webnovel

sepertiga malam ashima

cintaperjalanan hidup yang di bumbui dengan , kasih sayang, masalah, keterpurukan serta kegagalan membuat hati asima di rundung kegelisahan, berbagai rasa ada padanya. lantas mengadu kepada siapa saat keraguan selalu menyapa? di sepertiga malam waktu untuk menghilangkan keraguan, keluh kesah, sendu dan luka, bahagia dan tawa, teecurah semua. Terutama masalah hati yang selalu mengganggu fikiran. "Rasa ini tumbuh tanpa diminta, bukankah mencintai tak dilarang? " Kisah Ashima yang memendam perasaan pada Muhammad Ziyan Arrasyid, seorang laki-laki yang disukai oleh sahabat Ashima. Lantas Ashima membuang perasaan itu sebelum lebih dalam demi menjaga perasaan sahabatnya. ~Ashima syifa Azzahra~

Anisa_Nurul_Hikmah_8842 · Teen
Not enough ratings
6 Chs

awal dari semuanya

"Sahabat yang satu tujuan menuju kebaikan itu jarang ditemukan, tapi kita bisa mengajaknya perlahan menuju hidayahnya."

🌷🌷🌷

Suasana sarapan yang hangat memang menjadi kebiasaan tiap pagi bagi keluarga Abi yusuf, hidup yang sederhana tanpa berlebihan memang sudah diterapkan sejak dulu, agar menjadi kebiasaan bagi putrinya ashima agar tidak manja dan menuntut ini itu untuk di kabulkan. Bukan mereka tak mampu, justru itu sudah lebih dari cukup. Abi ashima yang mengajar di pesantren miliknya, serta Umi khadijah yang memiliki toko kue kecil-kecilan. Bukankah itu lebih dari cukup? Namun mereka tetap qonaah, karna sesuatu yang mereka miliki tidak selamanya akan dimiliki. Bahkan rasul pun mengajarkan kita untuk tidak berlebih-lebihan bukan?

Ashima sangat bersyukur lahir dalam keluarga yang paham agama, sehingga telah ada padanya budi pekerti yang baik, serta aturan syariat yang dia dapatkam dari didikan orang tuanya.

"Ma, gimana di sekolah barunya? Udah dapat teman belum?" Tanya Umi Khadijah di sela sarapan. Ya ashima memang baru saja pindah sekolah, karna sekolah yang lama jaraknya lumayan jauh sehingga membuat orang tua ashima khawatir, dan jalan keluarnya adalah memindahkan ashima ke sekolah yang jaraknya dekat dengan rumahnya.

"Hmmm... belum si mi, belum dapat yang tepat, soalnya mereka beda fashion sama ashima."

"Beda gimana sayang?" Tanya Abi Yusuf yang penasaran.

" Beda bi, banyak yang ngga pakai kerudung, ada sih yang pakai, cuman ngga selebar punya ashima. Fashion mereka itu kekinian."

"Kekinian gimana sayang? Justru yang Allah inginkan itu jilbab yang menutupi aurat, biarkan rendah di mata manusia, mulia di mata Allah." Umi khadijah memberi penjelasan.

"Terus gimana ashima bisa punya teman yang sepaham dengan ashima mi? Ashima takut kali berteman dengan mereka malah kebawa kebiasaan mereka."

"Ashima Sayang, bertemanlah dengan siapa saja, ikuti yang baiknya, jauhi yang buruknya. Malahan bagus lho kalo ashima berteman dengan mereka, ashima bisa perlahan-lahan mengajak mereka untuk menjemput hidayah. Bukankah mengajak kebaikan adalah perbuatan yang baik. Ini adalah awal ashima untuk berdakwah, menegakkan hukum syara bagi muslimah. Semangat sayang."

"Terima kasih umi, abi, ashima akan mencobanya."

🌷🌷🌷

Setelah sarapan selesai, ashima pamit pada umi abinya untuk berangkat ke sekolah. Sesampainya di sekolah, banyak pasang mata yang menatapnya, ada yang menatap sinis, ada juga beberapa yang menatap tajam. Tiba-tiba sekelompok siswi berjalan mendekati ashima.

"Hei gadis cupu, siapa nama lo? Kenalin gue melodi, cewe terhits di sekolah ini. Jadi kalo lo macem-macem sama gue, liat aja akibatnya. Faham?" Ucap siswi yang berambut panjang dan berparas cantik.

"Na-nama ku ashima, maaf sebelumnya apa ada yang salah dengan aku? Kita boleh berte-teman kan? Jawab ashima yang sedikit gugup karena takut melihat wajah-wajah sangar mereka.

"Hahaha.. ngarep lo berteman sama kita, penampilan lo aja udh kampungan gini. Bener ngga guys?"

"Betul banget ri, dengerin ya, ash.. ash.. apa tadi nama lo ashma ya? Kita ini geng populer di sekolah ini, semua   takluk sama kita. Jadi lo jangan macam-macam ya sama kita."

"Yaudah yuk cabut, udah selesai kan ngasih tau gadis cupu ini?" Ucap siska , dan di angguki melodi serta riri mereka pun pergi meninggalkan ashima yang nampak syok atas perbuatan mereka.

"Ya allah, kenapa beda banget ya sama teman-teman ashima di sekolah lama." Gumam ashima yang merasa sendiri.

Tanpa di ketahui ada seseorang yang menguping percakapan mereka tadi.

"Lho harus kuat ma ngadepin mereka, gue yakin lo kuat." Ucap seseorang di balik pohon mangga yang tak di ketahui namanya.

🌷🌷🌷

Bel istirahat berbunyi, ketika siswa-siswa berhamburan pergi ke kantin, ashima memilih  pergi ke mushola untuk melaksanakan shalat dhuha.

Setelah selesai shalat dhuha, ashima kembali ke kelas yang kosong tanpa penghuni, mungkin mereka masih asik di kantin, fikirnya. Namun saat ashima ingin membaca buku, datang 3 orang siswi yang satu berambut pendek dan memiliki wajah mungil, dua lainnya menggunakan hijab yang kekinian. Di dalam lubuk hati ashima ingin sekali menyapa mereka, namun ia enggan karna takut tidak di respon. Namun tiba tiba..

"Hai, ashima ya? Gimna betah disini? Kenalin gue reina dan ini sahabat gue, Fika dan safa." Ucap perempuan berambut pendek yang memperkenalkan diri serta kedua sahabatnya.

"Eh, i..iya aku ashima. Salam kenal. Alhamdulillah sedikit betah."

" gapapa lama-lama juga nanti betah, lo pasti kaget kan dengan suasana disini? Pasti beda banget sama suasana di sekolah asal lo?" Kini giliran fika yang bersuara.

"Sedikit, tapi in syaa Allah aku akan mulai beradaptasi dan memahami s

Keadaan disini."

"Lo lembut baget si. Ngga usah kaku gini. Emangnya kita geng mak lampir yang bikin semua orang tegang." Mereka bertiga lantas tertawa kecuali ashima.

"Aku masih merasa asing disini, apa boleh aku berteman dengan kalian?" Ucap ashima sedikit ragu.

" Ya boleh lah ma, bahkan lo boleh jadi sahabat kita. Iya kan guys?"

"Iya dong." Jawab reina dan fika kompak.

"Terima kasih."

"Ternyata tidak se seram yang di bayangkan, aku pikir mereka sama garang dengan gengnya melodi. Alhamdulillah, terima kasih ya Allah atas teman barunya." Syukur ashima di dalam hati.

🌷🌷🌷