Skay panik setengah mati, baru saja ia mendapatkan kabar bahwa barang-barang yang akan ia bawa besok di hancurkan oleh oknum tak berperasaan. Hari ini merupakan jadwal pengiriman barang di hotel yang lokasinya tak begitu jauh dengan Desa Komora. Namun rombongan yang membawa barang-barang penting itu terbalik dan jatuh ke jurang.
Saat ini dirinya berada di tempat kejadian bersama Yula dan anggota ini Dexstar. Di bawah sana 2 truck terbalik dan semuanya berisi bahan makanan pokok persediaan Dexstar selama berbulan-bulan nanti. Di sini banyak polisi dan juga tim penyelamat, untung saja tak ada korban jiwa dalam peristiwa ini.
"Semuanya sudah rusak," ucap Yula setelah melihat keadaan di bawah sana menggunakan teropong.
"Bagaimana ini? Kita akan berangkat besok pagi dan semuanya sudah hancur," balas Skaydengan nada frustasi.
"Kita tidak bisa bertahan di sana tanpa adanya bahan makanan," sahut anggota Dexstar yang bernama Rugo.
"Saya tak yakin jika supir benar-benar kecelakaan," ujar Skay.
"Hah? Apa maksud ketua?" beo Yula dan Rigo tak paham.
Skay membawa mereka menjauh dari kerumunan, entah mengapa ia merasa ada yang janggal dalam kasus ini. Semuanya seolah seperti ada yang merencanakan, supir yang ia suruh merupakan anggota Dexstar yang kemampuan mengemudinya tak bisa diragukan lagi.
Namun sekarang supir selamat tapi barang-barang yang ada di truk hancur dan jatuh ke jurang. Ia tak habis pikir dengan semua ini, apalagi yang jatuh hanya 2 truck. Supir mengaku tak ada mobil di depan maupun di belakang, janggal sekali bukan? Saat ini Skay dan yang lain sudah menjauh dari kerumunan.
"Apa kalian tidak curiga dengan kecelakaan ini? Kata supir itu kalau dia merasa ada yang narik keluar," ujar Skay pelan namun penuh keseriusan.
"Ya! Saya juga merasa, atau jangan-jangan ini di sengaja oleh oknum tak bertanggung jawab?" beo Rigo.
"Kita cek CCTV di jalan ini," ucap Yula dan mendapatkan anggukan dari Rigo dan Skay.
"Kita ke mobil dan suruh anggota lain mengirim dan mencari rekaman CCTV itu," ujar Skay.
"Ketua benar," sahut Rigo.
Skay dan Yula pergi ke mobil sedangkan Rigo menyuruh anggota Dexstar yang lain untuk melihat CCTV yang terdapat di sini. Tak lama kemudian saat Skay dan Yula sudah berada di dalam mobil mereka mendapatkan kabar bahwa Rigo sudah mendapatkan rekaman CCTV itu.
Segera Skay membuka laptop yang memang sengaja ia taruh di mobil, ia duduk bersebelahan dengan Yula dengan laptop di pangku olehnya. Lantas ia membuka file yang Rigo kirim, video pun mulai tayang dan mereka melihat dengan saksama.
"Ini benar di sengaja," ujar Yula setelah menonton rekaman CCTV itu.
"Mereka memakai topeng dan lengannya diikat kain berwarna abu-abu dan mereka sama semua," sahut Skay.
"Dark Wolfe? Abu-abu? Ini bukan sebuah kebetulan," terang Yula.
"Dark Wolfe? Serigala, hewan itu berwarna abu-abu!" ungkap Skay.
"Ini ulah mereka! Selama perjalanan ke desa-desa kita hampir tak pernah mendapatkan musibah seperti ini! Dan bukti-bukti yang kita lihat mengarah kepada Dark Wolfe!" jelas Yula.
"Kau benar, batinku berpikir bahwa ini ulah mereka," sahut Skay.
Rekaman itu berisi video supir truk yang dicegat secara tiba-tiba oleh segerombolan orang memakai pakaian dari atas sampai bawah berwarna hitam. Juga mereka memakai topeng yang tak terlalu jelas bentuknya apa sebab CCTV ini letaknya berada di atas. Orang itu berusaha menarik supir agar keluar dari truk.
Namun entah karena apa tiba-tiba truk terjatuh ke samping dan di samping merupakan jurang yang sangat curam. Skay sempat melihat salah seorang itu menaruh sesuatu di bawah ban truk dan detik itu juga 2 truk terguling. Sulit dipercaya namun alat itu bisa membalik posisi truck. Hanya Dark Wolfe yang membuat alat yang di luar akal manusia.
"Sekarang bagaimana?" tanya Yula dengan nada putus asa.
"Aku sendiri bingung, barang-barang itu kita persiapkan bukan satu atau 2 hari. Berminggu-minggu kita menyiapkan semua ini," sahut Skay pelan.
"Tanpa barang-barang itu kita tak bisa bertahan lama di desa Komora," ujar Yula.
"Kita undur keberangkatan," imbuh Yula yang langsung ditatap oleh Skay.
"Enggak! Kita akan berangkat besok," ujar Skay.
"Tapi bagaimana dengan barang-barang kita yang hancur?" tanya Yula.
"Kita mulai dari awal dan persiapan kita hanya sampai nanti malam pukul 12!" jawab Skay.
***
Sementara malam ini Kenzo dan anggota Dark Wolfe berangkat menuju Desa Komora. Terdapat 4 orang di dalam mobil ini, mereka memakai jaket panjang berwarna hitam juga masker. Segala keperluan mereka di Desa Komora sudah berada di dalam markas.
Sepanjang musim panas kemarin Dark Wolfe membangun markas di dekat Desa Komora, markas berteknologi tinggi dan tak sembarang orang bisa masuk. Kenzo duduk di kursi tengah, di sebelahnya terdapat Tije dan di depan terdapat 2 orang lagi, bagaian belakang mobil berisi kotak yang isinya sesuatu hal.
"Kabar terbaru katanya keberangkatan Dexstar akan tetap berjalan," celetuk Tije.
"Mereka tak akan bisa berangkat sedangkan kebutuhan pokok jatuh ke jurang," sahut Satya dari kursi kemudi.
"Betul apa yang Satya katakan," balas seorang laki-laki yang duduk di sebelah Satya. Dia bernama Vito.
"Lebih cepat kemudikan mobilnya," suruh Kenzo.
"Untuk kalian jangan membicarakan organisasi itu, saya sangat tak menyukai orang-orang yang ada di sana!" tekan Kenzo dan langsung mendapatkan anggukan dari semua orang.
Kenzo sangat tak suka jika ada orang yang menentang apapun yang ia lakukan. Sampai kapanpun ia akan membenci komunitas yang bernama Dexstar. Sudah banyak komunitas yang ia hancurkan karena mereka berani mengagalkan rencananya.
Sekarang Dexstar akan menjadi nama komunitas yang terdaftar dalam data penghancuran yang Dark Wolfe buat. Tak hanya Desa Komora yang ia hancurkan, namun Dexstar sampai dengan akar-akarnya. Itulah sedikit tugas berat yang akan ia lakukan sesampainya di sana.
"Perjalanan ke Desa Komora berapa jam?" tanya Vito memecah keheningan.
"Kita akan sampai pukul 2 malam nanti, 7 jam lagi kita akan sampai. Jalannya cukup terjal namun tenang saja, kita sudah menciptakan teknologi yang bisa membuat mobil kita goyang saat berada di jalan yang rusak," jelas Satya.
"Tije," panggil Satya.
"Ya?" sahut Tije.
"1 jam lagi kau yang akan menyetir, punggungku sudah tak kuat lagi," jelas Satya dan mendapatkan acungan jempol dari Tije.
"Saya akan tidur, bangunkan saya 3 jam ke depan," ujar Kenzo lalu dirinya memejamkan mata dengan posisi kepala bersender di kaca.
Tije memilih untuk bermain Hp, sebenarnya ia belum mengantuknya hanya saja cuaca dingin membuat ia ingin bersender dengan mata terpejam. Kalau ia tidur siapa yang akan menemani Satya, menyuruh Kenzo bangun? Aish, itu tak mungkin. Bisa saja nanti ia ditendang keluar dari dalam mobil.