"Aku tidak suka keramaian," keluh Alaric saat membasuh punggung Aleksis di bathtub pualam besar di dalam kamar mandinya. "Bisakah kita kabur saja?"
Sebagai hukuman karena membuat mereka semakin terlambat, Alaric mengambil tanggung jawab untuk memandikan mereka berdua dan Aleksis segera menyesal memberinya hukuman seperti itu karena ternyata Alaric sengaja melambat-lambatkan pekerjaannya.
"Astaga.... kau ini sengaja, ya?" tukas Aleksis ia berbalik dan menghadap Alaric yang kini tampak menatapnya dengan sepasang mata ungunya yang berkilauan seperti anak anjing. Untuk sesaat Aleksis menjadi terpana. Ia belum pernah melihat ekspresi Alaric seperti ini.
Astaga... ternyata Alaric bisa menjadi sangat menggemaskan begini, pikirnya geli. Bukankah selama ini Alaric terkenal sangat dingin dan tidak pedulian? Tetapi dalam waktu yang demikian singkat Aleksis telah melihatnya tersenyum, tertawa, dan kini bahkan menggodanya dengan berpura-pura mengambek.
Ia sangat menyukai Alaric yang baru.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com