webnovel

41

Wiy;

Baiklah, Tha, aku akan mengamalkan saran terbaikmu. Kamu benar bahwa menunggu orang yang kita sendiri tidak tahu pasti kapan ia akan datang adalah hal yang membosankan, melelahkan bahkan mengecewakan. Baiklah kalau begitu, mulai sekarang aku tidak lagi menunggumu. Lebih baik aku merasa ditunggu seseorang.

Entah siapa pun dia, kalau dia duluan datang pada waktu yang tepat, dialah yang selama ini menungguku dan bisa jadi spesial bagiku. Memang sudah saatnya aku merasa ditunggu, tidak melulu jadi penunggu. Kamu tahu, Tha? Aku orang yang lemah, aku lelah dan aku kalah, tidak sanggup lebih lama lagi menunggumu. Maka dari itu mulai sekarang akulah yang ditunggu seseorang. Bukankah begitu maksudmu, Tha?

Aku tahu kenapa kamu betah lama-lama di sana dan malah semakin kukejar makin menjauh? Karena selama ini kamu tidak pernah menunggu, kamu tahu ada aku yang menunggumu. Sehingga aku tidak heran kamu begitu. Mulai sekarang aku pun demikian, aku tidak akan gelisah lagi sepanjang waktu. Tidak perlu lagi berharap dalam penantianku. Benar katamu, sudah pasti di saat aku tidak sedang menunggu siapa-siapa, dan tiba-tiba ada yang hadir seperti yang diinginkan, wah itu jauh lebih menyenangkan, Tha. Meskipun yang datang bukan orang yang ditunggu selama ini, setidaknya ada yang datang dan tak kalah hebatnya denganmu. Yang penting dia juga kriteriaku.

Jadi apa salahnya aku menerimanya? Bukankah akhlak dan taqwa sudah mewakili semuanya bagi seorang suami? Akhlak akan membuat hidup jadi indah, taqwa menuntun pada nilai-nilai kebaikan dan kebahagiaan. Dan sekarang lebih baik aku menyibukkan diri dengan hal-hal yang positif. Lebih baik aku memikirkan sesuatu yang jauh lebih bermanfaat. Jika memang kamu benar-benar serius, benar-benar cinta, dan benar-benar rindu-kamu akan kembali juga padaku. Kalau pun tidak kembali, kuyakin ada orang lain penggantimu.

Mari kita fokus pada diri kita sendiri. Tidak ada gunanya lagi memikirkan apalagi merindukan orang lain. Mari fokus pada pekerjaan dan cita-cita diri sendiri. Dengan begini tidak akan ada hati yang tersakiti. Dengan begini, jodoh lebih realistis. Tidak menunggu jodoh dalam khayalan, dalam dunia fiksi.

Aku mau menunggu bila jodoh bisa dipastikan, kamu pasti untukku. Namun nyatanya tidak dapat kita ketahui apakah kita berjodoh nantinya? Jadi ada baiknya kita biasa-biasa saja supaya tidak ada hati yang terluka.

Bagaimana, Tha? Kamu setuju kan? Kalau aku sih setuju-setuju saja. Oke, Tha, selamat menjalankan aktivitasmu. Isilah hari-harimu dengan sesuatu yang jauh lebih bermanfaat dibanding mengisi hati dan pikiranmu dengan memikirkan seseorang yang bernama: Wiy.

***