webnovel

42

Tha;

Kamu salah paham, Wiy, tidak seperti itu maksudku. Kamu tidak boleh berhenti berharap, Wiy, namun jangan berlebihan, sekadarnya saja. Aku menyuruhmu melupakanku di masa penantian bukan berarti menghilang dariku, Wiy, melupakanku bukan berarti tidak berharap lagi kita berjodoh, tidak begitu maksudku.

Wiy, sebenarnya kita adalah saling menunggu. Kamu menungguku, aku menunggumu dan kita berdua menunggu jodoh bersama-sama. Kamu kan tahu sendiri, Wiy, aku sudah lama sekali ingin segera menikah denganmu bahkan saat aku datang ke rumahmu waktu itu-aku ingin menikahimu secepatnya, Wiy. Oh ternyata waktu kedatanganku belum tepat, aku jadi tahu bahwa aku dan kamu mesti menunggu lagi dan lagi. Kita tidak boleh bosan, lelah dan kalah menunggu apalagi berhenti berharap, Wiy, insyaAllah doa kita akan diijabah oleh-Nya.

Ayolah, teruslah, mari kita panjatkan doa-doa terbaik kita. Semoga kita segera berjodoh, Wiy. Sungguh aku takut sekali kehilanganmu. Aku tidak ingin terlalu lama dan akhirnya kita saling melupakan satu sama lain. Namun, jika kamu ingin sekarang aku belum mampu.

Jangankan menikahimu, memutuskan antara aku menetap di sini atau kembali ke kampung halaman saja berat sekali bagiku. Kuharap kamu mengerti maksudku, Wiy, betapa bingungnya aku saat ini! Sekali lagi jangan salah paham ya, Wiy? Oh mungkin ada faktor tertentu yang membuatmu semakin sensitif akhir-akhir ini, maaf oh maaf aku bertanya: kamu sedang pre menstruation syndrome kah, Wiy? Kalau memang demikian, aku bisa memaklumimu. Karena itu adalah sesuatu yang wajar.

***