webnovel

Selenophile.

10 tahun sekali akan terjadi peristiwa bulan emas peristiwa itu tentunya tidak diketahui oleh orang-orang biasa, bulan emas hanya bisa terlihat oleh orang-orang yang terpilih dan mereka harus merahasiakan peristiwa itu, jika tidak maka sesuatu yang besar akan terjadi dan orang yang dipilih oleh orang terpilihlah yang akan terkena dampaknya.

Avench_Vinchi · Fantasy
Not enough ratings
4 Chs

tiga

"Hamba menjawab Yang Mulia, sepertinya anak muda itu tidak berbohong Yang Mulia"

"Yang tegas cenayang Neva" peringat raja.

"Tidak Yang Mulia" jawab cenayang Neva kali ini dengan tegas.

"Baiklah, pertanyaan selanjutnya..."

.

.

.

.

.

.

.

"Jelaskan mengapa dan ada niat apa kau berada disini" pertanyaan kedua cukup membingungkan untuk di jelaskan karena pasti tidak ada yang percaya.

"Saya juga tidak tahu tepatnya mengapa bisa berada disini, yang jelas saya tidak mempunyai niat apapun" jawab Charlotte.

"Bagaimana kau bisa tidak tahu alasan kau berada di ruang pesta kemarin"

"Saya benar-benar tidak tahu, saya hanya menjalankan aktifitas saya dan keluar dari kamar saya lalu tiba-tiba saya bisa ada diruangan yang sangat asing"

"Cenayang, apakah dia sedang berbohong?" tanya raja kepada cenayang Neva untuk memastikan.

"Hamba menjawab Yang Mulia, dia mengatakan hal jujur Yang Mulia"

"Baiklah, sekarang perkenalkan dirimu agar kami bisa membantumu"

Charlotte sebenarnya bingung untuk apa dia memperkenalkan dirinya, jika ingin membantu kan ada cenayang yang bisa meramal segalanya, walaupun Charlotte tidak percaya dengan hal semacam itu.

"Saya Charlotte Zivanka Edward, umur 16 tahun" jawab Charlotte sesingkat-singkatnya.

"Penasehat apakah yang harus kita lakukan dengan anak ini?" tanya raja kepada sang penasehat.

"Hamba menjawab Yang Mulia bagaimana jika meminta tolong cenayang Neva untuk mengetahui terlebih dahulu asal anak ini Yang Mulia" jawab sang penasehat.

"Baik, cenayang tolong tunjukan asal anak ini dan mengapa bisa berada disinu" ujar raja itu secara bijaksana.

"Hamba menjawab, baik Yang Mulia"

Kemudian cenayang itu menaruh bola ramalan di dekat Charlotte dan meminta Charlotte megulurkan tangannya.

Charlotte yang hanya bisa pasrah pun hanya mengulurkan tangan kanannya sesuai arahan cenayang itu.

Kemudian sebuah cahaya dan kejadian-kejadian yang Charlotte alamin dari malam terakhir Charlotte berada di dunianya hingga Charlotte berada ditempat yang tak Charlotte kenali ini terlihat di dalam bola ramalan itu.

Charlotte hanya mendengus dan memutar bola matanya tanda ia sangat bosan dan ingin kembali kerumahnya.

"Mustahil!" ujar sang raja.

"Aku sangat yakin diruang pesta tidak ada pintu disana aku berani menjamin itu" lanjut sang raja.

"Apa yang harus kita lakukan penasehat?" karena saat sang pangeran kedua yang menolong Charlotte saat itu pintu tempat Charlotte masuk sudah tidak ada.

"Hamba menjawab Yang Mulia, alangkah baiknya jika anak ini tinggal disini Yang Mulia karena dia tidak mempunyai kediaman ataupun keluarga, sementara jika kita memberinya kediaman di luar istana akan sangat banyak menarik perhatian masyarakat, dan masyarakat akan bertanya-tanya apa yang terjadi" ujar sang penasehat.

Charlotte hanya diam saja memperhatikan dan tidak mau berkomentar lagipula benar adanya dia tidak ada keluarga ataupun tempat tinggal disini bagaimana bisa ia hidup?

Akhirnya keputusan pun hasilnya Charlotte yang dinyatakan tidak bersalah dan diperbolehkan tinggal di istana sampai ia menemukan jalan untuk pulang beserta syarat-syarat yang harus Charlotte patuhi saat berada di istana.

Semua yang ada disana di perintahkan untuk menyembunyikan identitas asli Charlotte dan digantikan menjadi keponakan dari sang raja yang akan tinggal beberapa waktu di istana.

👻👻👻

Huhft....

Hari yang cerah ini terasa mendung untuk Charlotte, ia memikirkan bagaimana caranya ia keluar dan kembali ke tempat asalnya.

Charlotte tidak pernah percaya dengan hal-hal mistis seperti ini, namun mau tak mau Charlotte harus percaya karena sekarang dia mengalaminya sendiri.

Merenungkan nasib tidak dapat membuahkan apapun, tetapi Charlotte terlalu lelah jika mencari jalan keluar sekarang, bahkan setelah selesai persidangan tadi Charlotte belum mandi dan masih mengenakan seragamnya yang daritadi di komentari banyak orang karena aneh.

Entahlah perasaanya menyuruh Charlotte untuk mengetahui dunia ini lebih lagi sangat kuat, tapi otaknya menyuruh untuk segera keluar dari tempat ini.

Suara ketukan pintu terdengar di telinga Charlotte.

"Masuk" seru Charlotte dari dalam kamarnya.

Seorang gadis yang masih sangat muda mungkin umurnya 3 tahun dibawah Charlotte masuk dengan menundukan kepalanya mendekati Charlotte.

"Ada apa?" tanya Charlotte to the poin.

"Hamba kesini di perintahkan Yang Mulia raja nona, untuk melayani nona selama ada disini" ucap gadis itu.

"Aku tidak perlu pelayan aku bisa mengurus diriku sendiri kau keluar lah" usir Charlotte.

'Gila aneh banget gue ngomong pake bahasa formal kalo bukan gara-gara syarat gue ogah pake bahasa formal kaya gini nyiksa' batin Charlotte menjerit.

"Ti-tidak bisa nona, ha-hamba sudah di perintahkan Yang Mulia" tolak pelayan itu dengan gugup.

Oh astaga! Ingin rasanya Charlotte membenturkan kepalanya sendiri ke tembok, Charlotte sangat tidak suka diikuti atau ada yang mengurusnya.

Bahkan asisten rumah tangga di rumahnya saja datang pagi dan pulang malam karena Charlotte tidak suka ada orang yang mengusik aktifitasnya.

"Bilang ke Yang Mulia, aku tidak perlu di layani aku bisa mengurus diriku sendiri" ucap Charlotte.

"Ha-hamba tidak berani nona, hamba memohon untuk diizinkan melayani nona, hamba bersumpah untuk selalu setia kepada nona" jawab pelayan itu sambil bersujud di depan Charlotte dengan isakan kecil.

'Huaaaaa! Rasanya mau gila aja gue apaan ini sampe sujud kaya ginu yaampun gaada harga dirinya apa nih orang , siapapun tolong gue stress disini lama-lama!' batin Charlotte.

"Yasudah terserah kau saja lakukan apapun itu yang penting jangan ganggu aku! Sekarang kau bangun" ujar Charlotte sambil memegangi kepalanya yang sakit, ia butuh istirahat sekarang juga. Kejadian hari ini terlalu gila untuk Charlotte.

Pelayan itu masih tetap berada di samping Charlotte sambil menundukan kepalanya tak berani menatap Charlotte.

"Kau ingin apalagi? Aku sudah mengizinkanmu melayani ku terus mengapa kau belum keluar sekarang" tanya Charlotte kesal karena risih jika aktifitasnya dilihat oleh orang lain.

"Tugas hamba selalu berada disamping nona kapanpun" jawab pelayan itu.

WHAT! Charlotte menjatuhkan novelnya yang sedang ia baca.

"Sekarang aku perintahkan kau tinggalkan aku sendiri, aku tidak ingin diganggu" perintah Charlotte.

"Baik nona"

Kemudian pelayan itu mengundurkan diri dari kamar Charlotte.

"Akhirnya gue tenang" ucap Charlotte, kemudian ia mengambil earphone dan smartphonenya kemudian menyetel lagu untuk memberikan Charlotte sedikit ketenangan.

5 menit kemudian....

"Yang Mulia pangeran kedua mengunjugi nona Charlotte!" teriak penjaga yang berada di depan kamar Charlotte.

Ingin rasanya Charlotte menangis sekarang juga baru 5 menit ia mendapatkan ketenangannya, sekarang ada yang ingin menggangumya lagi.

'Musnahin gue sekarang juga tolong! Gue gak kuat gue cape sumpah kenapa sih orang-orang itu' lagi-lagi Charlotte membatin mengasihani dirinya sendiri.

Suara pintu pun terbuka Charlotte mulai panik, apa yang harus dia lakukan sekarang ini Charlotte sangat tidak ingin berdebat.

'Ayo Charlotte mikir-mikir apa yang harus lo lakuin ayo dong' paksa Charlotte kepada dirinya sendiri untuk berpikir.

BERSAMBUNG.....