webnovel

SIAPA YANG PALING HEBAT

Rona wajah Jack Palm sudah tidak bersahabat. Dia menatap marah Kevin karena sudah berani mengijinkan orang lain memasuki ruangan khusus ini tanpa seijinnya. Namun, Jack Palm menahannya sejenak. Sampai urusannya dengan orang asing ini selesai, barulah dia mengurus Kevin yang udah kurang ajar, menurutnya.

"Siapa kau? Apa urusanmu di tempat ini?" Jack Palm bertanya pada Joe.

Sejatinya, Jack Palm memang belum mengenali wajah Joe. Dia hanya diberitahu kalau akan ada orang yang akan mengambil black diamond. Hanya saja Jack Palm tidak diberi tahu seperti apa wajahnya, selain nama saja.

Sungguh bodoh laki laki ini! Apa dia tidak mengenaliku? Atau dia hanya sedang mengetes saja? Batin Joe.

"Aku ingin mengambil Black Diamond, Jack Palm," sahut Joe santai.

Tentu saja membuat pria berwibawa itu keki. Siapa orang ini berani menyebut namaku dengan tidak sopan seperti itu?

"Haha! Dia sudah menghayal! Dia ini penipu, tuan!" Sela Kevin.

Jack Palm memilih diam dan tidak meladeni mulut besar Kevin.

"Siapa namamu?" Tanya Jack Palm lagi kepada Joe.

Joe menyeringai. Kemudian, dia berjalan menghampiri Jack Palm. Sorot matanya begitu tegas dan tajam menatap wajah Jack Palm begitu dia berdiri sangat dekat dengan laki laki yang memiliki kuasa tinggi di bank X ini.

"Apa kau tidak mengenali suaraku yang sejam lalu menghubungimu kalau Joe Hans akan mengambil Black Diamond?" Ujar Joe sambil menaikan sebelah alisnya.

Sontak, raut wajah Jack Palm mendadak pucat. Ternyata orang yang ditunggu tunggu sudah ada di depan mata. Dan dirinya tidak tau apa apa dengan kedatangannya.

"Anda ... " sampai Jack Palm tidak sanggup melanjutkan kata katanya. Dia tau betul kalau laki laki ini memanglah Joe Hans yang ditunggu tunggu. Karena hanya orang yang bersangkutan yang berani melakukan ini padanya.

Gegas saja, dia memberikan penghormatan tinggi kepada Joe.

Tentu saja perlakuan Jack Palm yang mengejutkan membuat semua orang heran. Terutama Kevin yang tercengang mendapatkan bos besar bank X begitu hormat dan nampaknya takut kepada Joe.

"Tuan Jack apa anda-."

PLAK!

Akibatnya, sebuah tamparan keras mendarat di pipi kanan Kevin lantaran berani menginterupsinya. Dan dilanjutkan tamparan kedua di pipi kiri. Itu sebagai ganjaran karena sudah berani berbuat sesuka hati di perusahaan yang dipimpinnya.

Kevin sendiri bingung dengan Jack Palm yang berbuat kasar terhadapnya. Kevin merasakan pipinya seperti digigit semut. Itu belum seberapa dibanding rasa malunya yang luar biasa. Apalagi, di sini banyak nasabah penting yang menyaksikan. Juga Kelie yang mengerenyit bibir saat melihat itu.

"Apa kau tidak tau siapa tuan Joe? Kau berani merendahkannya dengan menuduhnya penipu!"

"Tuan, tapi memang benar dia itu peni-."

PLAK!

"DIAM! dasar bodoh! Kau kupecat!" Bentak Jack Palm setelah membuat gambar tangan untuk ketiga kalinya di pipi Kevin.

Nanar lah Kevin mendapatkan dirinya dibuat tidak berharga di depan banyak orang.

"Apa apan ini!" Kevin tidak terima dirinya diperlakukan rendah seperti ini.

"Pergi kau!" Usir Jack Palm, dan kemudian dia memalingkan wajahnya kembali pada Joe.

"Maafkan saya tuan Joe. Saya tidak tau anda sudah berada di sini," ucap Jack Palm menyesali.

"Kali ini kau aku maafkan. Tapi, aku tidak suka melihat pegawai rendahanmu itu." Joe menunjuk Kevin. Lalu dia melanjutkan perkataanya. "Juga dua sekuritimu yang berjaga di pintu lobby. Dan juga ... "

Joe sempat milirik ke arah Kelie. Dia ingin juga memberi pelajaran pada Kelie. Tapi karena Kelie sudah menundukan wajah dengan gemetaran, akhirnya Joe sedikit iba dengannya. Tapi tetap Joe berikan dia shock terapi dengan menyuruh Jack Palm menskorsnya selama dua minggu. Sebagai pelajaran untuknya agar tetap sopan dan ramah pada setiap nasabah dan tidak pilih pilih.

"Saya jamin, tuan Joe tidak akan mendapatkan Kevin dan dua sekurity itu lagi bekerja di sini," kata Jack Palm menegaskan.

"Bagus!" Sahut Joe dingin.

Semakin murkalah Kevin. Dia tidak terima begitu saja Jack Palm memperlakukannya seperti ini.

"Hei Jack! Akan aku adukan semua ini pada ayahku," ancam Kevin. Jack Palm hanya tersenyum sinis saja menanggapinya.

"Dasar anak bocah!" Balas Jack Palm yang sama sekali tidak terlihat khawatir.

"Tapi, dia belum membuka kotak itu. Siapa tau dia orang yang salah dan hanya mengaku ngaku saja," celetuk salah seorang nasabah. Sungguh membuat Jack Palm semakin geram.

Dengan begitu, dia pun menunjukan pada semua orang siapa Joe sebenarnya.

Kevin yang tadinya ingin beranjak, seketika saja dia mengurungkan diri demi ingin melihat apakah benar Joe bisa membuka kotak itu.

"Silakan tuan Joe." Jack Palm mengajaknya ke kotak kaca yang melapisi brangkas, yang Joe sempat kebingungan untuk membukanya.

"Silakan arahkan mata anda ke alat ini," kata Jack Palm. Rupanya untuk membuka kotak itu harus dengan menggunakan pindai mata.

Deg deganlah semua orang menunggunya. Mereka semua penasaran dengan apa yang terjadi setelah ini. Dan begitu Joe meletakan matanya pada alat pindai, ceklek, kunci kotak pun terbuka. Semua tercengang melihatnya. Belum sampai di situ, untuk membuka brankas harus menggunakan pindai jari.

Joe pun melakukannya dengan baik. Sampai akhirnya kartu kecil yang berisikan uang dengab limit tak terbatas dan juga kunci mobil Bugati Veyron edisi khusus berada di tangan Joe.

Terbelalak lah mata Kevin mendapatkan itu. "Sepertinya aku sedang bermimpi. Laki laki ini memiliki Black Diamond. Siapa sebenarnya dia?" Sampai bergetar bibir Kevin mengatakan ini.

"So, apa kalian sudah puas?" Jack Palm bertanya pada semua orang. Di saat yang bersamaan, Kelie pingsan karena tidak sanggup menerima kenyataan kalau Joe Hans yang berpakain sederhana ini memiliki Black Diamond.

***

Joe dan Jack Palm sudah berada di ruangan kerja Jack.

"Di mana aku bisa mengambil mobil ini, Jack?" Tanya Joe.

"Datanglah ke showroom Union Car. Di sana tuan akan mendapatkannya. Apa perlu saya kirim orang untuk menemani tuan?"

"Ah tidak perlu. Biar saja aku sendiri."

Begitu Joe ingin berpamitan, seorang pegawai terengah engah masuk ke ruangan Jack. Sempat ingin marah Jack karena mendapatkan karyawannya tidak sopan. Namun begitu dia melihat wajah pegawainya sudah pucat, Jack pun memilih untuk mencari tau dulu, "ada apa kau datang ke ruanganku tanpa permisi?"

Salah seorang petugas teller bank x mengambil napas lalu menjawab, "di kasir ada perampokan, tuan."

JRENG!

Saling pandanglah mereka semua.

"Perampokan?" Jack Palm sampai memastikan.

"Benar tuan. Area kasir dan transaksi sudah dikuasai mereka. Aku takut ... "

Joe yang mendapatkan wajah gadis itu begitu pucat, dia sangat penasaran dengan apa yang tejadi.