webnovel

Chapter 23

Akhirnya Ega, Don, dan juga Beby berhasil menemukan target mereka yaitu Yudha, apa yang akan mereka lakukan pada Yudha??

Don :"Kau pasti Yudha!! benarkan"

Yudha :"Iya, aku Yudha! kalian pasti orang-orang yang mencariku! benarkah?"

Ega :"Iya memang, kami mencarimu"

Yudha :"Apa yang sebenarnya kalian inginkan?"

Beby :"Lebih baik kita bicarakan di tempat lain saja, bagaimana?"

Yudha :"Baiklah, lagi pula ini rumah sakit, tidak baik kalo kita ribut disini"

Pebri :"Yudha? apa yang kau bicarakan?"

Yudha :"Sudahlah ini urusanku dengan mereka, kau lebih baik jenguk Doni"

Pebri :"Tapi Yud"

Yudha :"Sudahlah cepat, percayalah padaku"

Pebri :"Ba...baiklah" *Pergi meninggalkan Yudha

Yudha :"Ayo kita selesaikan, aku tau dimana tempatnya"

Don :"Baiklah"

Yudha pergi dengan mereka ke suatu tempat yang sepi dan juga gersang

Ega :"Disini rupanya?? tempat yang bagus"

Don :"Benar, kau benar-benar bagus memilih tempat untuk kuburanmu sendiri"

Yudha :"Kita lihat saja siapa yang akan dikubur disini"

Suasana pun menjadi semakin tegang dan Yudha sudah bersiap untuk bertarung melawan Don, Ega, dan juga Beby

Don :"Bersiaplah!!" *Berlari ke arah Yudha lalu memukulnya

Yudha : *Menghindar "Hah? cuma itu?"

Don :"Kurang ajarr," *Kembali berusaha memukul Yudha

Yudha : *Menghindar dan langsung memukul bagian perut dari Don

Don : *Tersungkur

Ega :"Ternyata dia tidak bisa diremehkan"

Beby :"Giliranku!!" *Berlari ke arah Yudha

Yudha :"Hah seorang wanita?"

Beby : *Berlari dan berusaha memukul Yudha

Yudha :"Ayoo!! "

Ketika Beby mendekat dan hampir memukul Yudha, Beby menghilang

Yudha :"Apa?? kemana dia?"

Beby :"Disini!!" *Muncul di belakang Yudha dan langsung memukulnya

Yudha : *Terpukul oleh Beby

Ega :"Gerakan yang hebat, cepat sekali!!"

Yudha : *Menahan sakit "Siapa dia sebenarnya?"

Beby :"Kenapa?? cuma itu yang kamu punya?"

Ega :"Aku lupa, Donn!!" *Menghampiri Don yang masih tergeletak kesakitan

Don : *Menahan sakit

Ega :"Hey Don!! kau tidak apa-apa."

Don :"Ahh, kau ini terlalu khawatir!" *Berdiri "Cuma 1 pukulan itu gak bakal mempan sama aku" *Pingsan

Ega :"Dasar bodoh!!"

Beby :"Padahal kau memiliki kekuatan yang tersembunyi, kenapa tidak kau gunakan untuk melawanku?"

Yudha :"Heh, aku tidak menyukai kekuatan ini"

Beby :"Kenapa?? padahal kau memiliki setengah dari kekuatan Syn, kalian memiliki kekuatan yang sama, kenapa tidak kau gunakan untuk melindungi dirimu sendiri dan juga orang lain?"

Yudha :"Hah, lucu sekali!! aku hanya ingin melindungi seseorang dengan kekuatanku sendiri, tidak dengan kekuatan iblis"

Beby :"Begitu ya?"

Sementara itu setelah mereka selesai melaksanakan upacara bendera yang diadakan setiap hari Senin itu Madun, Nabilah, Cindy, dan Dendi sedang bercandaan didalam kelas

Dendi :"Ehh, Dun ceritain dong kok bisa kamu dan Nabilah itu kakak adik?"

Madun :" :) jadi gini, dulu ibuku berharap banget punya anak perempuan jadi ketika tau kalo Nabilah itu sudah tidak punya siapa-siapa jadi ibu berfikir ingin mengangkatnya menjadi anak"

Cindy :"Ohh gitu yaa?"

Dendi :"Hebaatt, tapi tunggu dulu!! ada hal yang ganjil?"

Madun :"Apa itu?"

Dendi :"Ibumu berharap dari dulu anak perempuan kan?"

Madun :"Iya, emang kenapa?"

Dendi :" -_- Itu artinya kamu tidak diharapkan untuk lahir ke dunia ini, benarkan??"

Madun :" -_- kau membuatku jadi down saja!!"

Cindy :"Hahaha,,santai saja Dun, Dendi kan cuma bercanda.."

Dendi :"Tapi itu benarkan?"

Nabilah : *Ketawa senyum

Madun : *Melihat Nabilah "Kenapa kamu ketawa? -_- "

Nabilah :"Lucu saja melihat kalian seperti itu,"

Sementara Pebri sudah sampai diruangan Doni dan terkejut melihat Doni ternyata sudah sadar

Pebri :"Kau?? sudah sadar??"

Doni :"Ibu, dia siapa?"

Ibu Doni :"Dia itu salah satu temanmu yang selalu menjagamu ketika kamu sedang sakit"

Doni :"Benarkah!!"

Pebri :"Ahh, kau pasti tidak mengenaliku, kenalkan aku Pebri temannya Yudha!"

Doni :"Apa Yudha?? Jadi kau ini temannya?? apa sebenarnya yang kau rencanakan lagi dengannya??"

Pebri :"Tidak, kau pasti salah paham, Yudha sekarang sudah berubah menjadi baik"

Doni :"Jangan berharap aku mempercayaimu, Hyaatt" *Memukul Pebri

Pebri : *Terpental oleh pukulan Doni

Ibu Doni :"Doni?? kamu ini apa-apaan siihh, gak sopan!" *Menampar Doni

Doni : *Menunduk "Maafkan aku bu, habisnya dia itu salah satu teman musuhku bu!!"

Ibu Doni :"Dengarkan ibu!! Ibu tidak pernah mengajarkan anak ibu punya musuh, bertemanlah dengan siapapun juga"

Doni :"Tapi bu?"

Ibu Doni :"Dengar, mereka semua peduli kepadamu, mereka juga selalu menjengukmu setiap hari, sangat tidak pantas kau memberlakukan orang yang peduli sama kamu dengan cara seperti ini!! minta maaflah padanya!!"

Doni : *Berfikir sejenak lalu menghampiri Pebri "Maafkan aku!" *Mengulurkan tangan

Pebri : *Tersenyum "Jangan khawatir aku sudah memaafkanmu kok" *Menerima uluran tangan Doni

Doni :"Tapi aku mau bertanya sesuatu!!"

Pebri :"Tanya apa??"

Doni :"Berapa lama aku tidak sadarkan diri?"

Pebri :"Entahlah, aku juga tidak tau"

Doni :"Ohh, tapi ngomong-ngomong Dendi dan Madun kemana??"

Pebri :"Mereka mungkin sekolah!"

Doni :"Benar juga yaa!"

Pebri : *Dalam hati "Apa dia sudah au keadaan sekarang seperti apa?? apa dia sudah mengenal Syn atau belum?? tapi sepertinya dia masih lemah kalau aku ajak dia untuk bertarung membantu Yudha"

Doni :"Hey kamu kenapa?"

Pebri :"Ahh enggak kok, kalo begitu aku pergi dulu ya, ada sesuatu yang harus aku selesaikan"

Doni :"Baiklah"

Pebri :"Assalamu'alaikum"

Doni :"Wa'alaikumsalam, ibu kapan kita pulang?"

Ibu Doni :"Hari ini juga kita sepertinya bisa pulang kerumah, tapi apa lukamu itu sudah tidak apa-apa?"

Doni :"Luka ini??" *Menunjukan lukanya "Iya sepertinya sudah tidak apa-apa kok bu"

Ibu Doni :"Baiklah kita pulang sekarang, tapi ibu mau urus biaya administrasinya dulu yaa!"

Doni :"Baiklah bu"

Setelah Ibunya Doni menyelesaikan semua biaya administrasi mereka pun langsung pulang, dan akhirnya sampai dirumah

Ibu Doni :"Alhamdulillah, akhirnya sampai juga!"

Doni :"Iya, tapi ayah mana bu?"

Ibu Doni :"Ayahmu sedang kerja ke luar kota."

Doni :"Ohh gitu ya, kalo begitu aku main dulu ya buu!!"

Ibu Doni :"Baiklah, tapi ingat jangan memaksakan dirimu!!"

Doni :"Iya bu."

Doni akhirnya pulang kerumahnya, sementara itu Yudha terus bertarung dengan ketiga orang suruhan Syn, apakah Doni tau bahwa keadaan sudah berubah?? Bagaimana kisah selanjutnya?? Entahlah…

Bersambung…..

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Next chapter