webnovel

Chapter 22

Semua orang berhenti menatap ke atas ketika mendengar teriakan suara Zoro.

"LUFFY!" Zoro berteriak, menarik perhatian semua orang terutama Luffy dan Mihawk yang berpisah, tepat saat mereka mendengar suara Zoro. Luffy menoleh ke arah Zoro dan melihat dia berbaring telentang dengan satu tangan memegang satu-satunya pedang yang tersisa miliknya di udara.

"Luffy, bisakah kau mendengarku?" Zoro bertanya dengan suara bergetar. Luffy menghela nafas sebelum dia terkekeh dan menyarung kan pedangnya, dan dia menjawab sambil tersenyum.

"Ya, aku mendengarmu," kata Luffy. Zoro menarik napas sebelum mulai berbicara lagi.

"Maaf sudah membuatmu khawatir," kata Zoro menyebabkan Luffy tersenyum. "Jika aku tidak menjadi pendekar pedang terhebat di dunia, kau akan berada dalam dilema sekarang, benar?" Ucap Zoro sebelum dia batuk darah, menyebabkan duo bounty hunter di sampingnya berteriak padanya untuk berhenti bicara dan menghemat energinya, yang tentu diabaikan oleh Zoro, dan dia terus berbicara pada Luffy.

"Aku tidak ... aku tidak akan pernah ... KALAH LAGI!" Zoro berteriak dengan air mata mengalir di wajahnya. "Sampai aku mengalahkannya dan menjadi pendekar pedang terhebat di dunia, aku tidak akan pernah bisa dikalahkan lagi!" Ketika Zoro mengatakan itu, wajah Mihawk dan Luffy mengeluarkan senyuman lebar setelah mendengar kata Zoro.

"Apakah kau memiliki masalah dengan itu ... PIRATE KING !?" Zoro berteriak / bertanya. Luffy terkekeh pada dirinya sendiri sebelum dia menjawab.

"Tidak masalah sama sekali," kata Luffy. Luffy kemudian berbalik ke arah Mihawk dan melihatnya berdiri di sana dengan tangan terlipat dan pedangnya sudah diikatkan ke punggungnya. Luffy hendak berbicara dengannya tetapi Mihawk melihat ke arah lain dan berbicara terlebih dahulu.

"Masih terlalu dini bagimu untuk mati. Namaku Hawk-Eye Mihawk kau kuat tetapi masih banyak yang harus kau pelajari. Tidak peduli berapa tahun yang dibutuhkan aku akan memegang gelar ini sebagai yang terhebat di dunia dan akan menunggumu. Sampai hari itu tiba kau harus mengasah kemampuanmu, kemudian ... CARI AKU RORONOA ZORO! " Kata Hawk-Eye mengejutkan semua orang di sana termasuk Luffy.

Hawk-Eye kemudian berbalik ke arah Luffy dan berbicara. "Apakah tujuanmu masih menjadi Raja Bajak Laut?" Dia bertanya. Luffy menyeringai sebelum dia menjawab

"Kau sudah tahu jawaban untuk pertanyaan itu," kata Luffy menyebabkan Mihawk tertawa sebelum dia berbalik berjalan kembali ke kapalnya. Saat dia berjalan pergi, Luffy berbicara sekali lagi.

"Ngomong-ngomong," katanya, menarik perhatian Mihawk, "Jika kau bertemu dengan Shanks, beri tahu dia bahwa aku akan memasuki Grand Line seminggu lagi," kata Luffy sebelum berbalik dan kembali ke restoran terapung. Mihawk berbalik dan terus berjalan ke kapalnya.

Ketika ia hendak mencapai perahunya, suara seseorang yang mendarat di sebuah puing kapal terdengar, menarik perhatian Mihawk dan semua orang. Mihawk melihat dari balik bahunya dan melihat Don Kreig berdiri di sana dengan baju besi emasnya.

"Hawk Eye," kata Kreig membuat Mihawk berbalik untuk menatapnya. "Aku kira kau datang ke sini untuk membunuhku," kata Kreig. Mihawk menatapnya dengan ekspresi bosan di wajahnya sebelum dia menjawab.

"Benar, tetapi aku sudah cukup bersenang-senang untuk hari ini. Jadi, aku akan pulang untuk beristirahat," katanya sebelum berbalik dan mulai berjalan kembali ke kapalnya. Ketika dia berjalan kembali ke perahunya, Kreig berbicara lagi.

"Sayang sekali karena aku baru saja mulai," kata Krieg, sambil mengeluarkan dua pistol dan mengaktifkan senjata tersembunyi yang disembunyikan di bawah baju besinya dan mengarahkan semuanya ke Mihawk. Saat dia hendak menarik pelatuknya, sambaran petir keluar dari langit dan menyambar Kreig yang menyebabkan ia jatuh terbaring denga tubuh berasap.

Semua orang menatap sosok Krieg yang berasap dengan mata lebar, sebelum mereka kembali memandang ke langit yang berawan.

"Seolah-olah para dewa sendiri yang mengadili Kreig," kata Patty dengan suara sangat tidak percaya ketika dia menatap ke langit. Luffy menatap mereka semua dengan ekspresi geli di wajahnya.

"Kau tahu aku bisa menangani itu Luffy. Aku tidak butuh bantuanmu," kata Mihawk menyebabkan semua orang memandang Luffy dengan mata seukuran piring makan. Luffy tertawa sebelum menjawab

"Aku tahu, tapi aku punya kesepakatan dengan orang tua itu," katanya mendapatkan anggukan dari Mihawk sebelum dia melangkah ke kapalnya dan berlayar pergi. Setelah Mihawk pergi, Luffy kemudian mengalihkan perhatiannya ke Usopp dan lainnya yang baru saja selesai membalut luka Zoro.

"Usopp," Luffy menarik perhatiannya. "Kalian berempat segera susul Nami. Aku akan menyusul kalian setelah aku berhasil merekrut Koki di sini," kata Luffy, membuat Usopp berdiri tegak dan memberi hormat padanya sebelum dia menjawab.

"Kau bisa mengandalkan kapten Usopp yang hebat untuk mendapatkan kapalnya kembali," kata Usopp sebelum mereka berempat berlayar mengikuti Nami. Luffy kemudian menatap Zeff dan berbicara.

"Aku harap kesepakatan kita masih berlaku?" Luffy bertanya sambil tertawa dan mendapatkan anggukan dari Zeff. "Bagus," kata Luffy, sebelum dia berbalik dan melihat ke arah Kreig yang sekarang mencoba untuk berdiri.

Luffy mengubah tubuhnya menjadi kilat, yang membuat semua orang terkejut, dan kemudian menteleportasikan dirinya sendiri di depan Kreig. Ketika Kreig berdiri tegak, dia melihat Luffy berdiri tepat di depannya, menatapnya dengan ekspresi bosan di wajahnya.

Kreig balas menatap Luffy dengan ekspresi kebencian sebelum dia mengangkat salah satu pistolnya dan mengarahkannya ke kepala Luffy. Para koki mulai khawatir pada Luffy, sementara para bajak laut tersenyum berpikiran bahwa kapten mereka akan membunuh bocah bertopi jerami itu.

Meskipun Kreig menodongkan pistol ke kepalanya, ekspresi Luffy tidak berubah, dia masih memiliki ekspresi bosan yang sama di wajahnya, yang membuat Kreig semakin kesal.

Salah satu koki hendak meneriaki Luffy agar menyingkir tetapi sebelum dia bisa, Kreig menarik pelatuknya. Apa yang terjadi selanjutnya mengejutkan semua orang, bahkan Kreig dan Zeff. Peluru melesat ke arah Luffy tepat di antara matanya, namun peluru itu terlihat menembus kepala begitu saja seolah-olah dia adalah hantu.

Ketika Kreig melihat ini, dia terhuyung mundur beberapa langkah karena terkejut sebelum menarik pelatuknya lagi dan lagi hanya untuk mendapatkan hal yang sama seperti sebelumnya. menjatuhkan senjatanya, Kreig mulai berbicara sambil tergagap.

"K-kau ... pemakan ... buah iblis," katanya mengejutkan semua orang yang ada di sana. Orang-orang di sekitar Luffy mulai bergumam tentang pernah mendengar tentang buah iblis dan mitos tentang buah iblis. Luffy hanya menghiraukan mereka semua dan fokus pada Kreig yang mendapatkan kembali ketenangannya dan mulai berbicara.

"Tidak masalah apakah kau memakan buah iblis atau tidak," ucap Krieg menyebabkan bisiskan semua orang berhenti dan Luffy menaikkan alisnya dengan rasa ingin tahu. "Aku hanya perlu melemparmu ke dalam air dan membuatmu tenggelam," katanya sebelum dia merentangkan tangannya ke belakangnya dan mengeluarkan tombak yang memiliku dua piringan emas besar, seperti yang ada di bahunya.

Kreig kemudian bergegas menuju Luffy dan mencoba untuk memukulnya di dada, tetapi Luffy melangkah ke samping dan meraih tongkat kayu tombak dengan tangan kirinya dan memeganginya untuk mencegah Kreig bisa menariknya.

"Kau tanpa diragukan lagi adalah idiot terbesar yang pernah kutemui," kata Luffy dengan nada bosan sambil memegangi tombak.

"Apa yang kau katakan, bocah !?" tanya Kreig yang marah. Luffy hanya menghela nafas sebelum dia menjawab.

"Orang idiot macam apa yang memasangkan mata tombak dengan 2 piringan emas PADA SEBAUH TONGKAT KAYU!" Luffy berteriak sebelum dia menghancurkan tongkat kayu dengan tangan kirinya menyebabkan mata Kreig melebar.

Saat ujung tombak jatuh ke lantai, Luffy berputar searah jarum jam dan menendang mata tombak tadi ke arah kapal Kreig. Tombak itu melayang di udara sebelum mendarat di kapal Kreig, tepat di tengah sekelompok krunya.

Saat ujungnya menyentuh permukaan padat, mata tombak itu itu meledak dan melemparkan kelompok bajak laut itu ke dalam air. Luffy kemudian menatap Kreig yang memiliki ekspresi ketakutan yang terlihat di seluruh wajahnya.

Lebih cepat daripada siapa pun yang bisa berkedip Luffy meraih wajah Kreig dan menghantamkan kepalanya ke lantai kayu. Luffy kemudian berdiri dan meletakkan kaki kanannya di atas dada Kreig, sebelum dia berbicara.

"Kau harus hati-hati ketika menggunakan semua logam ini, Kreig," kata Luffy dengan suara yang membuat tulang punggung semua orang merinding. "Kau bisa disambar petir," ucap Luffy sebelum menyelimuti seluruh tubuhnya dengan listrik dan menyetrum Kreig.

Semua orang yang melihat kejadian ini bisa melihat dengan jelas bahwa Kreig sangat kesakitan dan dia berusaha berteriak, namun tidak ada suara yang keluar. Gin menatap kaptennya dengan mata lebar, dia ingin membantu kaptennya, tetapi rasa takut tidak membiarkannya bergerak dari tempat dia berada.

Luffy menyetrum Kreig selama sekitar empat menit sebelum dia akhirnya menghentikan aliran petir dan melangkah menjauh dari Kreig dan mulai berjalan kembali ke arah para koki.

Semua orang menatap Kreig untuk melihat apakah dia akan bangkit lagi, tetapi dengan satu tatapan semua orang tahu. Don Kreig, laksamana bajak laut, dan penguasa East Blue sudah mati.

Ketika Luffy berjalan kembali ke restoran, dia berhenti dan berbalik ke arah kru Kreig yang tersisa dan menatap mereka dengan mata dingin yang menyebabkan mereka tersentak di bawah tatapannya.

"Aku menyarankan kalian semua untuk pergi dari sini sebelum aku membunuh kalian juga," kata Luffy menyebabkan mereka berebut dan berlari mencari potongan-potongan kapal yang rusak untuk digunakan sebagai kapal. Ketika Luffy sampai di baratie, Zeff adalah yang pertama berbicara.

"Kau akan membiarkan mereka pergi?" Dia bertanya. Luffy tertawa kecil dan tersenyum padanya sebelum dia berbicara.

"Manusia yang sudah mati tidak akan bisa menceritakan apa pun," katanya sebelum dia berjalan ke restoran. Ketika dia mengatakan itu Zeff mulai tertawa.

"Itu benar," kata Zeff sebelum dia mengikuti Luffy ke restoran bersama dengan para koki lainnya.

------------------------

beberapa saat kemudian Luffy duduk di salah satu meja di restoran, makan semangkuk sup bersama Sanji dan semua koki. Sudah beberapa jam sejak Luffy mengalahkan Kreig dan semuanya tampak agak tenang.

Selain beberapa bajak laut yang memilih untuk menyerah pada kehidupan bajak laut mereka dan beralih menjadi pelayan di restoran, semuanya terasa damai. Itu sampai dia mendengar Patty berteriak.

"Siapa yang membuat sup ini !?" dia bertanya dengan keras. Sanji bangkit dari tempat duduknya dengan senyum di wajahnya dan berjalan ke Patty sebelum dia berbicara.

"Aku yang membuatnya," katanya sambil tersenyum. "Bukankah itu sup terbaik yang pernah kau cicipi?" Sanji bertanya. Namun, apa yang dikatakan Patty selanjutnya menghapus senyum bahagia dari wajahnya dan menggantinya dengan cemberut marah.

"Lebih seperti sup terburuk yang pernah kurasakan," kata Patty sebelum dia melemparkan semangkuk sup itu ke tanah. Sanji kemudian melesat dan menarik kerah Patty dan berteriak padanya.

"Apa yang kau katakan tadi, brengsek?" Dia bertanya dengan marah. Sebelum Patty sempat menjawab, beberapa koki mulai mengomentari sup.

"Ya, ini menjijikkan," kata seorang koki.

"Rasanya seperti sampah dalam mangkuk bagiku," kata yang lain. terus seperti itu untuk sementara waktu sebelum setiap koki di restoran meneriaki Sanji karena betapa menjijikkan supnya.

Luffy sangat bingung, dia bertanya-tanya apakah dia sedang makan sup yang sama yang dicicipi semua orang. Dia melihat ke sebelah Patty, ke panci yang ada di atas meja untuk melihat apakah itu panci yang sama tempat makanannya berasal. Yang mengejutkan Luffy adalah itu panci yang sama dengan asal makanannya.

Jadi, dia mengambil sendoknya dan mengambil supnya lagi, sambil mengabaikan pertengkaran yang terjadi antara Sanji dan para koki di belakangnya. Supnya terasa luar biasa bagi Luffy. Itu mengingatkannya pada masakan rumahan yang digunakan Makino untuk memasak untuknya ketika dia masih kecil di Pulau Dawn.

Luffy keluar dari ingatannya oleh suara apa yang biasa di dengar Luffy ketika kaki kayu Zeff mengenai lantai saat dia berjalan. Suara itu menarik perhatian semua orang di restoran, mereka semua memandangi tangga untuk melihat Zeff berjalan menuruni tangga dengan sendok di tangannya.

Dia berjalan langsung ke panci sup di atas meja sebelum dia memasukkan sendoknya ke panci dan mengambil sup. Semua keributan berhenti, orang-orang yang berkelahi dan makan, berhenti dan menatap Zeff untuk melihat apa yang akan ia katakan tentang sup itu.

Dalam benak Luffy jika ada orang yang bisa benar-benar menilai sup dan benar tentang hal itu, adalah Zeff. Zeff memasukkan sendok penuh sup ke mulutnya dan mengaduknya di mulutnya untuk mendapatkan rasa yang enak sebelum dia memberikan pendapatnya.

"Sup ini menjijikan," ucap Zeff sebelum dia meludah ke lantai. Ketika dia mengatakan itu Luffy hanya bisa menganga. Dia akan menyesap wiskinya sebelum berhenti dan memandangi gelas di tangannya dan berpikir di dalam dirinya sendiri.

'Apakah minum terlalu banyak whiski membakar indera perasaku?' dia berpikir sendiri sebelum mengangkat bahunya dan melanjutkan meminum whiskinya kembali dan menikmati rasanya. Dia kemudian mengalihkan perhatiannya ke Sanji yang sedang berjalan ke Zeff dengan ekspresi marah di wajahnya.

"Apa yang kau katakan, kau kakek tua !?" Sanji bertanya / berteriak. Zeff melipat tangannya sebelum menjawab.

"Kau sudah mendengarku," katanya sebelum berbalik dan mulai berjalan kembali ke dapur. Saat dia berjalan dia melihat ke belakang dari bahunya dan berbicara kepada Sanji sekali lagi. "Lebih baik kau bergabung dengan kru bajak laut anak itu, karena aku tidak butuh koki payah seperti mu bekerja di sini," kata Zeff.

Luffy yang melihat betapa komentar itu berpengaruh pada Sanji, memutuskan untuk menambahkan komentarnya. Jadi, dia bangun sambil membawa mangkuknya dan berjalan ke panci dan mulai mengambil sup lagi. Saat dia melayani dirinya sendiri sebentar, Luffy berbicara ke seluruh restoran.

"Kalain tahu, aku tidak tahu apa yang kalian bicarakan," kata Luffy, mendapatkan semua perhatian mereka. "Ini sup terbaik yang pernah kurasakan selama bertahun-tahun," katanya membuat Sanji tersenyum. Sanji kemudian menatap Luffy sebelum melihat ke belakang pada Zeff dan berbicara.

"Baiklah kalau begitu," ucap Sanji membuat semua orang menatapnya. "Jika kalian bajingan tidak bisa menghargai masakan yang enak maka aku akan pergi ke tempat di mana masakanku akan dihargai," katanya sebelum berbalik ke arah Luffy yang sedang berjalan kembali ke mejanya.

"Kau mendapat seorang Koki, Luffy," katanya sebelum berjalan keluar dari restoran. Ketika dia mengatakan itu, Luffy tersenyum pada fakta bahwa dia baru saja menemukan juru masaknya, sekarang yang perlu dia lakukan hanyalah menyelesaikan masalah navigatornya.