webnovel

The Pureblood Mafia

Lucious Draco Kingstone adalah anak berumur 14 tahun lahir di London dan tinggal di New York dari kecil dia selalu merasa bahwa dia tidak diinginkan oleh keluarganya. Dia memiliki segalanya tapi dia tidak memiliki apa yang dia inginkan dan butuhkan yaitu kasih sayang dari sebuah keluarga. Dia hanya berharap bahwa suatu hari dia memiliki keluarga yang menyayanginya. Dulu Draco adalah anak yang baik dan penolong dia juga ramah kepada siapa pun. Namun sikapnya berubah lama kelamaan karena sikap keluarganya yang selalu memperlakukannya dengan kasar. Semakin lama dia semakin terjun ke dunia gelap itu disanalah dia mendapatkan banyak teman gelap, disaat itulah dia mulai merasa punya orang orang yang cocok dengannya dan mulai menjadi anggota mafia yang paling ditakuti. Disana ia bertemu teman teman baru mafianya. Hidupnya sangat bahagia disana meskipun Ia tak menunjukkan kalau dia bahagia. Semua berjalan dengan lancar pada awalnya tapi lama kelamaan semua menjadi berubah. Semenjak dia menjadi mafia hidupnya berubah. Misteri misteri pun bermunculan. Termasuk misteri dibalik keluarga Kingstone dan jati dirinya sebenarnya. Bahkan misteri tentang masa lalunya yang ia tak ingat. Kemudian setelah mengetahui apa yang terjadi dengan dirinya di masa lalu. Takdir dari masa lalunya kembali memilihnya untuk menjadi pejuang di dunia yang berbeda. Apakah Ia akan tetap menjadi mafia atau mengubah jalannya? Start from 27 May 2019 in wattpad

CillianVillain · Action
Not enough ratings
76 Chs

Part 12

Accept your past without regret, handle your present with confidence, and face your future without fear. It's never too late for a new beginning in your life. Don't be afraid to be alone. Goals are personal. ~ Robert

"Darimana saja kalian?! Dan dimana tawanan yang satunya?!" Kesal Ray setelah melihat Vincent, Luke, dan Robert masuk ke dalam pesawat yang akan segera berangkat

"Kalian bisa tanyakan langsung pada Vincent." Ledek Robert

"Hei! Bisakah kalian tidak menyalahkanku?!"

"Itu kan memang salahmu."

"Jangan mulai lagi! Sebelum Vincent menembak salah satu tawanannya lagi."

"Kau apa?!" Kesal Ray

"Why the fuck did you do that?!" Kesal Tom

"Bisakah seseorang menjelaskanku apa yang benar benar terjadi?!"

"Jadi begini Vincent dari tadi bertengkar dengan Robert sepanjang perjalanan, Awalnya Robert tidak menceritakan apapun soal perjalanan kita ke Siberia dan rencananya itu, Rencana Robert yaitu menggunakan putri Vincent sebagai umpan untuk ditargetkan kepada para tawanan tersebut, tetapi Robert lebih dulu memindahkan putri Vincent ke rumah Robert, Jadi ketika para tawanan itu sudah sampai ke rumah Vincent, maka Robert langsung menangkap mereka lalu Robert meminta bantuan pada Vincent dengan menggunakan alasan putrinya dalam bahaya, karena dia kewalahan mengatasi musuh musuhnya yang datang setelah menangkap tawanan tawanan itu. Lalu ketika Vincent datang dan selesai membantu Robert, Vincent dipaksa ikut ke mobil dengan alasan mencari putrinya. Ketika Vincent sudah di mobil, Robert pun menceritakan yang sebenarnya kepada Vincent. Setelah itu mereka bertengkar sepanjang perjalanan. Saat Vincent bertengkar dengan Robert dia masih saja memegang Glock 20 nya dan saat dia menghadap ke belakang untuk bicara denganku dengan Glock 20nya dia tidak sengaja menembak salah satu tawanan itu dan yah... mobil Robert pun penuh dengan darah. Lalu kami berhenti di hutan, kemudian menunggu cukup lama untuk menerima jas dan mobil dari anak buah Robert. Tidak mungkin kan kita berkendara dengan darah dan mayat di mobil, bagaimana nanti jika polisi melihatnya." Ujar Luke

"Ya ampun Vincent. Bagaimana kau bisa berbuat hal yang sungguh sungguh bodoh!"

"Kau tau aku bisa terkena darah tinggi karena ini." Ucap Tom sambil memegangi keningnya.

"Apa kata James nantinya?"

"Vincent lain kali bisakah kau tidak memegang senjata saat berbicara. Kau akan menembak seseorang nanti!"

"A-aku tidak sengaja! Dan terima kasih Robert kau telah membohongiku, aku rela meninggalkan presentasiku demi itu. Harusnya kau beri tau sebelumnya kepadaku soal itu Robert."

"Kau juga Robert kenapa kau tidak memberi tau Vincent lebih dulu."

"Baiklah, baiklah aku minta maaf oke?! Karena aku tidak memberi tau Vincent lebih dulu tapi itu bukan salahku atas kematian salah satu tawanannya!"

"Yah itu tidak akan tejadi jika-

"Jika aku tidak memberi taumu sebelumnya untuk meletakkan senjata sialanmu idiot!!! Berapa kali aku harus memberi taumu!??!"

"Pikiranku sudah penuh dengan amarah Robert!! Kau membuatku pusing!!"

"Kau juga membuatku sakit kepala!!Tingkahmu seperti bajingan kecil yang ingin kubunuh setiap saat! Kau bisa membuat kita dibunuh oleh James karena kecerobohanmu!!!"

"Bajingan!!" Vincent langsung melayangkan tinjunya lalu dipegangi dan tertahankan oleh Luke dan Ray. Robert pun ingin membalas berkelahi tetapi dipegangi oleh Tom.

Ini akan menjadi perjalanan ke Siberia yang sangat panjang Batin Luke

"Kau berengsek Robert!!" Kesal Vincent yang masih dipegangi oleh kedua sahabatnya itu.

"Hentikan!!!"

"Cukup, Jangan berkelahi lagi! Kalian ingin membuat pesawat ini jatuh hah?! Jika kalian terus bertengkar seperti ini bisa bisa misi kita batal hanya karena masalah kecil!!! Bisakah kalian bicarakan baik baik?!" Kesal Tom

Saat itu juga Vincent pindah ke barisan paling depan didampingi oleh Luke.

Lalu Robert pindah ke belakang bersama Ray.

Sedangkan Tom mulai sibuk dengan rencananya dan markas tersembunyi mafia yang berada di Siberia tersebut. Setelah itu dia pun mulai menginterogasi tawanan itu.

"Robert kau seharusnya memberi tau Vincent soal ini terlebih dahulu."

"Maaf Ray, mungkin aku terlalu sibuk dengan diriku sendiri jadi aku tidak mempedulikan perasaan rekan rekanku."

"Yah, itu tidak apa apa. Lebih baik kau minta maaf padanya nanti."

"Bagaimana soal tawanan itu?"

"Ah... itu... entahlah mungkin kita harus katakan yang sejujurnya pada James nanti, aku yakin dia pasti tidak akan senang sama sekali mendengar ini. Tapi kita pasti akan menemukan cara, aku rasa..."

"Kau tau kan tawanan tawanan itu yang bisa menuju kita menuju file dan menghancurkan sekelompok mafia itu. Dengan berkurangnya satu maka, itu aku rasa akan menghambat pekerjaan kita. Jadi ini salah kita semua, kita kurang bekerja sama dalam melaksanakan satu misi."

Sementara itu...

"Hey forget all this shit man. Don't thinking about it."

"I know, I know... I just... Hhh... Well I don't know what to say, Luke."

"Let's just sleep and forget about this."

"...okay."

Sementara itu di Roma

Duar! Duar! Duar! Duar! Duar! Duar!

Draco berlari secepat mungkin untuk menghindari ledakan dinamit dinamit yang berada di seluruh gedungnya yang meledak satu per satu.

Sial! Orang orang itu menjebakku. Batin

Draco yang sambil berlari kencang. Lalu saat sudah berada di atas gedung dia pun mencoba melompat ke gedung yang sama dengan John yang jaraknya lumayan jauh.

Duarrrr!!

Gedung yang baru saja ditinggalkan Draco pun meledak dan hancur. Draco pun tidak sampai ke gedung John, lalu Ia pun terjatuh. John pun dengan cepat memecahkan kaca lalu menangkap tangan Draco. Kemudian dengan cepat John menarik Draco

"Jangan mencoba sesuatu yang mustahil!"

"Maaf."

Lalu kemudian mereka mulai menembaki musuh musuhnya, kemudian Draco pun melempar bom bomnya, lalu dengan cepat mengejar musuh musuhnya yang berlari sambil membawa koper yang naik ke helikopter kemudian Draco pun melompat ke helikopter milik musuhnya. Dari luar helikopter ia pun menghajar dan menembaki anak buah musuhnya. Helikopter pun menjadi tidak stabil. Draco pun hampir terjatuh karena itu. Lalu dengan cepat Draco masuk ke helikopter, lalu menendang musuhnya sampai terjatuh dari helikopter. Lalu Ia pun dengan cepat mengambil koper yang diincar John lalu menghajar musuhnya lagi. Kemudian menendangnya sampai terjatuh dari helikopter, Ia juga memukul musuh yang satunya lagi dengan kopernya. Sudah berkali kali Draco hampir terjatuh karena helikopter yang masih belum stabil, kemudian Draco menembak musuhnya yang terakhir yaitu orang yang mengendalikan helikopter tersebut, seketika Ia menembak orang tersebut, helikopter pun terjatuh dan dengan cepat Draco memegang kemudi hampir saja ia terjatuh, lalu menariknya ke atas sekuat tenaga. Nyaris saja helikopter tersebut hampir jatuh ke bawah dan sekarang helikopter pun sudah stabil, kemudian Draco pergi dengan helikopter yang dikendarainya menjemput John.

Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor! Dor!

John masih saja menembaki musuh musuhnya tersebut, satu demi satu musuhnya pun terjatuh. Saat pelurunya habis. John pun melempar pisau pisau ke kepala musuh musuhnya. Kemudian Draco menembaki gedung gedung dengan bom kecil yang canggih. Seketika itu juga John langsung melompat, memecahkan jendela dan akhirnya masuk ke helikopter yang dikendalikan oleh Draco. Dengan secepat mungkin Draco pun pergi dari gedung tersebut dengan helikopternya.

Duarrrr!!

Ledakan besar pun terjadi dan menghancurkan gedung lagi.

Berkat aksi Draco dan john mereka berhasil menghancurkan 2 gedung.