webnovel

Tiga bulan berlalu

Dan juga Selama tiga bulan terakhir ini, Alice berhasil membujuk ibukku agar ibu mau membujuk diriku untuk membantu alice bangkit lebih cepat seperti diriku, sehingga aku pun melatih alice seperti yang aku lakukan pada waktu masih balita. aku bukanya tidak ingin membantu alice bangkit lebih cepat, tetapi aku melindunginya agar tidak menjadi pusat perhatian orang lain. Hal itu akan menyebabkan dirinya menjadi incaran pedagang kambing hitam (Pedagang budak) yang menginginkan dirinya. Aku masih belum mengerti dengan sifatnya, apakah sama dengan ayahku atau dia lebih berfikir Rasional untuk menjaga dirinya sendiri.

           "Semoga penjelasanku ini bisa akan di mengerti oleh Alice." Aku bebicara pada diriku sendiri, didalam pikiranku sambil tersenyum pada Alice.

"Baiklah! Alice ikuti perintahku, sekarang aku ingin kamu duduk seperti bunga teratai, jika kamu tidak mengerti tirukan gerakanku sekarang." Itu adalah ucapakanku kepada Alice yang ingin bangkit lebih awal dari pada seharusnya. Sudah kalian ketahui normalnya adalah sekitar kita sudah beranjak remaja, sekitar berusia 12 sampai 16 tahun, didunia ini bangkit atau terbentuknya inti mana di usia 12 tahun merupakan ke bangkitan tercepat.

"Seperti ini dira?" Balas Alice yang sedang mengikuti gerakanku, aku bersyukur penjelasanku dalam mengajarkanya seperti Alice mengerti, karena keinginan kuat dari dalam dirinya.

"Ya benar, itu kita akan belajar teknik pernafasan, jangan lupa tirukan semua gerakanku, sekarang ambil nafas yang dalam dari hidungmu sampai batas yang kamu bisa, pada saat kamu tidak bisa menghirup udara lagi, buka mulutmu dan hirup sekali lagi dengan perlahan seperti diriku yang kamu lihat sekarang." Itu adalah intruksi dari diriku kepada Alice.

Pada saat yang terbaik merasakan mana adalah bernafas dengan perlahan dan dalam tempo yang tepat, aku mengintrukskan Alice yang pertama dengan bernafas yang tenang agar dapat merasakan Mana didalam dirinya.

           "Baiklah dira aku akan mendengarkanmu." Dengan mengikuti intruksi dari diriku, alice terlihat baik saat melakukanya.

"Kyu! Gyu! Kyu! Gyu! Papa! Apakah aku harus seperti dia agar aku terbangkitkan juga? Papa!" Rinia yang telah terbangun langsung melompat di pangkuanku, dan melakukan telepati kepada diriku.

"Rinia kamu tidak perlu melakukan seperti dia, karena kamu dari lahir sudah terbangkitkan, tetapi jika kamu melakukan seperti dia, kamu akan bertambah kuat, itu saja." balasku dengan melakukan telepati.

Sudut pandang Alice Tremaine

Aku sangat ingin bisa bangkit lebih cepat seperti dira, agar aku tidak menyusahkan orang tua angkatku yaitu, Teresa Carolina dan Haya William. Aku itu sudah di anggap sebagai anak sendiri oleh Haya William setelah dia menyelamatkan diriku dari pedagang budak. Aku juga ingin segera kembali untuk menyelamatkan ibu yang melahirkanku, jika berbicara tentang ayah itu sangat menyakitkan diriku, setelah kami ditipu oleh bangsawan yang menjanjikan obat untuk ayahku, aku telah terlambat!

Aku tidak mendapatkan kabar apapun tentang ayahku, apakah dia selamat atau telah meninggal karena racun menyebar keseluruh tubuh ayahku. Aku dikurung di ruangan bawah tanah, di rawat dengan baik untuk menjadikanku gadis penghibur malam yang paling berharga, aku direncakan oleh bangsawan yang keji itu pada saat usiaku 16 tahun, aku akan di jual dengan harga tinggi dipelelangan. Aku tidak bisa membayangkan diriku akan menjadikan gadis penghibur pria hidung belang yang mempunyai nafsu yang tinggi dalam berhubungan intim. Namun keberuntungan memihak diriku, kelompok Soul Light menyelamatkan kami dengan menggunakan topeng sehingga mereka tidak dikenal oleh para bangsawan maupun orang lain.

Aku sangat beruntung telah diselamatkan oleh kelompok Soul Light, jika aku ingin menyelamatkan ibuku, aku harus menjadi perempuan yang kuat terlebih dahulu nasehat dari Teresa dan haya William. Jadi dengan belajar pada dira yang telah bangkit sejak dia balita, aku akan bangkit lebih cepat, degan membentuk inti mana agar membuat diriku bangkit dan mampu menggunakan sihir.

Meski dira sering menolaknya namun aku sangat tidak sabar, dira telah berjanji akan membantu semua anak anak bangkit di usia 10 tahun, tapi itu terlalu lama bagiku, karena yang aku takutkan akan bangkit di usia 16 tahun ke atas, itu merupakan mimpi buruk untuk diriku.

Pada awalnya dira tidak ingin membantu, dia selalu menjelaskan kepadaku jika seorang anak kecil bangkit lebih awal akan menarik perhatian pedagang budak atau orang yang mempunyai niatan jahat.

Tapi hal itu juga bikin aku sedikit kesal padanya karena Dira sendiri anak kecil, tetapi setelah dijelaskan lagi oleh dira dan orang tua dira kepadaku, aku memahaminya, aku akan menyembunyikan kemampuanku setelah aku bangkit seperti dira.

Karena ku tidak menyerah agar dapat bangkit seperti dira, aku berhasil dengan merayu ibu teressa agar mau membujuk dira, aku berjanji pada ibu Teresa untuk menyembunyikan kemampuanku dan menuruti yang ibu Teresa mau, setelah bangkit dan berlatih bersama ibu Teresa.

Pada akhirnya aku berhasil membujuk dira dengan keinginan kuat diriku, aku pun mengikuti intruksi Dira dan menirukan gerakanya. Akan tetapi konstrasiku sedikit terganggu setelah ikatan dira yang seperti rubah itu lompat dan duduk dipangkuannya, rubah itu sangat lucu sehingga membuat diriku sangat ingin memakainya.

"Dira! Apa yang aku lakukan sudah benar?" Aku bertanya kepada dira dengan suara yang pelan pelan dengan melakukan instruksi dari dirinya.

"Ehem! Iyya kamu benar! Lakukan seperti itu, maaf Rinia menganggu konsentrasimu Alice." Balas dira dengan senyumnya yang manis.

"Ya! Kamu benar! Aku kehilangan konsentrasi, karena Rinia ikatanmu yang sangat manis." Balasku dengan jujur kepada Dira.

"Jika seperti itu, maafkan aku alice! Mari kita lanjutkan, sekarang ulangi dari awal seperti yang aku contohkan." Balas dira dengan melanjutkan perintah instruksi dari dirinya.

"Baiklah Dira." Balasku dengan melakukan intruksi dira yang melakukan teknik pernafasan.

Sudut pandang Aldira Shaquille

"Kamu sangat cepat memahami intruksiku, lakukan teknik pernafasan itu, lalu keluarkan udara dengan hembusan kecil sekitar 10 kali atau lebih." Aku memuji Alice karena dia melakukanya dengan baik seluruh instruksiku.

"Bagus! Sekarang ulangi dengan menutup mata sampai kamu melihat cahaya yang indah mengambang di tengah kegelapan."

"Wuah! Cahaya yang cantik, aku melihatnya! Aw! Mereka menghilang Dira." Balas Alice.

"Itu karena kamu menghentikan teknik pernafasanmu alice, jadi coba lakukan lagi." Jawabku kepada alice

           "Baiklah! Aku mengerti! Terima kasih Dira! Aku akan melakukanya lagi." Balas Alice dengan melakukan Teknik pernafasanya sekali lagi.

           "Alice tubuhmu mungkin akan terasa sedikit panas, tapi cobalah tetap melakukan teknik pernafasan yang aku ajarkan padamu." Dengan mengulurkan tangan kananku ke punggung Alice untuk membantunya dalam mempelajari teknik pernafasan.

           "Papa! Hangat sekali, sangat nyaman papa!" Terdengar suara rinia yang melakukan telepati dengan tangan kiriku yang mengelus Rinia.

           "Rinia! Diamlah sebentar." Balas diriku agar tidak merusak konsentrasi dari Alice yang sedang fokus dengan teknik pernafasan.

"Ya! Papa." Balas Rinia kepadaku.

Semua berjalan dengan baik sekitar tiga bulan itu, aku mengerti ketidak sabaran dari alice yang seperti itu, karena aku pernah mengalaminya di duniaku sebelumnya. Namun jika dia bertindak bodoh tanpa rencana, seperti melawan pedagang kambing hitam, dia akan mengalami kegagalan yang sangat menyakitkan dirinya.

Karena itu, pada saat aku di bumi aku membutuhkan waktu 12 tahun untuk membalaskan dendam untuk berhasil. Keberhasilanku tersebut tidak lepas dari kesabaranku yang menunggu momen untuk melaksanakan rencanaku dengan sempurna. Hasil dari kesabaranku yaitu menjadi Rraja di Ethem Vale, kemudian mendapatkan Gelar Khan yang artinya penguasai seluruh dunia di bumi.   

Dan teoriku terbukti setelah melatih alice pertama kali, Alice telah mendapatkan kemajuan dalam manipulasi mana. Tidak perlu lagi memasukkan mana ke dalam Alice lagi, jadi dia bisa berlatih sendiri sekarang. Tentu saja, masih butuh beberapa tahun bagi Alice untuk membentuk inti mana. Tapi aku sudah memberitahu mereka berdua pentingnya merahasiakan pelatihan dari diriku tersebut.

Aku tidak bisa membohingi diriku sendiri, karena aku mempunyai sifat dari ayahku yang tidak sabaran. Selalu terlintas didalam pikiranku untuk menhajari adikku setelah dia lahir. Aku tidak bermaksud untuk segera memulai mengajari adik setelah dia lahir ke dunia ini dalam manipulasi mana.

"Tidak! Aku akan berusaha menekan ke inginanku tersebut, karena terlalu merepotkan untuk mengatasi kepopuleran adikku yang bisa menjadi incaran pedagang kambing hitam." Pernyataanku yang terdapat di dalam kepalaku yang sedang menekan ke inginan dari tubuhku ini.

Pada Aku perhatikan perkembangan Alice akan segera terbangun sendiri, tapi jika kita mulai sekarang, kurasa dia bisa bangun pada usia rata-rata. Hari-hari berikutnya terdiri dari memadatkan inti mana dan keterampilan elemen diriku bersama dengan kekuatan kehendak nagaku. Ini adalah proses yang sangat lambat dan saya merasa diriku itu mandek karena kurangnya stimulasi.

Aku menghabiskan beberapa hari dalam seminggu untuk berdebat dengan Ayahku tersayang, tetapi aku tahu dia takut menyakiti diriku, selalu menahan diri bahkan ketika itu tidak perlu. Selain pelatihanku sebelum berpetualang, aku menghabiskan beberapa jam setiap hari mengawasi alice dan bersosialisasi dengan teman sebaya, terutama Rin Weasley dan Netorius yang aktif mengunjungi rumahku. Sementara lisa merupakan seorang pemalu hanya sekedar menyapa, namun juga terkadang ikut bersama dengan Rin Weasley dan Netorius untuk mengunjungi rumahku.  Aqua milan dan Austin milan lebih sering bersama orang tuanya, akan tetapi terkadang mengunjungi rumahku.

Sedangkan Alice yang melanjutkan perjalanan untuk membentuk inti mana didalam tubuhnya. Itu adalah proses yang berat dan aku terkadang ingin segera melihat saudaraku cepat lahir, agar aku dapat melatih dirinya menjadi seperti diriku. Sungguh itu bukan keinginan dari jiwa seorang raja yang telah dewasa, itu adalah sifat bawaan dari tubuh kecilku dan mempunyai sifat yang di warisi dari ayahku. Aku ingin cepat di usia remaja agar dapat mengontrol kepribadianku termasuk tubuhku, agar sedikit lebih sabar dari keinginan melatih adik kandungku nantinya. Tetapi aku akan melakukan yang terbaik untuk membantu saudaraku yang sebentar lagi lahir.

Selama waktu ini, aku harus berbicara dengan ibuku tentang kemampuannya sebagai Emitter. Aku bertanya bagaimana ibuku bisa mempelajari dan melatih kemampuanya ketika di dunia ini begitu sedikit Emitter. kemudian Ibuku tersenyum kepada diriku dengan cara yang misterius, mengatakan bahwa seorang wanita perlu memiliki beberapa rahasia sendiri yang tidak perlu diceritakan.

"Aku merasa diriku harus bertanya lagi pada ibu ketika dia merasa tidak terlalu tertutup."

Tiga minggu sebelum hari ulang tahun diriku dan awal karir saya sebagai seorang Petualang, saya dikejutkan oleh ketukan keras dan menjengkelkan di pintu depan. Membuka pintu, wajah warga dari desa Aster bersama Scott Bealger yang sebagai pemimpin didesa Aster, mereka membuatku terkejut sehingga membuat bibirku melengkung. Mereka telah mendengar bahwa aku akan menjadi petualang sebelum memasuki Akademi sihir.

           "Hai Dira!" Scott bealger menyapaku dengan membawa para pengikutnya bersama mengunjungi rumahku.

           "Ah! Hai juga Tuan! Selamat datang dirumah yang sederhana ini tuan, maafkan saya dengan kurangnya sambutan dari saya tuan." Balasku seperti biasa dengan sedikit menundukan kepala dengan tangan kanan memegang bahu kiri.

           "Ha ha ha! Kamu seperti biasa dira, sungguh luar biasa! Aku tidak salah mengharapkanmu untuk perubahan besar." Aku di puji oleh Scott bealger dan lainnya tersenyum seperti melihat harapan besar.

           "Terima kasih atas pujian tersebut Tuan! Namun tuan terlalu berlebihan dengan pujian yang seperti itu." Balasku.

            "Ha ha ha! Dira! Kami kesini hanya ingin membei tahumu nantinya di saat ulang tahunmu, kami akan mengadakan pesta sekaligus menyambut dirimu sebagai petualang."

           "Sekali lagi terima kasih banyak tuan, atas kebaikan semua ini." Balasku  

           "Kamu itu anak yang luar biasa, dapat membunuh beruang bertanduk mahkota, meski di bantu orang misterius, tapi aku selalu bertanya pada diriku nak, kenapa kamu itu memberi Aura seperti orang Raja, aku lebih tertekan saat bertemu denganmu nak, dibandingkan Raja yang ada dibenua ini nak." Ucap scott Bealger

           "Jika bukan karena bantuan orang tersebut kemungkinan kami kalah, tapi aku akan melakukan yang terbaik untuk mengalahkanya, Tuan! lebih baik masuklah kedalam rumah, saya akan menyiapkan makanan dan minum untuk semunya." Balasku kepada Scott Bealger.

           "Tidak perlu dira! Kami kesini hanya ingin memberi tahumu, tentang pesta yang di adakan pada saat ulang tahunmu."

           "Terima kasih banyak tuan! Saya sangat senang, sekali lagi terima kasih telah membuat perayaan besar di ulang tahunku tuan." Balasku pada Scot Bealger.

           "Tentu! Dira sama sama, Jika kamu memerlukan sesuatu datanglah kepadaku, baiklah kita pergi, ayo kembali jangan menganggu dira." Ucap Scott Bealger dan langsung pergi.

           "Baiklah tuan jika seperti itu ke inginan anda." Balasku seperti biasa dengan sedikit menundukan kepala dengan tangan kanan memegang bahu kiri.

Aku tidak menyangka atas kebaikan yang diberikan oleh pemimpin desa aster, sehingga membuatku ingin melindungi seluruh warga desa, setelah aku kembali dari petualangan. Dan sekarang juga aku telah mendapatkan banyak pengetahuan tentang senjata dari Scott Bealger maupun ayahku. Aku sudah meminta beberapa topeng yang ada digudang senjata dirumah kami dan beberapa senjata. Namun aku ingin mengetahui juga senjata yang dimiliki oleh pemimpin desa mungkin saja, ada yang lebih cocok untuk diriku.

Sudut Pandang Teresa Carolina

Aku sedang hamil tua dan menanti kelahiran anak kedua dengan harap-harap cemas. Mengapa? Karena tadinya diriku dan suamiku takut akan kegagalan kelahiran anak kami yang tidak menemukan Sinse, hal itu sangat membuat kami sangat cemas. . Sebenarnya kami sudah menemukan sinse yang membantu kami sebelumnya, pada saat proses kelahiran Dira. Namun dia telah meninggal dunia karena dibunuh oleh orang yang membencinya, aku tidak tau permasalahanya sehingga dia bunuh. Setelah kami menemukan penyihir kelahiran yang ternyata mereka bersaudara yang dikenal sebagai nyonya Cherish Egan yang telah membantu kelahiran Dira.

Sekarang yang membantu kelahiran diriku adalah Cornelia Egan adik dari Chersih Egan. Dia bisa memeriksa kondisiku dengan kemampuanya yang memeriksa atau melihat anak kami yang belum lahir itu perempuan atau laki laki. Aku pun diberi tahu tentang anak kedua kami dengan hasil Pemeriksaan sihir dari Sinse Cornelia Egan, bayi yang aku kandung adalah perempuan.

Semua itu Akan membuat kami merasa lebih lengkap karena mempunyai anak laki laki dan perempuan. Namun ada hal yang membuatku kekhawatir karena aku harus membagi perhatian dan kasih sayang kepada kedua anak kami. Hal-hal apa yang harus aku perhatikan bila bayi kami lahir nanti agar anak pertama kami Dira yang sudah mau memasuki umur 7 tahun bisa menyayangi adiknya juga.

Bersambung…

Catatan:

Pedagang kambing hitam: Merupakan istilah dari pedagang budak di dunia Abysinia.

Sinse atau Sinshe: Merupakan penyihir di bidang kesehatan dengan kata lain di kenal sebagai dokter atau Tabib.

Spesial dari Author

Terima kasih yang telah membaca cerita novel fantasi ini, jika nantinya novel ini updatenya sedikit lama. Mohon maaf sebelumnya, dikarenakan saya seorang guru, jadi saya disibukkan dengan kegiatan mengajar dan kerja keperluan rumah lainya. Terima kasih lagi untuk para pembaca, terus dukung novel ini dengan cara like komentar yang positif agar saya tambah semangat dalam mengerjakan novel ini yang penuh Fantasi, Misteri, Dialog di dalamnya.

Terima kasih selamat membaca dan tunggu kelanjutan dari ceritanya.

Next chapter