webnovel

School of Persona

Bagaimana rasanya hidup sebagai remaja di tahun 2042-2043? Ditengah perkembangan zaman yang semakin pesat dan kompetitif? Mereka itulah yang disebut sebagai ‘Generasi Emas Indonesia 2045’. Berdirilah School of Persona (SP). Sebuah asrama yang dibangun sebagai tempat pembinaan kompetensi dan kepribadian para remaja SMA penerima Haikal Scholarship in Leadership (HSL). Penghuni asrama elit itu sangat heterogen, mereka dituntut untuk memahami berbagai perbedaan persona di dalamnya. Mereka memiliki sisi yang membanggakan, normal, hingga 'liar' secara bersamaan. Bukan kamuflase, itu hanya ukum tiga wajah; pribadi; keluarga; publik. Banyak persoalan, rahasia dan masalah muncul diantara mereka, lama kelamaan membesar, lalu meledak sebagai bom waktu. Lalu, mampukah mereka membangun diri sekaligus menghadapi tantangan besar generasi mereka itu? Unlock the answer by reading this story! ------ Halo, Readers! Selamat datang di novel keempat Aleyshia Wein. Konsep novel ini adalah Fiksi Realistik dengan sentuhan Literary Fiction. Meskipun demikian, sisi romantis akan tetap ada tipis-tipis, baik diantara para penghuni School of Persona, atau Adriana dan Haikal. Author menyarankan untuk terlebih dahulu membaca karya kedua Author yang berjudul 'Laboratory Doctor and Activist' untuk lebih dekat dengan karakter dan kisah Adriana Gerrie dan M. Faqih Haikal yang terbilang cukup filosofis mendasari berdirinya The School of Persona. Seperti biasa gaya bahasa akan cenderung teknis, dan beberapa istilah advanced akan dijelaskan dalam notes Author. Happy reading! Regards, Aleyshia Wein.

aleyshiawein · Teen
Not enough ratings
268 Chs

Kalender Temu Mingguan

Iqbaal hanya memainkan ponselnya sembari bersandar di kursi mobil selagi menunggu Saheera keluar dari gerbang kostnya. Tadi Ia berencana masuk, tapi Saheera mengatakan tunggu saja diluar karena Ia sudah hampir selesai. Baiklah, ini sudah lewat lima belas menit dan Iqbaal mulai merasa bosan.

"Ngapain sih dia di dalem? Dandan dandan gitu? Mau ketemu Nalesha doang padahal, ribet," omelnya. Tidak pandang status, siapapun yang berlama-lama saat pergi dengannya akan kena marah juga meski di belakang.

Iqbaal akhirnya menyalakan radio di mobilnya, lumayan untuk membunuh kebosanan. Namun baru saja mencari chanel yang sesuai, Saheera sudah tampak membuka gerbang, berjalan santai ke arah mobilnya sembari mengunyah permen karet.

"Ckckck!" Iqbaal geleng-geleng kepala, "Lelet banget ya Allah, Putri Solo dasar," cibirnya.

CKLK!

"Haiii!"

"Waalaikumsalam!"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com