webnovel

Shoot Down

Siapkan kipas,snack dan masukkan dirimu pada cerita ini.Cerita humor,roman,dan pastinya..HOT! Happy Reading -SK- . copyright © Sakura Klein 2014

Sakura_Klein · Urban
Not enough ratings
18 Chs

Chapter 7

☇7

Edlyn tengah berada didalam taxi,ditangannya terdapat sebuah rantang susun.

Ia menghela nafas begitu melihat gedung perkantoran Denver.

'Antarkan ini untuk Denver!' Terngiang pesan Ibunya yang rasanya sangat ingin ia lupakan.

Saat tiba didepan gedung tersebut,Edlyn melangkahkan kakinya dengan berat kedalam bangunan itu.

'Sett!!' Dua pria langsung menahannya.

"Anda siapa?"

"Saya ada urusan dengan Denver,em...memangnya kalau aku tidak ada urusan dengannya..aku tidak boleh masuk?"

"Anda siapa?"

'Tckk..Bos sama pengawal sama aja,Batunya.' Decih Edlyn.

"Tidak jadi,saya permisi dulu!"

"Tunggu!" Tahan kedua pria itu.

"Apa anda mata-mata?"

"Heh..mata-mata kau bilang?Aku ini tunangan Denver!Dan aku dipesankan un-Eh.." Setelah mendengar bahwa ia adalah tunangan Denver,kedua pria itu langsung meminta maaf dan menariknya kedepan ruangan Denver.

'Hufft...' Edlyn menghela nafasnya dan berniat mengetuk pintu ruangan Denver.

Tapi,saat tangannya hampir sampai di depan pintu,Seorang wanita dengan wajah jutek membuka pintu.

"Ada urusan apa?"

"Aku ada urusan dengan Denver."

"Mr.Denver?Memangnya ada apa?Tunggu!Siapa nama anda?"

"Edlyn.Edlyn Cordelica."

"Hah?!M..Tu..Tunggu!Saya cek daftar meeting nya."

"Aku bukan teman sekerja,aku hanya diutus untuk mengantarkan rantang susun ini." Tahan Edlyn.

"Anda tunangan Mr.Denver kan?"

"Iya,emm..kamu kok tahan sih kerja disini?" Tanya Edlyn langsung.

"Saya sih sebenarnya sudah tak tahan lagi,tapi mau bagaimana lagi.Mr.Denver sangat ketus dengan wanita."

"Benar kan???Haha..kita senasib!Siapa namamu?" Edlyn sudah mulai lupa tempat.

"Sydney Yong.Panggil saja Sydney,salam kenal Ms.Edlyn!!"

"Panggil saja aku Edlyn,emm..bagaimana kalau kita makan siang bersama?"

"Tapi..itu.." Edlyn bahkan sudah lupa apa tujuannya,kalau Syndey tidak menunjuk pada rantang susun ditangan Edlyn.

"Ahh..orang itu merepotkan sekali!" Decihnya.

"Siapa yang merepotkan?" Tiba-tiba sebuah suara dari belakangnya mengejutkannya.

"D..Denver?!" Jerit Edlyn tertahan.

Sydney yang tadi sudah seperti teman Edlyn langsung berubah menjadi pura-pura dingin.

***

"Ngapain datang?" Tanya Denver langsung pada intinya saat Edlyn sudah berada didalam ruangannya.

"Ini dari Mom untukmu."

'Set..' Denver langsung menolak rantang susun itu.

"Aku makan diluar saja." Selesai.Itu saja.Tak ada kata lanjutan yang keluar dari mulut Denver.

Kini tinggal Edlyn yang masih dalam posisi memberikan rantang susunnya pada Denver.

'Gretek..Gretek..' Pegangannya bergetar saking eratnya Edlyn mengenggamnya.

"Dasar Pria Bodoh itu!!!!"

Iapun akhirnya menuju cafe terdekat dan memesan secangkir Iced Coffee.

Ia menikmati minumannya itu dan akhirnya memakan makanan yang ia bawa tadi.

Saat sedang menikmati makanannya,matanya menangkap Denver sedang berbincang dengan seorang pria sambil tertawa lepas.

"Wahh..pertama kalinya..apa pria itu spesial ya?Atau jangan-jangan..dia..HOMO?!"

'Brakk!!' Edlyn segera menggebrakan mejanya dan berdiri.

'Apa yang kupikirkan???'

Matanya kembali menangkap jam tangannya yang sudah menunjukkan pukul 4 sore.

"Hwaaaa!!!Aku terlambat kembali!!"

Dari kejauhan Denver hanya memandangnya datar.

.

TBC