"Sayang, kapan kamu pulang?" tanya Shireen, ia menelepon Ghailan setelah lewat tengah malam suaminya itu belum kunjung datang.
"Belum tahu sayang, Papa belum datang ke sini, kenapa? Kamu udah kangen?" Ghailan menggoda Shireen.
"Nggak, cuma tanya aja."
Saat tengah asyik berbicara, tiba-tiba perut Shireen mules. Ia pun segera berlari ke kamar mandi dan menutup telepon sebelah pihak. Selesai dari kamar mandi, ia kembali menelepon Ghailan, tapi belum beberapa menit mules kembali menyerang perutnya.
"Sayang, kamu diare? Makan pedas ya kamu?" Ghailan bertanya khawatir.
"Nggak kok, mungkin cuma masuk angin aja. Bentar ya aku mules lagi."
"Tapi, aku jadi khawatir ini."
Hening tak ada jawaban, selain suara derit pintu kamar mandi yang terdengar. Ghailan menghela napasnya dalam-dalam, ia jadi khawatir akan keadaan Shireen. Akan tetapi tidak berani menanyakan keberadaan Sullivan. Sebab, Ghailan tahu Papa nya jarang sekali meminta bantuannya.
Support your favorite authors and translators in webnovel.com