dihiasi bulu besar, dan mantel hitam panjang, dengan bagian lengan dan kerah bermotif bunga berwarna merah. Dia mengenakan celana ungu muda yang ditopang oleh ikat pinggang berdekorasi dan menyelipkan celananya ke dalam sepatu bot yang terlalu besar dibandingkan dengan ukuran kakinya.

"Dan jika kalain bertanya-tanya dengan apa dia memotong kapal itu ... dia memotongnya dengan pedang yang diikat di punggungnya," kata Zeff menyebabkan semua orang melihat punggung Mihawk untuk melihat pedang itu. Bilahnya adalah bilah yang berdekorasi penuh hiasan dan sangat panjang. Pada gagang bilah itu berbentuk seperti salib.

Bilah pedang itu sendiri berwarna hitam pekat dengan kemilau yang sangat kuat, pedang panjang dengan satu mata pisau dengan sedikit lekukan di ujung bilahnya. Secara keseluruhan, bilahnya terlihat seperti salib hitam besar.

Salah satu koki tampak seperti akan mengatakan sesuatu tentang pedang Mihawk, tetapi ketika dia akan berbicara, Mihawk merentangkan tangannya dan meraih gagang pedangnya bersiap-siap untuk menggunakannya, gerakan itu menyebabkan Luffy menyipitkan matanya dan meletakkan tangannya di atas pedangnya.

bersiap-siap untuk membela diri jika perlu. Semua orang menahan nafas, menunggu untuk melihat apa yang akan dilakukan Mihawk, Luffy akan bertanya pada Mihawk apa yang ingin dia lakukan, tetapi sebelum dia bisa berbicara, Zoro berjalan dari belakang Luffy dan kemudian berdiri di samping Luffy dengan bandana hijau diikatkan di kepalanya.

Luffy berbalik dan menatapnya untuk melihat apa yang sedang dia rencanakan, tetapi dengan satu pandangan Luffy sudah tahu apa yang Zoro rencanakan. Ketika Zoro hendak melompat dari restoran dan menuju Mihawk Luffy menarik bajunya dari belakang dan melemparkan Zoro ke belakangnya.

Zoro dikejutkan oleh tindakan Luffy, ia lalu bangkit berdiri dan berteriak kepadanya.

"Kenapa kau melakukan itu ?!" Zoro bertanya / berteriak. Luffy terus menatap Mihawk dan bahkan tidak menoleh ke arah Zoro saat dia menjawab.

"Kau akan mati dengan sia-sia," kata Luffy membuat marah Zoro.

"Apa maksudnya itu?" Zoro bertanya dengan marah. "Apakah kau mengatakan aku tidak bisa mengalahkannya !?" Dia berteriak. Luffy yang masih memunggunginya berbicara dengan nada tanpa emosi seperti biasanya.

"Itulah tepatnya yang aku katakan," kata Luffy mengejutkan para bajak laut dan para koki di sana. "Kau tidak tahu seberapa besar samudera dan kau hanyalah ikan kecil di lautan ini," kata Luffy sambil mengeluarkan pedangnya dan mengangkatnya ke udara sebelum dia melanjutkan berbicara.

"Jika kau bahkan tidak bisa melakukan ini, kau tidak siap untuk menantangnya," katanya. Saat dia selesai berbicara, Luffy menurunkan pedangnya dengan satu gerakan cepat yang ditujukan ke kapal bajak laut Kreig yang sudah terbelah dua.

Saat pedang Luffy turun, hal berikutnya yang dilihat semua orang adalah kedua bagian dari kapal bajak laut terbelah menjadi dua tepat di bagian tengah, menyebabkan kapal terbelah menjadi empat bagian.

Zoro dan para koki menatap pemandangan itu dengan mata selebar piring makan. Para bajak laut bersama dengan Kreig yang masih di atas kapal berteriak dan mencengkeram potongan kayu yang terbelah dari kapal agar bisa mengapung.

Kreig sendiri berhasil naik kembali ke bagian kapal yang masih utuh dan berdiri di sana basah kuyup dan menatap Luffy dengan ekspresi kebencian. Luffy tidak mempedulikannya, sebaliknya dia berbalik ke arah Zoro dan berbicara.

"Masih berpikir kau memiliki kemampuan untuk melawannya?" Luffy bertanya. Zoro memandangnya sebentar sebelum dia mengencangkan bandana di kepalanya dan berbicara.

"Hanya satu cara untuk mengetahuinya," katanya sebelum dia melompat keluar dari restoran dan mendarat di potongan kapal yang terbelah. Luffy menghela nafas dan melihat ke arah Mihawk sebelum dia berbicara.

"Aku ingin dia kembali hidup-hidup, Hawk-Eye," kata Luffy sambil menghela nafas. Mihawk memandang Zoro sebentar sebelum dia berbalik dan memandang ke arah Luffy dan berbicara dengan tertawa kecil.

"Aku akan mencoba," kata Zoro menyebabkan Luffy menyipitkan matanya. Zoro kemudian mengeluarkan semua pedangnya dan berbicara kepada Mihawk.

"Dracule Mihawk," katanya menarik perhatian semua orang. "Aku menantangmu untuk berduel demi gelar pendekar pedang terkuat di dunia," kata Zoro dengan penuh keyakinan, menyebabkan Mihawk turun dari kapalnya yang berbentuk seperti peti mati dan melompat ke bagian kapal yang terbelah sebelum dia berbicara.

"Luffy benar. Kau tidak tahu seberapa besar dunia ini dan kau hanyalah seekor ikan kecil di lautan," kata Mihawk membuat marah Zoro. Zoro akan berlari ke arah Hawk-Eye tetapi sebelum dia bisa, semua orang mendengar seseorang berteriak dari sebelah kanan mereka.

"LLUUFFYY!" datang suara yang sudah akrab bagi Zoro dan Luffy. Semua orang menengok ke kanan dan melihat Usopp, Johnny, dan Yosaku di sekoci kecil mendayung ke arah mereka. Satu hal yang sadari Luffy adalah bahwa Nami tidak bersama mereka.

"Ada apa dan di mana Nami?" Luffy bertanya ketika dia berjalan ke samping untuk menemui mereka. Usopp setelah dia akhirnya berhenti berteriak dan sedikit tenang, mulai berbicara dengan Luffy.

"Nami, dia melemparkan kami keluar dari kapal dan mencurinya," kata Usopp. Begitu dia mengatakan itu, Luffy memalingkan kepalanya dengan cepat ke arah Zoro dan berteriak.

"Kupikir aku sudah bilang padamu untuk mengawasinya!" Luffy berteriak pada Zoro. Zoro mengambil pedang di mulutnya dan menjawab Luffy.

"Aku mengawasinya sepanjang waktu sebelum dia pergi untuk memindahkan kapal," Zoro balas berteriak. "Bagaimana aku bisa tahu dia akan mencuri kapal?" Zoro bertanya. Luffy hendak menjawab tetapi Mihawk berbicara sebelum dia bisa mengatakan apa-apa.

"Wah wah, sepertinya kau sudah mengalami pemberontakan di kru mu, Luffy," kata Mihawk sambil tertawa membuat Luffy kesal. Segera percikan listrik biru dapat terlihat di sekitar tubuh Luffy, angin berhembus kencang dan langit di atas mulai gelap dan benar-benar tertutup oleh awan petir.

Tiba-tiba ledakan petir terdengar keras terdengar di atas baratie membuat semua orang ketakutan, bahkan Mihawk sedikit khawatir. Luffy kemudian berbalik ke arah Zoro dan berbicara dengan nada dingin.

"Percepat apa pun yang ingin kau lakukan di sana dan kemudian pergi dapatkan kembali kapalku sementara aku akan merekrut koki dan membunuh Kreig," kata Luffy menyebabkan Zoro menganggukkan kepala setuju. Luffy kemudian berbalik ke arah Usopp dan berbicara.

"Setelah Zoro selesai, aku ingin kalian mengikuti Nami dan mendapatkan kapalnya kembali. Aku akan berada tepat di belakang kalian dan aku sendiri yang akan berurusan dengan Nami," kata Luffy membuat semua orang di sana memiliki pemikiran yang sama.

'Aku merasa kasihan pada Nami,' pikir mereka semua. Luffy kemudian berbalik ke arah Zoro dan Mihawk untuk menyaksikan pertarungan mereka yang sudah dimulai. Mihawk sedang bertarung melawan Zoro dengan belati kecil yang Luffy tahu berasa dari liontin berbentuk salib di lehernya.

Luffy bisa melihat Zoro berusaha sekuat tenaga tetapi tidak bisa menandingi keterampilan Mihawk, tetapi juga kesal karena Mihawk menggunakan belati kecil dan bukan pedang yang sebenarnya.

Luffy dan semua orang di sana menyaksikan Mihawk menghentikan serangan terkuat Zoro tanpa kesusahan sama sekali.

'Selamat datang di dunia nyata, Zoro,' pikir Luffy ketika dia melihat Zoro mulai mempertanyakan kekuatannya setelah serangannya berhasil dihentikan. Semua orang di sekitar tidak percaya dengan apa yang mereka lihat.

Mereka tidak percaya bahwa bahkan bounty hunter terkenal seperti Zoro tidak bisa mengalahkan Mihawk. Luffy tidak memperhatikan gumaman yang terjadi di sekitarnya, Luffy terus mengawasi Zoro.

Hal berikutnya yang terjadi mengejutkan semua orang termasuk Luffy. Mihawk menikam Zoro tepat di dada. Dari sudut Luffy berdiri, kelihatan seperti Zoro tertusuk tepat di jantungnya.

Namun meskipun dia ditikam, Zoro tidak mundur, dia tidak jatuh. Sebaliknya, dia meningkatkan pertahanannya dan menyerang Mihawk lagi. Luffy dapat melihat bahwa mereka sedang berbicara satu sama lain, tetapi dia tidak dapat mendengar apa yang mereka katakan.

Apa pun yang dikatakan Zoro kepada Hawk-Eye, itu membuatnya tersenyum sebelum mengambil pedangnya utamanya dan menebas Zoro yang menyebabkan 2 pedang di tangannya terpotong dan dadanya terkena tebasan pedang Mihawk. Zoro kemudian jatuh ke air menyebabkan Usopp dan duo Bounty hunter di restoran berteriak.

"ZORO!" teriak mereka, kemudian mereka melompat ke air untuk menyelamatkan Zoro. Luffy meletakkan tangannya di atas pedang dan mengeluarkannya sambil menatap Mihawk, yang menatap balik ke arah Luffy dengan seringai di wajahnya.

Hal berikutnya yang semua orang lihat adalah Luffy menghilang dari tempat dia berdiri menyebabkan para bajak laut dan mata koki melebar dengan kecepatan yang dimilikinya.

Hal berikutnya yang semua orang dengar adalah suara logam yang berbenturan dengan logam lain, bersamaan dengan Shock wave besar yang menyebabkan puing-puing berterbangan ke semua tempat, Shock wave itu juga menyebabkan beberapa koki dan bajak laut pingsan atau berlutut hampir pingsan, sementara pada saat yang sama membuat kaca di seleuruh baratie pecah dan potongan kapal krieg yang tersisa terlempar ke segala arah.

Pada awalnya, semua orang bingung dari mana Shock wave itu berasal. Sampai mereka memeriksa pusat dari shock wave itu berasal, dan melihat Mihawk serta Luffy berdiri di sana dengan pedang mereka saling berbenturan. Luffy menatap mata Mihawk sebelum dia berbicara.

"Bukannya aku sudah bilang aku ingin dia kembali hidup-hidup," kata Luffy sebelum dia mendorong pedang Mihawk dan melompat untuk membuat jarak antara dia dan Mihawk. Mihawk meningkatkan kewaspadaannya sebelum dia menjawab Luffy.

"Kurasa aku terbawa suasana," kata Mihawk. Ketika dia mengatakan itu, Luffy bergerak dan berlari lebih cepat daripada yang bisa dilacak mata orang biasa. Mihawk nyaris tidak sempat mengangkat pedangnya untuk menangkis tebasan Luffy dari bawah.

Ketika dua pedang berbenturan, itu menciptakan shock wave lagi yang menyebabkan banyak bajak laut dan koki terjatuh. Kreig menatap kedua pendekar pedang itu dengan mata lebar sebelum dia berbisik pada dirinya sendiri.

"Kekuatan seperti itu hanya dalam satu ayunan pedang," bisik Kreig ketika dia menatap Luffy dan Mihawk yang sedang berduel di tengah-tengah semua orang. Sanji yang matanya juga melebar karena melihat kekuatan kedua pria itu tidak bisa mempercayai apa yang dilihatnya.

"Apakah mereka manusia?" Sanji bertanya dengan lantang. Zeff mendengus dan melipat tangannya sebelum dia menjawab.

"Itulah yang ada di Grand Line," katanya sebelum dia menepuk pundak Sanji yang menyebabkan dia melihat ke arah Zeff. "Lihatlah ke langit," katanya sambil menunjuk ke langit.

Sanji dan para koki lainnya bersama dengan bajak laut Kreig dan Usopp dan teman-teman mendongak ke langit dan melihat semua awan petir yang terbentuk sebelumnya, sekarang terbelah tepat di tengah menciptakan semacam parit di langit.

Awan dari kedua sisi seperti naik melalui parit, tetapi tidak ada yang menyeberangi parit. Semua orang menatap langit dengan rasa tak percaya.

(Langit terbelah seperti Adegan White beard melawan Shaks di kapal White beard)

"Mereka membelah langit..tidak… mereka membelah surga menjadi dua," kata seorang koki yang ketakutan dengan suara terkejut.