webnovel

Shoot Down

Siapkan kipas,snack dan masukkan dirimu pada cerita ini.Cerita humor,roman,dan pastinya..HOT! Happy Reading -SK- . copyright © Sakura Klein 2014

Sakura_Klein · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Chapter 6

☇6

Denver terus mendekatkan wajahnya kewajah Edlyn.

Sampai saat tinggal 1 centi lagi,mata Denver mendapat kamera mini di pojokkan kaca.

Edlyn yang sudah menutup rapat matanya,tidak mengetahui apa yang sedang dilakukan Denver.

Denver dengan cepat menghancurkan kamera mini itu.

Ia tau pasti,dua wanita yang sedang mengamatinya sedang kecewa.

Karena merasa lama tidak dicium,Edlyn kembali membuka matanya.

Betapa terkejutnya begitu ia melihat Denver sedang senyum mengejeknya.

'Brukk!!' Didorongnya dada bidang Denver dan melihat ke luar.

"Apa kau yang menyetujui pertunangan ini?" Tanya Edlyn mencari-cari bahan pembicaraan.

"Nggak.Mana mungkin aku mau sama cewek kayak kamu?" Denver memandang rendah Edlyn dengan mata elangnya.

"Oh ya udah!Cuma nanya doang sih.."

... Keheningan pun terjadi kembali.

"Apa hubungan kamu sama Yunko?" Tanya Denver dingin.

"Perduli banget?Urusan aku ini!" Jawab Edlyn tak mau panjang-panjang.

Baginya membuang air ludah untuk cowo disebelahnya itu,sangat DISAYANGKAN!

"Sudah berapa lama kau dekat dengannya?" Karena cowok disebelahnya ini batu(baca : keras kepala),Edlynpun akhirnya menjawab.

"SMU."

"Oh pantas saja,kalian sama-sama bodoh!Hahaha..." Ejek Denver.

Edlyn hanya memasang tampang datar dengan candaan gak lucu dari Denver.

"Kamu tau gak?Candaan kamu itu,candaan orang pintar!Dan itu gak lucu sama sekali!Kenapa ketawa?" Tegur Edlyn.

"Oh jadi kau baru saja bilang kalau aku 'pintar' ?" Denver memajukan wajahnya pada Edlyn.

"Ahh..iyakah?Bukankah aku hanya bilang kalau candaanmu itulah yang pintar,bukan kamu?" Edlyn membalas dengan berani.

"Oh begitu..pernah mendengar pepatah?"

"Tidak."

"Orang pintar tidak perlu mendengar orang bodoh!"

'Beraninya dia mengataiku bodoh!!!'

***

Saat sedang bekerja dengan setumpuk kertas dihadapannya,tiba-tiba ponsel Edlyn berbunyi.

"Hallooo~?" Suaranya sedikit bergetar.

'Ini Mom,oh iya!Kamu pulang dulu sebentar!'

"Enak aja,emang kantor ini kantor kita bisa pulang seenaknya?"

'Minta izin dari Yunko,cepat!Nanti Denver keburu makan siang!"

"Tunggu!Tunggu!Jadi aku harus pulang demi Denver doang?Ya udah gajadi!Makan aja sendiri sana!"

'Edlyn!Ayolah..ini demi Dad!"

Deg!

'Kenapa Mom bicara soal Dad?' Pikir Edlyn.

"B..Baiklah..

Dengan cepat,Edlyn berlari keruangan Yunko dan meminta izin.

"Jadi begitu.."

"Emm..apa pekerjaanmu sudah selesai?"

"Sudah setengah,nanti akan ku lanjutkan."

"Apa sepenting itu?" Tahan Yunko dengan wajah memelas.

"Emm...sorry,aku dipesan Mom." Edlyn dengan berat hati melepaskan tangan Yunko dari lengannya.

Saat Edlyn telah keluar dari ruangan,tampak wajah Yunko mulai memberat dan ia mengeratkan tangannya.

'Aku tidak akan kalah darimu,Denver!'

Ditengah jalan,Edlyn menabrak seorang lelaki berambut dicat setengah pirang dan setengah coklat.

"Anu..permisi.." Seru lelaki itu menahan Edlyn.

"A..Apa?"

"Dimanakah ruang Mr.Yunko?"

"Dilantai 3 diarah selatan,maaf aku permisi!" Edlyn berniat berlari namun tangannya tetap ditahan.

"Boleh aku tau namamu?" Tanya lelaki itu sambil tersenyum manis.

"Edlyn Cordelica."

Begitu mendengar itu,lelaki itu membatu.

Edlyn dengan segera mengambil kesempatan itu dan langsung pergi.

Sedangkan lelaki itu tetap membatu dan raut wajahnya menjadi penuh nafsu.

'Edlyn..Edlyn..'

.

TBC