webnovel

Putus(?)Taruhan(?)

hai hai maaf yak baru up!

let's go cekidot...

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

.

Merza mendongkak dan mendapati Zulfha jugalah yang ingin membuka pintu,ia harus jawab apa sekarang,tak mungkin jika ia sekarang bilang ingin melihat Salsha.

"gue mau ketemu jesper,gue denger dia ada disini"

Zulfha mengangguk tapi Merza sama sepertinya,jago mencari alasan ia tau Merza kesini pasti ingin bertemu adiknya.

"Merza,ada yang pengen gue omongin"

tutur Zulfha seraya bergelayut manja dilengan kekasihnya itu.

"Emm..oke kita mau ngobrol dimana?

"Di gudang bola basket aja"

Merza mencebik kesal,kalau zulfha ingin melakukan itu lagi ia malas hari ini karna ia ingin bertemu Salsha tapi jika Zulfha tau ia ingin bertemu Salsha sama saja ini senjata makan tuan.

"Oke"

******

Salsha mengerjapkan matanya perlahan,kepalanya masih sakit dan tubuhnya agak lemas.

Ia berusaha bangkit dari tidurnya tapi sebuah tangan menahan kedua bahunya.

"Kak jesper"

lirih salsha,pria yang dipanggil jesper itu hanya bisa tersenyum kecil dan kembali membenarkan kain kompres di kening Salsha.

"Istirahat aja dulu,nanti gue anter pulang"

tungkas jesper, salsha tak tau kenapa kakak kelas nya ini selalu muncul disampingnya disaat seperti ini sungguh ia tak ingin terlihat lemah dihadapan semua orang .

Jesper menautkan alisnya saat ekspresi Salsha berubah menjadi muram,lalu dengan inisiatif ia membuka sebuah topik pembicaraan disana.

"lu suka baca novel gak"

benar saja,salsha langsung fokus dengan jesper sampai"pria itu sedikit salah tingkah.

"Suka"(jawab salsha singkat)

Jesper Berdiri dari posisinya tiba" membuat Salsha bingung "kenapa kak?"

"mm...mau ketoilet dulu"

setelah itu ia pergi keluar sedangkan Salsha hanya aneh saja,padahal tadi ia lihat kakak kelas itu blushing ia kira hanya perempuan saja yang bisa blushing.

________________________________

Sedangkan di gudang bola basket.

"Apa!!taruhan??"

Merza memutar bola matanya malas lalu menghela nafas "iya,abis itu klo berhasil gue putusin"

jawab merza cuek sambil mengedikan bahunya masa bodo,zulfha mengepalkan jarinya lalu terangkat untuk menampar merza,pria itu hanya diam saat ia tau.

Plakkk...

"lo kira adek gue barang!!apa lo juga gk mikir gue ini masih pacar lo dan lo ngomong kek gitu ke gue??"

Zulfha menaikan oktafnya,Merza sebenarnya ingin diam saja tapi bukankah ia memang seperti ini dulu dan sekarang,dengan emosi Merza memegang kedua bahu zulfha lalu melihatnya dengan tatapan dingin.

"Dan lo juga gk mikir kalo lo pacar gue kenapa lo gencar godain Filo"

Zulfha terdiam,ia kira merza tak tau hal ini.dan sekrang masalah makin rumit dan adiknya jga masuk dalam masalahnya.Merza mendorong Zulfha lalu pergi dari sana dengan geram.

"Kita putus"

ujar merza penuh penekanan sebelum akhirnya ia keluar dari gudang.

😘😘😘😘😘😘

Salsha sekarang diantar jesper pulang kerumahnya dan skarang ia absen beberpa pelajaran,jesper hanya mnyuruh nya segera masuk setelah mengucapkan terimakasih.

"Ayah aku pulang"

tak ada sautan tentu saja karna mungkin ayah masih sibuk kerja atau mungkin bersenang-senang dengan ibu kak zulfha.

Aku berjalan gontai menaiki tangga,kemana sebenarnya orang-orang dirumah,sepi,padahal biasanya ada pelayann,tapi sekarang yang penting aku bisa istirahat.

@@@@@@@@@@@@@@@@@

Zulfha marah,ia kesal dengan sikap Merza hari ini,benci tentu saja karna ia kini adiknya yang kena imbasnya dengan menahan tangis ia mengendarai mobilnya dan tempat yang ada dipikiranya sekarang adalah Clubbing.

Merza melihat zulfha dari kejauhan,ia ingin ke Zulfha tapi sekarang ia sudah tak ada hubungan dengan wanita itu,dengan kasar merza melepaskan baju seragamnya dan menyisakan baju kaos hitam disana.

"Woi..ayo..si Sam ama Filo udah ada disna"

ucap william buru" dan masuk ke mobil Merza dan brayen juga ikut masuk kesana.

"Hmm.ayok"

********************

asap rokok menutupi ruangan ini,suara dentuman musik cukup keras untuk memekakan telinga bau alkohol juga menyeruak kuat disana,dengan langkah santai zulfha memasuki,tempat itu dan meneguk sebotol alkhol langsung dari botolnya.

Ia mabuk,dan dalam kondisi tak sdarkan begini zulfha hanya memikirkan adiknya dan ia meraih androidnya di saku roknya dan menekan tombol telp dislah satu kontaknya.

"Salsha!!gue diclubbing temenin gue dong ahhh...ayok"

"....."

"ah..lama lo,kesini aja susah"

Btakkkk...

Android itu terjatuh sedangkan sang empunya kini tubuhnya ditahan oleh Filo.

"Dia mabuk cuy"

"Yaudah kita embat aja"

"Ealah...bangsat lo Sam,gue cwok baek baek yah,,lo lanjutin aja gue bawa dia keluar dulu"

"yaudah...hush..hush"

lalu dengan cepat Filo menggendong zulfha keluar dari sana sambil melontarkan sumpah serapah karna kata"tanpa dosa Sam tadi.

@salsha pov

Ahhh...baru saja aku tidur dan sekarang telpon ku bergetar jadi dengan cepat aku menjawabnya.

Suara dentuman musik yaampun siapa sih yang telpon,dengan cepat aku melihat nama yang tertera disana "kak zulfha"

pasti ini di clubbing,kebiasaanya saat ada masalah.

"......."

"ngapain kesana!!"

"......."

"kak...halo..kak.."

aduh kepala masih sakit,mual lagi dan sekarang kakak malah mabuk berat sepertinya,aku harus kesana jadi aku segera mengambil jaket dan memakai jeans hitam dan baju putih kaos,rambut kuurai saja karna aku sangat lelah untuk menata rambut saja.

Clubbing aku tau dimana tempatnya karna aku sering melihat kakak kesana.

Dengan sedikit oleng aku berjalan keluar dan tentunya aku harus bawa mobil untuk menjemputnya.

Salsha pov end

[Author]

Merza turun dari mobilnya dan memasuki ruangan clubbing dengan wajah dingin,ia memang terkenal disana bahkan kini wanita sexy mulai mendekatinya tapi sekarang ia jijik melihat wanita dihadapanya

"Mana Filo"

tanya Merza saat bertemu Sam

"Dia tadi bawa zulfha soalnya mabuk berat"

"oh'

ujar Merza dingin sedangka William dan brayen hanya cuek bebek lalu pergi menikmati minuman dan Merza hanya duduk lelah disofa melihat ke tiga temanya.

Salsha menutup hidungnya,ia tak suka bau rokok dan ruangan ini seperti neraka baginya dengan langkah gontai ia masuk kedalamnya.

"Hei..imut banget"

slah seorang dari pria disana mencoba menyentuh nya tapi tangan lain menahan tangan pria tersebut.

"Maaf bro,dia pacar gue,sentuh dikit otak lo gue pisahin dari tempurung kepala lo"

to be continued?