13 13

"Ghizey... " Panggil seseorang dari belakang mereka.

Setelah berbalik dan melihat siapa yang memanggil ghizey langsung tersenyum tanpa ragu, meski ada sedikit ke ganjalan yang tidak ia yakini didalam hatinya.

"Mira? Kenapa kau disini?"

"Glen menyuruhku ikut bersamamu, karena dia laki-laki dan kau hanya ditemani anak kecil ini" ucap Mira sambil melirik dan tersenyum pada pholi

Mendengar dan melihat tingkah Mira, Ghizey mereasa sedikit ganjal tapi ia lebih memilih bodi amat.

"Mungkin perasaan ku aja" batin Ghizey

Mereka bertiga melanjutkan perjalanan nya. Biasanya Mira sering memulai percakapan lebih dahulu dengan Ghizey, tapi kali ini temannya itu hanya diam berjalan dibelakang.

"Tante?" Ucap Pholi yang memang berjalan disamping Mira. Meski sudah dipanggil dua kali Mira hanya diam berjalan mengikuti Ghizey bahkan tatapannya tak pernah lepas dari sana.

"Tante Mira?"

Setelah mendengar namanya Mira langsung tersadar dan melihat Pholi.

"Tante baik-baik saja"

"Oh...Tante baik-baik aja kok"

Ghizey yang mengira Mira sakit juga langsung menghentikan langkahnya.

"Maaf melibatkanmu kesini Mira"

"Tidak apa-apa"

"Hem.... Kenapa lorong ini masih jauh?" Ucap Ghizey

Dilain tempat Regaz sudah berlari mundur kebelakang, dia mencari Glen dan Mira ke gua kedua, dan ia hanya menemukan Glen dan seekor kucing disana.

"Glen! Dimana Mira?"

"Dia bersama Ghizey, aku khawatir jika hanya Pholi yang menemaninya" Ucap Glen

Sebenarnya kucing jelmaan itu tidak boleh bertemu dengan Pholi, karena dengan cepat Pholi akan mengetahui siapa sebenarnya kucing itu. Dan sayangnya kucing itu juga tidak bisa menghipnotis Regaz dan Ghizey, karena kekuatan inti mereka terlalu kuat.

"Kalau begitu ayo kita susul mereka" ucap Regaz

"Kita lanjutkan saja perjalanan di lorong ini, nanti kita akan sampai disana bersamaan dengan mereka" ucap Glen yang masih dibawah kendali lain

"Bagaimana jika ada bahaya?"

"Mereka bertiga, pasti baik-baik saja. Justru kita harus cepat sampai di ujung lorong gua ini"

Regaz berfikir sejenak karena jika mempertimbangkan waktu yang sudah ia lewati pasti Ghizey sudah sangat jauh. Akhirnya Regaz menuruti permintaan Glen yang memilih melanjutkan perjalanan.

"Kucing?" Ucap Regaz keheranan sambil menatap kucing berwarna oranye itu

"Tadi Mira jumpa jadi dia menitipkannya padaku, katanya mau dipelihara"

Regaz pun melanjutkan perjalanan nya diikuti oleh Glen yang sedang mengendong kucing itu. Mereka terus berjalan sampai gua itu tembus kebagian hutan yang tidak mereka kenali.

"Dimana ini?" Ucap Regaz keheranan

Sringgg

Sebuah serangan sihir tiba-tiba menyerang Regaz, dan seketika pangeran vampire itu jatuh pingsan.

"Apa kita gak salah gua?"

"Aku tidak tahu" jawab Mira dengan wajah datarnya

Dihadapan mereka sudah ada mulut gua sebagai pintu keluar mereka, tapi disana hanya ada hutan.

Ghizey dan mira keluar dari gua. Pemandangan hutan nya menunjukkan mereka masih dihutan yang sama tapi dibagian yang berbeda.

"Baik, sekarang kita harus kemana?, Dan....dimana yang lain?" Cemas Ghizey

Dia memperhatikan sekitar mencari ujung lorong gua yang lain tempat teman-temannya tadi.

"Mereka disana mom" Ucap Pholi yang berdiri di samping Ghizey

"Yasudah ayo kita ke sana"

Mereka bertiga berjalan mengikuti pengarah Pholi yang sedang bertengger di bahu Ghizey. Perasaan Ghizey semakin tidak enak dengan hawa disekitarnya, Mira juga sudah jalan didepannya terlebih dahulu seolah lebih tahu menahu arah yang mereka tuju.

"Mira kau kemana?" Ucap Ghizey keheranan, ia mencoba mengejar langkah Temannya itu.

Cuaca hutan yang tadinya sudah gelap seperti mendung   tiba-tiba semakin gelap layaknya malam. Refleks Ghizey menghentikan langkahnya dan memperhatikan sekitarnya. Sekelilingnya menjadi hutan yang suram, seperti hutan tanpa penghuni dan saat Ghizey melihat kedepan ada sebuah gua besar muncul.

"Selamat datang" ucap Mira

Ghizey tertegun mendengar suara yang dikeluarkan temannya terdengar seperti suara orang lain. Bahkan senyum seringai jahat tersungging di wajah Mira.

"Siapa kau?"

"Siapa aku? Aku Mira"

Hawa gelap hitam menguar dari mulut gua dan disana keluar tiga laki-laki dewasa berpakaian serba hitam.

Brukkk

Mira jatuh pingsan karena dirinya sudah dilepas kendalikan, seekor kucing oranye tadi keluar dari gua dan berubah menjadi seorang perempuan cantik berbaju emas.

"Urus Phoenix itu" ucap salah satunya yang memiliki perawakan tinggi, rambut panjang dikucir, dan kulit putih pucat.

Kedua laki-laki yang lain dengan gesit mengeluarkan serangan, yang satunya mengeluarkan busur bayangan dan membidik nya kearah Pholi, yang satu lagi langsung menembakkan kekuatan bayangan berbentuk Ujung Tombak yang tajam.

"Jangan!!" Teriak Ghizey

Saat kedua serangan itu menuju Pholi yang masih berbentuk elang Ghizey sudah bersiap memasang tameng. Tapi sayangnya Pholi malah terbang karena takut Ghizey ikut terkena serangan.

Sleppp sleppppp

Kedua sihir panah itu melesat ke arah Pholi, Ghizey  mengira Pholi masih di bahunya sehingga dia memasang tameng. Sampai suara Elang memekik sangat kuat seolah sedang terluka terdengar dan menyadarkan Ghizey

"Pholi!!" Teriak Ghizey melihat Pholi menjadi wujud anak kecil yang sudah terkapar ditanah. Aura kemarahan Ghizey sudah mulai menguar ketika melihat kondisi Pholi.

Grebbbb

Belum sempat Ghizey menyerang sang pemimpin kelompok sudah melemparkan sebuah sihir pada Ghizey dan membuat badannya kaku.

"Ternyata kau cepat marah yah, oh iya kau pasti mencari teman-teman mu kan?"

Kedua laki-laki yang menyerang Pholi tadi mendekati Ghizey, mereka menambah mantra yang akan mengikat tubuh Ghizey dan menangkal kekuatannya, aura sihir Ghizey seolah hilang seketika.

Sedangkan perempuan kucing itu mengangkat pholi dalam gendongannya, ia juga membuat sihir yang sama pada Pholi agar tidak ada yang bisa melawan.

Mereka dibawa masuk kedalam gua, keadaanya sangat suram dan hawanya mengerikan.

"Siapa kalian sebenarnya?" Tanya Ghizey yang masih tersadar dalam ikatan sihir itu. Badannya dibuat melayang oleh kedua laki-laki yang berada disampinya seolah dia sebuah kepompong yang melayang di udara

"Kau bertanya? Bukannya kau yang mencari kami?" Ucap laki-laki disebelah kanan. Setelah Ghizey memperhatikan kedua laki-laki itu Ghizey sadar mereka kembar.

Didepannya Ghizey bisa melihat sebuah ruangan gua yang lumayan bercahaya

"Kenapa kalian lama sekali!!"

Ghizey dapat melihat Okta dengan pakaian yang serupa dengan pria yang menangkapnya sedang duduk disebuah batu besar.

"Oh hai Ghizey sayang"

"Suaranya... Ini bukan Okta" batin Ghizey

.

.

.

-Jangan lupa mengundi dan beri komentar yah-

avataravatar
Next chapter