webnovel

sepertiga malam ashima

cintaperjalanan hidup yang di bumbui dengan , kasih sayang, masalah, keterpurukan serta kegagalan membuat hati asima di rundung kegelisahan, berbagai rasa ada padanya. lantas mengadu kepada siapa saat keraguan selalu menyapa? di sepertiga malam waktu untuk menghilangkan keraguan, keluh kesah, sendu dan luka, bahagia dan tawa, teecurah semua. Terutama masalah hati yang selalu mengganggu fikiran. "Rasa ini tumbuh tanpa diminta, bukankah mencintai tak dilarang? " Kisah Ashima yang memendam perasaan pada Muhammad Ziyan Arrasyid, seorang laki-laki yang disukai oleh sahabat Ashima. Lantas Ashima membuang perasaan itu sebelum lebih dalam demi menjaga perasaan sahabatnya. ~Ashima syifa Azzahra~

Anisa_Nurul_Hikmah_8842 · Teen
Not enough ratings
6 Chs

Menjalankan Misi

"Kematian akan mengikuti kita dimana pun dan kapan pun. Hanya tinggal menunggu waktu menghadapinya."

.

.

.

🌷🌷🌷

Pagi ini cuaca mendung. Terpaksa ashima diantar oleh abinya ke sekolah menggunakan mobil pribadi. Sesampainya di sekolah ashima langsung bergegas ke kelas setelah berpamitan terlebih dahulu.

"Hai Ashima selamat pagi" ucap Fika yang sedang mengobrol dengan Reina dan Safa.

"Assalamualaikum teman-teman."

"Eh i-ya assalamualaikum Ashima?" Ucap mereka sedikit canggung.

"Waalaikumsalam. Nah gitu, kan enak di dengarnya." Jawab Ashima yang sudah tak canggung lagi karna sudah 2 bulan ini mereka menjalankan persahabatan.

"Emangnya apa sih gunanya mengucapkan salam? Kan lebih enak nyapa hai atau hello jadi lebih akrab aja gitu." Ucap Reina yang penasaran apa special ya salam.

"Gini ya teman-teman, saam itu suatu doa untuk mendoakan seseorang agar di beri keselamatan oleh Allah.

Setiap umat muslim dianjurkan untuk mengucapkan salam ketika mamasuki rumah atau bertemu dengan saudaranya sesama muslim. Bahkan salam juga merupakan salah satu rukun qauli di dalam shalat. Di dalam kitab Lubbabul Hadis bb ke delapan belas, imam As-Suyuthi (w. 911) menuliskan sepuluh hadis tentang fadhilah atau keutamaan mengucapkan salam yang perlu kita perhatikan sebagaimana berikut.

وَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: {السَّلَامُ قَبْلَ الْكَلاَمِ}.

Nabi saw. bersabda, "Salam itu sebelum perkataan." Hadis ini diriwayatkan oleh imam At-Tirmidzi dari sahabat Jabir r.a. Imam An-Nawawi mengatakan bahwa sunnahnya adalah seorang muslim itu memulai dengan mengucapkan salam sebelum berkata.

(Sumber: BincangSyariah.Com)

"Ouh gitu yah. Semenjak gue temenan sama lo, gue ngerasa banyak pengetahuan soal islam deh. Cocok deh lo jadi ustadzah.. haha." Ucap Fika yang salut pada Ashima.

"Hihi...Aamiinn. Aku juga masih tahap belajar. Belum faham betul." Jawab Ashima merendah.

"Ouh iyah gue mau nanya lagi, lo ngga risih apa pakai kain gede gini. Keliatannya gerah gitu. Kenapa ngga kaya Fika sama Safa, tipis, ngga ribet, terus modis juga."

"Nah iyah tuh. Kenapa ngga pake kerudung kaya gue aja. Lo pasti cakep dah di belit-belit kaya gue.. haha." Kini Safa yang bersuara.

"Jadi gini teman-teman. Allah itu memuliakan perempuan. Rambut kita ini ibaratnya mahkota yang harus di jaga. Sehelai saja keluar, itu bisa menjerumuskan ayah kita ke neraka. Makanya pakai ciput sama jilbab lebar supaya tertutup. Terus juga Allah memerintahkan kita untuk menutup aurat. Itu hukumnya wajib lho! Dalam surah Al-ahzab ayat 59 Allah berfirman:

ي

َا أَيُّهَا النَّبِيُّ قُلْ لِأَزْوَاجِكَ وَبَنَاتِكَ وَنِسَاءِ الْمُؤْمِنِينَ يُدْنِينَ عَلَيْهِنَّ مِنْ جَلَابِيبِهِنَّ ذَلِكَ أَدْنَى أَنْ يُعْرَفْنَ فَلَا يُؤْذَيْنَ وَكَانَ اللَّهُ غَفُورًا

"Hai Nabi, katakanlah kepada istri-istrimu, anak perempuan, dan perempuan-perempuan mukmin agar mereka mengulurkan jilbabnya. Dengan demikian mereka lebih mudah dikenal dan mereka tidak akan diganggu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS: al-Ahdzab ayat 59).

Nah jadi sangat wajib untuk kita sebagai muslimah menutup aurat. Karna wanita itu dimuliakan. Masa iya kita mau mengumbar aurat kita. Lekuk tubuh kita itu menggoda para kaum adam. Emangnya mau mereka menikmati lekuk tubuh kita? Nah makanya supaya tidak terjadi aku pakai jilbab lebar ini untuk menjaga, menutupi dada."

" Ya Allah gue baru tau kalo pake jilbab itu wajib. Ma apa Allah mau mengampuni dosa gue? Gue udh ngejerumusin bokap gue ke neraka secara tidak langsung." Ucap Reina bersedih.

"Iyah nih, gue pakai jilbab kek gini cuma di suruh sama bokap nyokap. Udah di rumah kue lepas. Ternyata bokap nyokap mau yang terbaik kali ya buat gue" Fika tak kalah menyesal.

"Gue jadi takut. Emangnya juga meski gue pake kerudung dililit-lilit gini. Masih ada aja cowo yang ngegoda gue. Ternyata disini gue yang salaha." Safa pun bersuara.

" Rei, Fa, Fik, Allah itu maha pemaaf. Selalu membuka pintu maaf bagi hambanya yang ingin bertobat dan tidak mengulangi kesalahannya lagi. Hidayah itu bukan di tunggu. Tapi di cari dan di jemput."

"Kalo gitu bantu kita untuk memperbaiki diri ya ma." Ucap Reina mewakili Safa dan Fika.

"Mari kita belajar bersama."

"Alhamdulillah ya Allah. Misi ku untuk mengajak mereka ke jalan yang  lurus berhasil. Tinggal membantu mereka mencari hidayah dan meyakinkan mereka untuk sama-sama istiqomah." Ucap Ashima dalam hati saat mereka akhirnya berpelukan.

Indah bukan saat kita merasa sendiri untuk memperjuangkan agama tercinta serta menghidupkan hukum islam, Lantas Allah memberikan teman untuk berjuang dijalannya.