webnovel

Finally(?)

hai hai gaisssss gimana dengan cerita ini?kurang menarik yah??maafkan lah ku hanya manusia biasa:'

Merza masih setia duduk disofa tanpa bergerak sedikit pun disana sedangkan matanya kian menelusuri setiap sudut diruangan itu,suasananya masih sama seperti biasanya.

Merza terdiam setengah jam disana sampai sebuah suara yang entah kenapa jika ia dengar membuat dirinya seakan ingin aktif beraktivitas sekarang.

"Dimana kakak yah"

Merza terus mencari asal suara itu,ia beranjak dari sana dengan sorot mata yang sdikit lebih segar.

Dan ia melihat bidadari,eh bukan dia salsha merza cukup lama mengamati penampilan gadis manis berkacamata itu.

"Hei...imut banget"

seorang pria bertubuh kekar menghampiri salsha seraya berusaha menyentuh gadis itu,merza menggeram tak suka dari kejauhan dan dengan langkah lebar ia mendekati Salsha.

"liat Merza sam"

suara william membuat Sam dan brayen berhenti minum lalu ikut melihat kearah william menunjuk dengan bibir.

"Sebenernya apasih yang lo rencanain"

"gue cuman pengen dia sadar bahwa semua cwek itu gk semuanya sama dan gue pengen merza berubah"

ujar william,brayen menghentakan jarinya digelas alkohol lalu tersenyum miring.

"gue rasa rencana lo mulai berefek deh,soalnya udah berapa hari ini gue perhatiin dia jarang deketin cwek"jalang dan lebih fokus ama tuh bocah"

tungkas brayen sedangkan Sam tersenyum remeh lalu meraih kedua bahu temanya.

"loe yakin,,merza bakal suka ama tu cwek"

William mencebik tidak suka dengan pernyataan yang barusan di lontarkan william dengan kasar ia menggeser tangan Sam dari bahunya. "Ckkk...play boy juga bisa luluh Sam"

"gue setuju will"

timpal brayen dan mau tak mau Sam hanya mengedikan bahu cuek.

Kembali ke Merza..

Sedikit lagi tangan pria itu menyentuh Salsha,Merza menahanya lebih dulu lalu berdiri membelakangi Salsha dengan senyum evil ia tunjukan pada pria yang ia rasa adalah salah satu anak geng yang ia ajak tawuran.

"Maaf bro,dia pacar gue,sentuh dikit otak lo gue pisahin dari tempurung kepala lo"

pria itu memandang benci lalu menghentak kasar tangan merza dan pergi sambil memaki kecil disana.

Setelah orang itu pergi,merza segera menarik salsha menjauh dari dalam sana dan mengajaknya ke tempat terbuka

"Ngapain kesini?"

Salsha terdiam,gadis itu sedikit bingung sekarang,apakah zulfha pergi bersama merza kesini,

"makasih"

Merza tersenyum samar,ia kira gadis itu akan marah karna ia mngakui dirinya sebagai pacar tapi ternyata takdir memang baik hari ini.

Merza mengabaikan ucapan terimakasih itu,dan kembali bertanya.

"Ngapain kesini"(ulang merza lagi)

"cari kak zulfha"

"diudah pulang dianter Filo"

"oh..yaudah aku pulang"

ujar salsha lemah dan berusaha pergi dari sana tapi pergelanganya ditahan oleh merza.

"Lo masih sakit?"

pertanyaan penuh khawatir itu membuat salsha sedikit senang tapi lagi??memang merza tau jika ia sedang sakit lagi,alhasil salsha hanya mengangguk lemah .

"gue anter pulang"

"Eh..gk usah aku bawa mobil soalnya"(tolak salsha cepat)

"yaudah pake mobil lo"

"terus kamu pulangnya pake apa"

"banyak gojek"

Merza menang dan salsha hanya bisa kembali menuruti permintaan play boy ini lagi.

"Oh ya dan satu lagi lo bisa gk ganti kosa kata dari aku-kau jadi lo-gue"

Sungguh sebenarnya merza agak risih setiap kali berbicara dengan gadis ini dengan sebutan seperti itu dan merza sedikit senang saat gadis itu kembali mengangguk.

"Yok...sekarang dimana mobil lo"

"didepan"

Hening,,,,,merza lebih fokus mengemudi karna ia tak ingin membuat gadis ini kembali mengalami,hal yang sama saat ia antar pulang,entah kenapa kini ia jadi sangat protektif akan diri salsha,tapi ia tak boleh lupa kalau ia taruhan dengan William.

Merza menoleh sekilas untuk mengecek gadis itu.tidur.yah salsha tidur begitu lelap di samping nya dan untuk kedua kalinya gadis itu tidak memakai sabuk pengaman.

Perlahan merza berhenti hanya sekedar untuk memasang sabuk pengaman salsha.

"Ceroboh"

gumam merza lalu memakaikan sabuk itu.tapi ia malah kembali terpaku dengan wajah itu,sedetik kemudian ia geleng-geleng lalu kembali ke posisinya.

"Arghhhh...gue harus terbiasa"

ujar merza mntap lalu kembali melanjutkan mengemudinya.

*********----------------------------------*********

Filo terdiam ia kini tengah duduk di sebuah kursi yg tak jauh dari clubbing,gadis bernama Zulfha itu terus muntah karna alkohol.dan setelah semua ia keluarkan kini gadis itu duduk berdkatan denganya dengan kondisi kacau.

"lo tau gk siapa cwok yang gue suka?"

Filo hanya menaikan alisnya bingung,yaampun lebih baik ia dikejar banci ketimbang mendengar ocehan wanita mabuk dan mungkin ia akan dicakar seperti di film itu pikirnya.

"Merza"

ujar Filo singkat,

"Bukan!!!

Filo berjengkit kaget saat syiga malah berteriak sambil memanyunkan bibirnya

"t.. t..terus"

"aku menyukai Filo Christian Aydin sahabat dari merza"

deg....

Filo terdiam apakah ini mimpi????

############################

Merza sebentar lagi sampai dirumah salsha tapi ia terhenyal saat salsha sedikit meracau dan keringat terus turun dari pelipisnya.

"Keringat dingin,dan demamnya makin tinggi ya tuhann"

panik merza saat punggung tanganya menyentuh kening salsha dan terpaksa ia memutar arah mobil itu menuju rumah sakit tentunya.

"gue takut demamnya makin parah"

to be continued?

Maaf pendek yah gais

Next chapter