Di malam yang begitu pekat, Zhu Jian menyusuri Hutan yang lebat, para prajurit mulai berpencar untuk mencari Li Mei.
(Li Mei.. kamu dimana?!). Hati Zhu Jian terus bertanya, Dia mulai gelisah karena tidak ada laporan dari prajurit mengenai keberadaan Li Mei. Saat di tengah perjalanan, Zhu Jian menemukan sobekan kain Li Mei.
"Dia pasti ada disekitar sini, aku harus Cepat mencarinya". Kuda Zhu Jian dia pacu perlahan dengan pencahayaan sedikit, dia melihat ke sekeliling untuk menemukan petunjuk selanjutnya.
Saat Zhu Jian hampir kembali karena tidak ada petunjuk lain, Dia samar-samar mendengar suara dari arah didepannya. "Li Mei, apakah itu kamu?!" Gumamnya.
Zhu Jian turun dari kudanya, perlahan dia mendekati asal suara. Dia terkejut melihat Li Mei sedang dikerumuni oleh beberapa Pria liar.
"Dengan cepat Zhu Jian mengeluarkan pedang dari sarungnya dan menebas mereka satu persatu tanpa perasaan.
"Ling Mei, maafkan aku karena aku datang terlambat.." Zhu Jian memeluk Tubuh Li Mei yang gemetar. Dia terlihat lega melihat Li Mei sudah ada di pelukannya.
(Pangeran ini, Dia datang untuk menolongku? Ya ampun.. Yu Wei seorang agen rahasia diselamatkan oleh Pangeran. Ini berita baik atau buruk yah.. Kalau aku masih di duniaku yang dulu pasti reputasiku akan turun drastis. Tapi berhubung aku didalam tubuh Li Mei, Nikmati saja sesaat. Aarrrgh.. Gara-gara aku masuk ke tubuh lemah, aku ikut-ikutan cengeng. Benar-benar memalukan). Li Mei terus saja berbicara dengan Hatinya.
Setelah Zhu Jian merasa kalau Li Mei sudah tenang, dia menggendong Li Mei untuk menaiki kudanya. Li Mei yang terlalu malu untuk berbicara pada Zhu Jian, sepanjang jalan dia hanya terdiam.
Zhu Jian Berhenti di titik pertemuan dengan Hao Cheng dan para prajuritnya. "Zhu Jian, ada yang harus aku sampaikan padamu. Didalam hutan ini ada sebuah Gubug, Disana terdapat gadis-gadis desa yang mereka culik untuk dijual ke para bangsawan. Aku harap kamu mau membantu mereka lepas dari para penjahat itu".
"Li Mei.. kamu tidak salah bicara kan? Semua orang-orang yang dikerahkan istana untuk mencari tempat persembunyian mereka tidak ada yang berhasil menemukannya. Dan kamu tahu dimana mereka? Sungguh Putri yang cerdas..!".
(Bagiku menemukan tempat persembunyian itu mudah, aku kan mantan anggota agen rahasia. Itu adalah pelajaran dasar dari sebuah agen). Batin Li Mei menjawab.
"Bisa kamu tunjukkan arahnya?!"
"Baik.. aku akan tunjukkan arahnya..". Di setiap perjalanan sesekali mereka saling pandang, Walau mereka diam, hati mereka saling bersahutan.
_____________________
Di Pagi hari. Setelah Zhu Jian mengurus penculik para gadis, Dia dan Li Mei ke Kediaman Yang Mulia Raja untuk menghadap.
"Yang Mulia Raja dan Permaisuri serta ibu selir. Zhu Jian dan Li Mei memberi salam. Ada apa ayah memanggil kami?". Memberi salam dengan membungkukan badan.
"Ayah hanya ingin memberikan kalian hadiah kecil karena telah membantu negara menemukan markas dari penculik yang meresahkan rakyat selama ini". Perdana Menteri masuk membawakan sebuah Lencana kerajaan.
"Zhu Jian dan Putriku Li Mei, ini adalah Lencana Kerajaan. Dengan ini kalian mempunyai Kuasa Seperempat dari seluruh prajurit kerajaan dan Aku memberikan 2 jendral Besar di bawah kekuasaanmu".
Dua orang Jendral yang di tunjuk Raja datang memasuki istana "Yang Mulia Raja Huan. Saya Jendral LuoPei dan Yang Zuan memberi salam".
"Putriku Li Mei, mereka adalah Jendral Muda yang sudah berjasa dalam membangun Kekaisaran Huanran. Aku serahkan LuoPei dan Yang Zuan pada kalian".
LuoPei dan Yang Zuan mendekat kearah Zhu Jian dan Li Mei.
"Pangeran Zhu Jian dan Putri Li Mei, Sesuai Titah Baginda Raja. Kami akan mengabdikan diri kami untuk mengikuti Langkah Pangeran dan Putri".
....
Setelah Li Mei dan Zhu Jian menghadap, Zhu Jian membawa Li Mei pergi ke suatu tempat.
"Zhu Jian.. sebenarnya kau mau membawaku kemana?". Zhu Jian terus menarik tangan Li Mei hingga tiba di suatu hamparan bunga yang luas.
"Mau apa kamu membawaku kemari?" ucap Li Mei dingin. Zhu Jian tiba-tiba memeluk Li Mei dengan ekspresi liatnya.
"Permaisuri ku.. sikapmu dingin sekali..! Aku sengaja membawamu ke hamparan bunga untuk melihatmu menari. Aku dengar Permaisuri Li Mei sangat pandai menari. Atau kamu hanya ingin menari di ranjang kita nanti?". Wajah Zhu Jian Telihat liar begitu memandang Li Mei.
"Zhu Jian.. Kau ingin melihatku menari..? Jangan Harap..!!! Aku tidak ada waktu untuk meladeni sifat Liarmu". Li Mei melepas paksa pelukan Zhu Jian
"Putri Kerajaan Yuan hebat juga yah.. Berani melawan ku. Perjanjian kita, apa kamu melupakannya?". Bisik Zhu Jian membuat telinga Li Mei memerah.
(Gawat.. wajahnya terlalu dekat. Tolong dong seseorang kondisikan hati dan perasaanku saat ini. Dia Benar-benar pandai dalam menaklukkan hati wanita. Chih… sangat memuakkan). Batin Li Mei.