webnovel

FELLING?

Zulfha memandang tak percaya saat melihat adiknya barusan pulang diantar oleh Merza,apakah pak pil tidak jadi menjemputnya tadi.ia ingin menghampiri mobil itu tapi ia mengurungkan niatnya saat adiknya keluar dari sana dengan tampang jengkel setelah itu mobil sport silver milik merza pergi.

Salsha memanyunkan bibirnya seraya berjalan melewati kakaknya dengan jengkel.

"Hei...kenapa kau melototiku seperti itu"

tungkas zulfha saat salsha menaiki tangga,gadis itu berhenti dan memutar tubuhnya menghadap kakaknya lalu tersenyum paksa.

"Siapa suruh kakak menyuruh pria jelek itu mengantarku pulang"

ketus nya dan setelah itu ia kembali melanjutkan langkahnya sedangkan zulfha hanya bisa mencerna perkataan adiknya,ia tidak pernah menyuruh merza lalu kenapa....

Apa jangan-jangan sekarang target baru merza adalah adiknya sendiri,oh tidak zulfha tidak akan tinggal diam jika itu menyangkut adiknya,ia harus tanya ini pada merza besok.

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Salsha melempar tasnya kesembarang tempat lalu merebahkan tubuh nya dikasur king size didalam kamarya mata indah itu menatap langit-langit kamarnya dan entah apa yang ia pikirkan karna sekarang pipinya merona/blushing.

"Akhhhh!!!memalukan"

tungkasnya frustasi ia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangan lalu berusaha mengingat kejadian beberapa jam lalu.

Flash back on

"loe gk papa kan"

Salsha melirik merza dengan tatapan death glare andalanya,bagaimana bisa pria itu menanyakan gk pp kan jelas"kepalnya terbentur.

"Kau itu mau membuatku mati ya!!"

Maki salsha dengan geram,kini ia mengembungkan pipinya lucu dengan tangan yang kapan saja siap meninju wajah tampan merza.

Merza masih terdiam,pria ini sekarang tengah fokus pada wajah imut yang tengah memakinya sekarang,entah ada tarikan dari mana tapi tubuhnya seakan bergerak sedikit.salsha pun hanya bisa terdiam saat merza tiba" mempersempit jarak wajah antara mereka.

"A...a..apa yang kau lakukan"

Salsha berujar gugup saat kini wajah itu semakin dekat dan tubuh atletis merza semakin condong kearah nya dan tentu salsha refleks memejamkan matanya,

Merza baru saja sadar,ya tuhan apa yang barusaja ingin dia lakukan tapi ekspresi salsha sekarang lucu sekali dimata merza pria itu hanya diam lalu ia melihat sabuk pengaman ternyata tidak di pakai gadis ini.

"Hampir aja gue lepas kendali ck"

batin merza seraya memasangkan sabuk pengaman di tubuh salsha lalu ia tiup pelan kelopak mata gadis cantik itu dan kembali ke posisi awalnya.

Sontak ia membuka matanya ia melihat merza kini tengah fokus mengemudi lagi dengan tampang sok cool pikirnya

"Jangan salah paham tadi sabuk pengaman lo gk kepake jadi gue pasangin"

Dusta merza dan tentu saja salsha yang mendengarnya langsung blushing karna jelas sekali ia tadi memejamkan matanya seperti berharap merza menciumnya

flash back off.

Salsha kembali memperat menutup wajahnya yang kini mungkin sudah semerah tomat.

"Pria pervert"

______________________________________

Seperti biasa SMA Galaxi begitu ramai hari ini hari senin dan tentunya mereka semua benci hari dimana mereka harus berdiri berjam-jam dibawah teriknya matahari.

Merza masih terdiam di depan kelasnya mata nya menyorot salsha yang tengah tertawa bersama zulfha disana.

"Hei"

Merza menoleh dan mendapati ke 4 temanya dan ikut duduk disamping merza.

"gimana kemarin bro?rencana lo berhasil gk"

William membuka pembicaraan dan ia melihat tatapan merza berubah dingin,sam yang melihatnya hanya bisa menelan nafas kasar ia yakin merza kali ini gagal.

William tertawa renyah disana saat melihat Sam melihat merza dengan tatapan aneh,brayen dan filo hanya bisa saling diam dan asik dengan para gadis yang melirik kearah mereka dengan senyuman jahil dan menggoda.

"lo gagal ya" ucap william

Merza akhirnya menghela nafas lalu terdiam dengan mata sayu. "gue bakal buat dia jatuh cinta mulai detik ini"

tungkas merza dengan bersemangat,william tersenyum samar,sebenarnya ia mengadakan taruhan ini semata"untuk kesenangan hanya saja ia ingin merza bisa berubah dan serius dengan seorang gadis bukan mempermainkan mereka lalu mencampakanya begitu saja dan ia yakin salshalah yang bisa merubah sahabatnya ini.

"Mending kita ke rooftop sekolah ngumpet dari pada ikut upacara bro"

hasut brayen,padahal diantara mereka ber 5 brayen lah yang berwajah polos tapi otaknya memang sangat picik wkwk...

Mereka mengangguk menyetujui usul licik dari brayen dan segera bergegas disana dan saat itu pula bell upacara berbunyi....

Panas...yah hari ini sangat panas para murid mengeluh.

Sedangkan salsha sudah memucat yah karna hari ini memang ia sedang sakit dan tentunya ia lupa sarapan pagi jadi sekarang penglihatanya perlaha mulai gelap.

Jesper anindra ketua osis yang selalu berkeliling untuk mengecek siswa/i yang sakit berhenti saat melihat gadis yang ia sukai sedikit oleng dan akhirnya terjatuh.

"Yaampun."

ia sangat khawatir tentu saja,dengan panik ia mengangkat tubuh itu seorang diri,ia menolak bantuan anggota osis yang ikut mengecek disana juga.

"gue anter dia ke UKS dulu kalian liat yang lain"

dengan terburu"ia berjalan dengan langkah cepat dengan salsha di gendonganya sedangkan para murid disana riuh apalagi para gadis karna jesper tak pernah sepanik ini jika ada murid pingsan apa lagi sampai ingin menggendongnya.

"Salsha"

batin zulfha saat melihat adiknya,ia ingin menyusul tapi ini sedang upacara dan tentu ia tidak boleh pergi,disaat upacara.

__________________________________

Jesper meletakan tubuh salsha di kasur disana.

Jesper meletakan tanganya di kening gadis itu lalu menghela nafas khawatir "demam nya tinggi"

dengan cepat ia merogoh almamater organisasinya dan mengambil androidnya disana dan menelpon seseorang.

" Fey tolong kesini dan bawa air dingin untuk kompres"

"...."

"ya,terimakasih"

setelah itu ia mengakhirinya panggilannya sepihak.

Jesper tadi melihat merza saat menggendong salsha menuju UKS apakah pria itu tidak upacara atau ia hanya berhalusinasi saja.

'lupakan,lagi pula dia tidak terlalu penting"(desis jesper sedikit jengkel lalu kembali melihat salsha)

~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

Merza pov on.

Ada apa dengan gadis itu?kenapa ia tadi digendong ama sibangsat jesper.apa jangan" salsha pingsan apa gue harus ngeliat dia ke UKS tapi skarang gue lagi bolos upacara bisa" gue dilaporin nanti.

"Melamun bae,udah selesai ketoiletnya"

seketika lamunan gue buyar barusan gue nyampe ke rooftop karna kebelet dan gue gak sadar

"Ah iya"

Filo dan Sam menyodorkan sebatang rokok kearah gue tapi gue nolak entah kenapa sekarang pikiran gue lagi khawatir mikiran kondisi cwek kaca mata tebel itu arghhhh...bisa gila gue padahal baru jadi target kemarin.

gue ngeliat mereka ngeroko sambil ketawa ketiwi ngomongin Cwek-Cwek entah siapa

"Akhh...kayaknya upacara udah selesai gue kebawah duluan yah"

tungkas gue terburu"gue hanya bisa melihat mereka mandang gue aneh tapi ari malah tersenyum aneh,lupakan,sebaiknya gue segera ke UKS.

Merza pov End.

<b> merza berjalan tergesa-gesa ia gila entah kenapa ia malah ke UKS khawatir????tapi kenapa,para siswi/a udah mulai ramai ada yg kekantin karna haus dan ada juga yang langsung masuk kelas dan duduk lesu disana atau mondar mandir,

Merza akhirnya sampai didpan pintu UKS tapi baru saja ia ingin ngebuka pintu tangan lain juga baru saja ingin meraih knop pintu itu.

"Eh,,,,merza??kok lo Di Sini??

hmm siapa yah kira" gaisss

to be continued?

Next chapter