webnovel

Resah

Bruk!

Amber melempar tubuhnya di tempat tidur begitu pulang. Gadis yang hampir sepuluh menit berbaring menghadap ke langit-langit kamar, kini mulai memutar tubuhnya dan mengambil posisi tengkurap.

Amber merasa resah. Ia tidak tenang karena tidak bisa menduga apa yang client-nya inginkan. Meski sebelumnya Amber juga berpenampilan seksi, tetapi ia tetap tenang karena client-nya menjelaskan terlebih dahulu apa yang harus dilakukannya. Namun, kali ini tidak, gadis itu hanya diminta untuk berpenampilan seksi tanpa tahu apa yang harus dilakukannya. Hal tersebut mampu membuat Amber tidak tenang karena laki-laki yang menjadi client-nya pun bersikap kurang ajar menurutnya.

"Tidak mungkin 'kan dia memintaku melakukan hal aneh?" tanya Amber pada dirinya sendiri. Amber memiringkan kepala sembari mengerutkan dahi.

Kegelisahan itu terus membuat Amber tidak bisa duduk diam. Meski ia sudah mengalihkan pikiran dengan memakan makanan yang dibuat Chloe, tetap saja hatinya merasa cemas. Sebenarnya Amber tidak takut akan situasi yang belum jelas. Hanya saja dia tidak suka dengan cara client-nya kali ini.

***

"Amber? Apa yang kamu lakukan?" tanya Chloe yang baru saja pulang bekerja. Ia melihat Amber duduk termangu di meja belajar.

Gadis yang dipanggil namanya menoleh. "Ah, Chloe ... kamu sudah pulang rupanya!"

Chloe mengangguk.

"Iya. Ada apa denganmu? Tumben sekali duduk diam seperti itu?" tanya Chloe sembari meletakkan tas dan kemudian melepas jaket yang ia kenakan.

Amber tidak menjawab. Gadis yang sejak tadi menghadap ke arah dinding, baru memutar tubuhnya dan menghadap ke arah Chloe yang tengah berdiri. Tindakan Amber tersebut membuat Chloe menghentikan pergerakannya karena mengira kalau gadis tersebut hendak mengatakan sesuatu. Sayangnya tidak, Amber tetap diam untuk beberapa saat sebelum ia tertunduk dan menghela napas panjang.

Langkah kaki Chloe perlahan mendekati Amber. Ia kemudian berdiri di samping gadis yang tertunduk. Tangannya juga dengan segera mendarat di bahu gadis tersebut. Tidak lama kemudian, sebuah pertanyaan terlontar untuk Amber.

"Benar tidak ada apa-apa? Kamu terlihat tidak seperti biasanya loh. Benar 'kan tidak ada masalah?" tanya Chloe untuk menegaskan keadaan Amber.

Amber menatap Chloe. Ia berkedip dan kemudian bangkit hingga membuat pemilik rumah yang ia tinggali mengikuti gerak tubuhnya. Setelah Amber terduduk di tempat tidur, Chloe mengikutinya untuk duduk di sana. Meski begitu, Amber juga tidak berkata apa pun. Gadis tersebut justru segera berbaring dan lagi-lagi menghela napas panjang.

"Chloe ... menurutmu kalau diminta berpakaian seksi aku disuruh apa ya?" tanya Amber tiba-tiba. Mendengar hal tersebut Chloe terkejut hingga secara refleks gadis itu menoleh cepat ke arah temannya.

"Seksi? Apa lagi maksudnya, Amber?" tanya Chloe panik.

"Tenang, Chloe, tenang!" Amber menjawab pertanyaan Chloe sembari tertawa. Ia pun meminta temannya itu untuk ikut berbaring. Setelahnya Amber menjelaskan mengenai client-nya kali ini.

Chloe mendengarkan dengan saksama meski bibirnya sudah gatal ingin memotong perkataan gadis di sampingnya. Namun, menyadari hal tersebut tidaklah baik, Chloe akhirnya memilih bungkam sejenak.

Setelah Amber selesai bercerita, barulah Chloe membuka mulut. Ia meminta Amber dengan sungguh-sungguh untuk tidak melakukan pekerjaan itu. Chloe pun menyampaikan kekhawatirannya dan juga duga-duganya atas apa yang mungkin terjadi.

Gadis yang awalnya butuh ditenangkan, kini justru menenangkan orang lain. Amber berkata pada Chloe bahwa tidak akan terjadi masalah apa pun. Dia juga meminta temannya itu untuk tenang.

"Kamu sendiri tahu 'kan aku ini tidak mudah ditindas," ucap Amber dengan percaya diri.

"Iya, Amber. Tapi, dia laki-laki. Lalu bagaimana kalau dia mengajak temannya yang lain? Bukannya tidak percaya padamu, tapi tetap saja 'kan satu wanita lawan laki-laki, jelas perbedaan fisik kalian," sahut Chloe tanpa jeda.

Amber terdiam, ia merasa apa yang Chloe katakan memang masuk akal. Hal tersebut pun membuatnya kembali cemas. Meski satu sisi ia yakin bisa menjaga diri, tetapi di sisi lain dirinya juga takut kalau sampai lalai dan menempatkan dirinya dalam bahaya.

Akhirnya Amber meminta Chloe untuk tidak berpikiran macam-macam. Ia bahkan mengatakan kalau dirinya akan membawa alat pelindung untuk berjaga-jaga. Karena bagaimanapun Amber tidak mau melepaskan peluangnya mendapatkan uang.

Perdebatan yang jelas tidak akan ada akhirnya, membuat Amber maupun Chloe memilih diam. Mereka mulai membicarakan hal lain meski sesekali Chloe tetap berusaha membujuk Amber untuk berhenti. Sayangnya semua sia-sia. Amber benar-benar tidak mau membahas masalah itu lagi dengan temannya tersebut.

"Sudahlah, Chloe. Aku mau mandi dulu saja," ucap Amber melarikan diri.

Di sisi lain, saat Amber tengah berada di dalam kamar mandi, ponselnya berbunyi dan di layar menunjukkan notifikasi pesan masuk dari seseorang bernama Ed. hal itu membuat Chloe yang melihat layar ponsel Amber berkata, "Ed? Dia teman Amber itu 'kan?"

Seketika Chloe terpikirkan kalau Ed mungkin bisa membantunya. Hingga akhirnya Chloe pun dengan nekat membuka ponsel Amber tanpa ijin terlebih dahulu. Padahal sebelumnya Chloe tidak pernah bertindak demikian karena ia mengetahui batasan dan tahu betul kalau tindakannya tidak.baik.

Setelah menyalin nomor ponsel Ed, Chloe segera mengembalikan ponsel Amber ke tempat semula. Ia pun bergegas keluar rumah dan berdiri cukup jauh dari pintu tempat tinggalnya. Nomor telepon Ed yang sudah tersimpan di kontak ponselnya segera ia tekan hingga terhubung ke sebuah panggilan.

Tut ... tut ... tut ....

Chloe menunggu cukup lama hingga akhirnya suara laki-laki yang baru dua kali ini ia dengar mulai menyapa telinga.

"Halo, maaf dengan siapa?" tanya Ed begitu panggilan terhubung.

Chloe masih belum menjawab karena terlalu gugup berbicara dengan orang asing.

"Halo? Apa salah sambung?" tanya Ed lagi. "Jika tidak bicara akan saya matikan," imbuh Ed sembari menatap layar ponsel yang memperlihatkan nomor asing.

"Ja-jangan!" Suara Chloe yang tiba-tiba terdengar membuat Ed mengurungkan niatnya mematikan panggilan tersebut.

Gadis itu lantas meminta maaf terlebih dahulu karena tidak langsung berbicara. Kemudian ia pun memperkenalkan diri dengan menjelaskan bahwa dirinya adalah teman Amber. Namun, Ed yang tidak mengenal nama "Amber justru dibuat kebingungan akan perkataan Chloe.

"Maaf, Nona. Kalau boleh tahu siapa Amber?" tanya Ed yang memotong penjelasan Chloe.

Pertanyaan yang terlontar dari bibir Ed membuat Chloe bingung.

"Amber, Tuan tidak mengenalnya? Padahal yang saya tahu, Tuan-lah yang membantu menghapus video Amber di internet," sahut Chloe. Keduanya sama-sama bingung karena Amber belum menjelaskan sepenuhnya mengenai identitasnya kepada kedua insan tersebut.

"Video? Video apa?" tanya Ed bingung.

"Video Amber yang disangka sebagai selingkuhan. Beberapa hari lalu," jawab Chloe.

"Ah, Emily?"

Meski keduanya sama-sama bingung, Ed membiarkan Chloe menjelaskan apa tujuannya menelepon dirinya. Tanpa basa-basi Chloe pun mengatakan apa yang ingin dia sampaikan pada Ed.