Viserra dan Radyn pergi ke perkemahan para budak bersama dengan Lyco. Hanya tempat itu yang bisa dibilang aman. Banyak bawahan Eros di sana yang bisa Namara percaya.
Setelah kepergian kedua orang itu, Namara akhirnya menghela napas lega. Janji yang pernah dia katakan akhirnya sudah terpenuhi. Sekarang dia hanya harus memikirkan bagaimana langkah selanjutnya.
"Ambil buku sihirmu," ucap Eros tiba-tiba.
Kedua mata Namara langsung berbinar. "Apa kau akan mulai mengajariku?" tanya Namara dengan antusias.
"Mm." Eros mengangguk.
"Tunggu sebentar!" Namara segera berlari keluar dari istana Miru Kembar. Dia tiba-tiba menjadi sangat bersemangat. Jika itu orang lain, mereka pun pasti akan merasakan hal serupa.
Hanya dalam waktu yang singkat Namara sudah kembali dengan membawa buku sihir pinjamannya. Dia langsung menghadap ke Eros dan memberikan bukunya. "Coba lihat," katanya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com