Siang telah berganti sore , akhirnya Jin
telah mengantarkan semua surat yang ada di Kerajaan Miridhem , Jin pergi untuk melanjutkan tugas kedua nya yaitu di Desa Azuma...
" Ternyata suratnya lumayan banyak juga , selanjutnya di desa Azuma , sudah lama sekali aku tak kesana , sepertinya terakhir kali saat kecil " Ucapnya dalam perjalanan menuju Desa Azuma..
Perjalanan dari kastil menuju desa Azuma tidaklah terlalu lama. Desa Azuma terletak di barat wilayah Kagayama yang merupakan wilayah sendiri atau bebas dari kekuasaan Ras Langit. Namun desa ini masih menjalin kerjasama dengan Wilayah Kagayama
terutama dalam bidang Akademi.
[Jalan utama desa]
Jin akhirnya sampai di jalan utama desa tersebut yang nampak agak ramai dengan beberapa kedai di pinggir jalan tersebut
" Fyuhh...Akhirnya sampai juga... ternyata tak jauh berbeda dari yang dulu , terutama Perpustakaan Besar itu " Ucap nya berjalan sambil melihat Rumah yang agak besar diantara rumah yang lain.. Sepertinya ia mulai mengingat kembali masa kecilnya saat disini. Tapi karena waktu mulai malam ia bergegas ke Rumah Kepala Desa untuk mengambil suratnya.
Sesampainya didepan Rumah Kepala Desa...
" Kenapa terlihat sepi sekali.. apakah Kepala Desa sedang keluar ya... "
Jin pun langsung masuk..
" Haloo apakah ada orang ?? "
" Ada apa datang kemari ? " suara yang tiba tiba muncul dibelakangnya membuat Jin terkejut sejenak , namun ia tetap mempertahankan ekspresinya seolah tak terjadi apa apa.
" Eh.. Aku diutus untuk mengambil surat " Ucap nya sambil membalikan badan , yang kemudian terlihat seseorang dengan rambut coklat , wajah yang lebih muda dan lebih pendek dari Jin , dilihat dari penampilannya sepertinya ia penjaga baru..
" Owh.. Jadi ini yang disebut Tuan Arata kemarin.. Jadi namamu Jin ya... baiklah kuantar kau ke ruangan penyimpanan surat... " Jin dan orang itu pun berjalan menuju ruangan penyimpanan surat.
" Apa kau baru disini? sepertinya aku tak pernah melihatmu sebelumnya... " tanyanya penuh bingung.
" Oh ya.... Aku baru disini , lebih tepatnya 1 bulan yang lalu aku baru dipilih "
" Dipilih ? , tunggu dulu.. Kau Kepala Desa disini ?!! " Jin kembali terkejut , ternyata orang pendek ini ternyata Kepala Desa Azuma yang baru , ucapnya dalam hati
" Tentu saja... "
" Yoshh.. tinggal satu tugas lagi, kali ini adalah Desa Koeda..... Semangatt !! "
Jin menyemangati dirinya sendiri dalam perjalanan.
Namun saat hampir sampai ke Desa Koeda , terlihat sesuatu yang berbeda. Desa Koeda adalah desa yang berada di timur Kastil Kagayama, biasanya desa tersebut selalu ramai dengan pedagang dari Nord Est terutama saat malam hari yang ditandai dengan terangnya lampu lampu dijalanan seperti pasar. Namun saat Jin sampai di depan desa itu, terlihat semua lampu padam dengan suasana yang sepi, Ia mulai bingung dan memutuskan untuk berjalan menyusuri desa tersebut.
"Aneh sekali, biasanya desa ini terlihat ramai tapi mengapa kali ini sepi sekali... "
Ucapnya terus menyusuri desa tersebut. Tak lama kemudian terdengar suara raungan dan terlihat banyaknya barang barang yang kacau.
Cahaya pun menghilang
" Semua sudah berakhir ... " Ucapnya dengan terengah engah yang juga menahan luka pada bahu dan tangan kanannya akibat pedang yang mengenainya tadi.
Tapi....
Serangan tersebut belum mengakhiri semuanya....
Jin mulai menyadari adanya sesuatu yang janggal yaitu pada serangan sebelumnya ia tak melihat kembali asap hitam disekitar monster itu..
...
" Terlihat seperti serangan yang kuat , tetapi tak cukup kuat untuk menghapusku dari dunia ini "
Suara yang tiba tiba muncul disekitar Jin membuat ia bingung...
" Tak kusangka , ada Ras Langit yang dapat mengimbangiku meski dalam waktu yang singkat... "
" Siapa Kau sebernarnya !!! Dimana Penduduk yang lain !! "
" Oh.... Kau ternyata mengkhawatirkan mereka ya ? Tenang saja.... Mereka sudah pada tempat yang tepat "
" Cih , tunjukkan wujud aslimu !! Akan kuakhiri kau disini !! " Ekspresi penuh amarah muncul pada raut wajah Jin.
" Makhluk Lemah sepertimu tak akan pernah bisa mengalahkanku !!! " Suara tersebut hilang , yang kemudian muncul kabut hitam menyelimuti desa.
Kabut itu pun menciptakan sesosok Skeleton berukuran 5 meter mengenakan zirah hitam pekat dan dari zirah tersebut selalu mengeluarkan asap hitam .
" Sepertinya ia menampilkan wujud aslinya, yang pertama aku harus mengambil jarak untuk mengetahui skillnya.... "
Skeleton itu mengarahkan tangannya ke arah Jin dan menyemburkan asap hitamnya , namun dapat dielaknya. Jin mulai mundur mengambil jarak untuk melihat pergerakan serangan musuhnya.
Skeleton itu menciptakan pedang berbentuk jarum di tangan kirinya lalu menggandakannya sebelum melemparkannya.
" Dia memiliki senjata lain juga ternyata !! " Ucapnya sambil menghindari tombak tombak itu.
" Dark soul: Refraction "
pedang yang telah tertancap pada bangunan , kembali mengejar Jin.
" Ia menggandakannya ? Arghhh... " salah satu pedang mengenai paha kirinya....
" Power of Lig- "
Sebelum menyelesaikan skillnya , ia kembali terkena pedang yang lain, namun Jin tetap berusaha menghindari pedang yang lain
" Ini tidak baik, pedang itu makin banyak seiring aku menghindarinya , aku harus memancingnya dalam bangunan, dengan begitu skil areanya tak berguna " Ucapnya memikirkan dalam hati sambil terus berlari menghindarinya.
Jin berlari ke bangunan terdekat untuk memancing Skeleton itu untuk mengurangi damage serangan. setelah berhasil masuk kedalam salah satu bangunan , ia mencabut pedang itu dari kaki dan bahunya...
" Tak kusangka zirahku dapat ditembus dengan pedang ini... "
Suara banyak pedang membentur dinding kayu pada bangunan tempat Jin berada. ia tau bahwa ini tak akan bertahan lama... ia harus mencari cara menyerang baliknya...
" Tak kusangka ia akan tetap menyerang dengan pedangnya tanpa berpindah posisi , sekarang aku membutuhkan skill jarak jauh untuk mengimbanginya , Cih spiritku juga mulai melemah akibat pertarungan sebelumnya "
Duarrrr!!! Duarrrrr!! Duarrrrr!!!
Suara pedang yang menghantam dinding berubah menjadi berat , Skeleton tersebut mengganti pola serangannya dengan pedang yang lebih besar yang tentu saja kerusakan lebih besar juga....
Dinding kayu disampingnya mulai hancur akibat kerusakan dari pedang yang banyak itu. Jin pun segera mundur ke ruangan dibelakangnya sambil terus memikirkan strategi balasannya.
"satu serangan... satu serangan area , apakah bisa dengan itu... " ia telah memikirkan satu serangan yang memungkinkan untuk membalikkan keadaan.
Keadaan Jin semakin terpojok ketika salah satu pedang tersebut berhasil menembus dinding terakhir yang hampir mengenai kepala Jin , namun ia dapat menunduk tepat beberapa detik sebelum pedang tersebut menusuknya.
Jin kembali menekan aura spiritnya , yang mungkin berdampak lebih parah pada tubuhnya. Lalu ia mengarahkan tangan kirinya kebawah. Aura Putih terang muncul disekujur tubuhnya.
" Power of Light : Sacred Pillar !! "
Suasana seketika berubah , Hembusan angin kencang tiba tiba muncul. Membuat Skeleton itu menghentikan serangannya dan melihat adanya ancaman besar akan terjadi. Ia mengeluarkan kabut hitam tebal menyelimutinya membentuk seperti bola.
Sebuah Pillar Raksasa muncul tepat di atas Bola kabut hitam itu. Pillar itu pun turun dari langit dan mulai mendekati daratan.
Kretak...
Suara retakan kayu terdengar dibelakang Jin. Ia mulai menyadari ia tak sendiri dalam bangunan itu. Jin mulai menoleh ke belakang , ternyata ada seorang gadis yang masih selamat dari desa ini, terlihat ia sangat ketakutan melihat Jin.
" Tak ada waktu lagi "
" ini akan berakhir "
" Armor Release !! "
Ucap Jin terengah-engah dengan darah yang mulai keluar di mulutnya, tanpa pikir panjang , ia melepaskan zirahnya yang kemudian terbang dan menciptakan sebuah perisai emas disekeliling gadis itu.
" Semua akan baik baik saja.... "
" KAGAYAMA ART !!! "
.....
....
...
Pillar Raksasa itu menghantam Kabut sekaligus Skeleton itu, menciptakan cahaya yang sangat terang dan efek ledakan area yang cukup besar, meratakan desa dan hutan disekitarnya.....
To Be Continued...
------------------------------------------------