Silent is the best answer to someone who doesn't value your words. My mind is more talkative than my mouth. When you are angry be silent. Silence is better than unnecessary drama. ~ Ray
Bruaakkk!
Darah pun mulai mengalir...
Karena John mendorong kepala Gabriel Vanderbough ke meja dengan keras.
"Berikan kata sandinya, lalu katakan apa yang kau ketahui tentang tato ini atau kau mau mati sekarang?!" Sambil menunjukkan foto tato ular dengan tengkorak
"Aku tidak akan pernah memberi taumu bajingan!"
Bruaakkk! Bruaakkk! Bruaakk!
Semakin banyak dan semakin keras John mendorong kepala Gabriel ke meja semakin banyak darah yang keluar dari kepalanya
"Tidak akan!"
Kemudian Bruaakkk! John pun melempar Gabriel ke dinding. Lalu John pun mengikatkan Gabriel ke kursi, lalu menghajar terus kepala pria itu sampai sebagian tulang pipi pria tersebut hampir remuk.
"Tidak akan pernah!'Bunuh saja aku!"
John pun mengeluarkan pisaunya lalu mulai menggoresi tubuh Gabriel dengan pisau.
Teriakan teriakan pun memenuhi ruangan sementara John sibuk dengan Gabriel. Draco masih sibuk dengan laptopnya mencari lokasi orang orang yang akan menjadi target John sebelumnya. Tujuan John ke Roma adalah mencari dan menghancurkan sekte atau perkumpulan dengan tato ular dengan tengkorak yang hanya dimiliki oleh anggota sekte tersebut. Sekelompok sekte tersebut sangat merugikan bagi kelompok mafia Nostra Santino begitu juga dengan yang lain, kehadiran kelompok tersebut sudah merugikan dan menewaskan banyak orang karena itu John ingin menyelesaikan misinya tersebut.
"Kumohon aku tidak tau apa apa! Aku hanya tau salah satu anggota tersebut namanya adalah Fransisco Vlad Caruso. Kata sandinya adalah Vlagstafo! Itu saja yang kutahu!! Aku bersumpah!!"
Blam! John membanting pintunya lalu berkata pada anak buahnya
"Selesaikan dia!"
"Baik."
John pun langsung berjalan kearah Charlie yang baru saja tiba.
"Pasword laptop dari koper tadi Vlagstafo dan sekaligus cari orang bernama Fransisco Vlad Caruso!"
Charlie pun mengangguk lalu melakukan tugasnya. Kemudian John berjalan ke Draco lalu berkata.
"Kau sudah menemukan lokasinya?"
"Sudah."
"Bagus berarti ini misi pertamamu yaitu menyelesaikan orang orang itu sendirian."
"A-apa bukannya tugasku hanya membantumu dan berlatih untuk saat ini?"
"Yah... menyelesaikan orang orang itu kan sama saja dengan membantuku."
"Baiklah akan kucoba sebisaku."
"Oh dan ingat jangan sampai lolos. Bunuh satu per satu, itu akan lebih memudahkan."
"Baiklah..."
Draco pun segera membawa laptopnya dan senjata senjatanya, memakai maskernya, lalu berangkat dengan jas dan mobil hitam Aston Martin One 77 nya.
Setelah sampai di sebuah gedung, Draco pun menembaki security security yang berjaga malam lalu Ia naik ke bagian atas gedung tinggi tersebut dengan lift, kemudian
Draco melubangi salah satu kaca, Lalu mengeluarkan snipernya.
"Saatnya berburu tikus kecil. Tidak ada yang lebih baik dibandingkan berburu tikus pada malam hari." Seringai Draco sambil menargetkan sniper ke kepala musuh musuhnya yang sedang berkumpul dan minum minum. Draco pun menembak dengan cepat musuh musuhnya. Musuh musuhnya pun bingung sehingga mereka menembak asal asalan karena tidak mendengar atau melihat cahaya tembakan karena Draco memakai silencer. Satu demi satu pun musuhnya pun tumbang. Setelah Draco tidak bisa menembaki musuh musuhnya dengan sniper karena musuh musuhnya berlindung dan sebagian turun gedung. Ia pun mengambil senjata bom tembaknya yang bisa digunakan sebagai peledak jarak jauh. Ia pun menembaki gedung tersebut bom lalu menembak bom yang sudah berada di gedung dengan sniper.
Duaarrrr! Duarrrrr! Duarrrrr!
Bom pun meledak dan menghancurkan setengah gedung bagian atas, Sebagian musuhnya kini sudah berada di lantai bawah Draco.
Sial! Masih saja ada yang lolos. Kesal Draco dalam hati.
Ia pun memasang 2 dinamit jika pintu itu terbuka.
Blam! Blam! Blam! Pintu bagian tempat sniper Draco pun ditendangi. Draco pun segera ke puncak atas lagi, kemudian melompat, bergantung dan berayun turun lewat sling baja yang ada disana.
Duaarrrr!
Dinamit Draco pun meledak. Mendengar itu Draco pun menyeringai. Lalu segera melepas pegangannya dan segera melepas parasutnya. Setelah turun ke bawah dan masuk ke mobilnya Ia mengecek lagi apakah semua targetnya sudah terbunuh atau ada target yang masih terlewatkan. Ternyata masih ada 4 orang yang belum terbunuh. Kemudian Draco pun menelpon meminta bantuan Charlie dalam hal ini karena Charlie yang paling handal soal ini. Charlie pun segera mengirimkan salah satu lokasi terbaru targetnya.
"Target no 7 berada di kamar 1980. Aku akan mengirimkannya lewat handphonemu lokasi berikutnya setelah kau selesai membereskan yang satu ini."
Mendengar hal itu Draco pun langsung menuju ke hotel tersebut dan memesan kamar disana. Dia mulai menghack dan mengubah semua sistem disana dan menghapus seluruh rekaman CCTV di hotel. Ia pun ke kamar 1980 sambil meletakkan robot lebah kecilnya di dekat kamar 1980 lalu menekan belnya dengan robot tersebut. Dengan cepat Draco pun bersembunyi sambil mengendalikan robot tersebut. Ketika target membukakan pintu dengan cepat robot Draco masuk ke kamar, setelah orang tersebut menutup dan mengunci pintunya barulah Draco menyengatkan racun mematikan ke leher target tersebut. Reaksi racunnya sangat cepat sekali sengat langsung pingsan dan racunnya pun menjalar ke seluruh tubuh dan jika dibiarkan akan membuat orang tersebut mati. Setelah selesai menyengat, robotnya pun keluar dari kamar lewat saluran udara. Lalu robot tersebut yang berada di saluran udara tersebut segera diambil oleh Draco.
"Kurang 3 lagi."
Kemudian Draco pun pergi ke kamarnya lalu membuka ponselnya dan langsung pergi ke pesta di restoran termahal di Italia. Untuk membunuh targetnya lagi. Setelah melihat targetnya dari kejauhan Ia pun menembak targetnya dengan snipernya lagi. Seketika itu pergilah Draco dengan mobilnya tanpa tidak disadari oleh orang orang yang berada di tempat tersebut."
Kemudian ia pun segera pergi ke stasiun kereta api. Setelah sampai kesana. Ia pun mencari musuhnya tersebut, setelah menemukannya ia langsung berlari secepat mungkin dan naik di belakang kereta yang sama dengan musuhnya. Setelah ia masuk dalam kereta ia pun lagi lagi mencari musuhnya tersebut, setelah Ia menemukan musuhnya. Musuh pun langsung disambut oleh tinjuan dan tendangan dari Draco tetapi rupanya musuh juga tidak mau menyerah dan karena memilik badan yang besar, Draco menjadi sulit mengalahkan target yang satu ini, kemudian mereka pun berkelahi hebat dan akhirnya Buaakkk! Tendangan keras dari musuhnya sudah membuat Draco jatuh keluar dari dalam kereta api.