webnovel

7. Perasaan Khawatir Bag. 1

Setelah lepas dari Zhu Jian, Li Mei memakai cadar nya dan masuk kedalam hutan dengan membawa Pedangnya. Diantara rimbunnya pepohonan dia berteduh di bawah pohon yang lebat. Terasa sejuk walau terik matahari begitu menyengat.

Li Mei mulai berkultivasi menaruh Pedangnya depannya dan memegang batu Giok untuk mempercepat kultivasi nya… Tidak lama segumpal asap keluar dari mata pedang, Shifu keluar dari peristirahatannya.

"Bukalah matamu anakku.." panggil Shifu

Li Mei membuka mata, dan melihat Shifu sudah didepan matanya.

memberi hormat dengan menundukkan badan "Li Mei memberi hormat pada Shifu"

"Bangunlah Anakku, sudah lama kau tidak mengunjungi ku. Apa kau sedang dalam masalah?"

"Maafkan aku Shifu, karena baru kali ini aku mengunjungi Shifu. Ini terjadi begitu cepat, Ayah tiba-tiba saja menjodohkanku. Dan aku saat ini sedang di Kerajaan Huanran. Dan sepertinya ada yang mengincar ku"

"Aku tahu Kau waktu itu diserang oleh seseorang bertopeng, Tingkatan Martial Art nya diatas mu. Tapi untung lah kau sudah menguasai Wind Slash tahap ke 3. Berkultivasi lah sampai kau mencapai tahap body tempering five heavens, baru aku akan mengajari teknik Wind Slash tahap ke5 "

"Baik Shifu.. "

Shifu menadahkan telapak tangannya, seketika keluar buku kuno bertuliskan Slashing of the wind splitting the earth di tangannya.

Memberikan kitab kepada Li Mei " Ini adalah teknik tahap ke lima dari Wind Slash Slashing of the wind splitting the earth (Tebasan Angin membelah Bumi) Kekuatan nya setara dengan Pedang yang dapat membelah Bumi. Sekali tebas mampu membelah apapun. Berkultivasi lah, aku akan kembali kalau kau sudah menguasai Kultivasi tahap Body Tempering Five Heavens "

Shifu menghilang seketika, Li Mei melanjutkan kembali Kultivasi nya. Setengah Hari dia habiskan hanya untuk berkultivasi. Dari kejauhan terdengar suara gesekan rumput seperti ada langkah yang mendekat.

"Siapa di sana?" Li Mei menghentikan kultivasi nya. Dan menoleh kearah suara. Li Mei mengambil Pedangnya untuk bersiaga kalau ada serangan musuh. Terlihat seorang wanita berlari terengah-engah mendeteksi kearah Li Mei.

"Nona tolonglah aku, Ada seseorang yang sedang mengejar ku". Melatupkan kedua tangan sembari bersujud.

Li Mei membantu wanita tadi berdiri "Berdirilah, siapa orang yang tengah mengejarmu?".

"Mereka sekelompok orang yang menculik para wanita untuk dijual kepada para Bangsawan. Banyak dari teman-teman ku sudah mereka sekap. Aku mohon tolonglah aku. Aku berjanji akan menjadi pelayan setiamu Nona.. " Terlihat gurat ketakutan di wajahnya.

Li Mei mencoba menenangkannya "Duduklah dahulu. Aku pasti akan menolongmu dari b*jingan seperti mereka. Tunggulah disini, aku akan segera kembali".

Li Mei pergi mencari sekelompok orang yang sedang menyekap beberapa wanita, Dan wanita tadi duduk terdiam dengan perasaan takut. Li Mei terus menyusuri Hutan yang begitu lebat, dan menemukan sebuah gubug tua. Dia mencoba mendekat untuk memastikan disitulah tempatnya.

Terlihat ada beberapa dari mereka sedang berjaga dan bersiap untuk berburu wanita kembali. Terlihat ada 10 orang bersenjata, dan Dua diantaranya terlihat seperti Ketua mereka. Aura dari kedua orang itu sangat kuat.

"Jelas ke2 orang itu memiliki Kultivasi di atasku. Bagaimana caraku untuk mengalihkan ke2 orang yang memiliki kekuatan diatas ku itu, sulit bagiku mengalahkan mereka bersama saat ini.

Li Mei menutup mata dan memfokuskan pikirannya untuk memanggil Shifu (Shifu.. dengarlah panggilan ku. Aku membutuhkan Bantuanmu).

Seketika terdengar suara yang membisikkan hatinya. (Dengarlah anakku, Pancing mereka satu persatu menuju Hutan. Aku akan membantumu dengan memasuki tubuh wanita yang kamu temukan tadi)

(Baik Shifu..).

Li Mei berinisiatif mengambil kerikil dan melempar kearah depan pintu.

*Bletak* Suara benda jatuh. Tidak lama mereka keluar dan mencari sumber suara.

"Mereka sudah memakan umpan, Saatnya aku keluar menarik perhatian mereka menuju Hutan".

Li Mei keluar dengan pedang sudah di tangannya.

"Siapa kau berani mengusik kami gadis bercadar?" Sapa salah satu dari mereka.

"Aku hanya seorang pengembara yang kebetulan lewat dan melihat kalian melakukan kejahatan dengan menculik para gadis. Aku yang melihat mana mungkin akan tinggal diam. Kalau kalian bisa menangkap ku silahkan kalian bawa aku".. Li Mei mulai memancing mereka untuk masuk kedalam hutan. Dari dalam keluar 2 orang dengan Aura yang menakutkan,

(Aura itu pasti dari mereka, Aku harus menghindar bertarung dengan mereka).

Li Mei langsung kabur menuju Hutan, sesekali dia melihat ke belakang untuk melihat apa mereka mengejar.

(Bagus, mereka terpancing dan mengejar ku). Saat Li Mei terus berlari. Tanpa disadari, Orang yg memiliki aura menakutkan berhasil mengejar Li Mei, Pertarungan tidak bisa terhindarkan.

(Sial aku terpojok. Ini tidak sesuai rencana. Bagaimanapun aku harus menghadapi mereka).

"Jangan lari wanita j*lang.. Kau kini akan menjadi salah satu koleksi wanita ku. Haha.. " Pria itu mencegat Li Mei tepat didepan nya.

"Tutup mulutmu b*jingan" Li Mei melancarkan serangannya. Pria tadi mengeluarkan Pedangnya dan menyerang Li Mei balik.

Mereka saling serang, Li Mei menggunakan teknik Wind Slash tahap ke3 The wind slides through the clouds (Tebasan Angin menembus Awan). Pria tadi membalas serangan The waves hit the strom (Ombak Menerjang Badai). Pertarungan terus berlangsung hingga malam tiba.

____________________

Di Kediaman Pangeran Zhu Jian, datang pengawal pribadi Li Mei yaitu Hao Cheng, untuk menemui Zhu Jian. Wajahnya terlihat panik, Zhu Jian saat itu sedang berada di ruang baca.

"Pangeran Pertama, saya pengawal pribadi Putri Li Mei menghadap". Membungkuk kan badan memberi hormat.

"Ada apa kau mencariku, Apa terjadi sesuatu dengan Putri Li Mei?" Zhu Jian langsung bisa menebak apa yang ada di pikiran Hao Cheng, Dia teringat akan permintaan Li Mei yang akan keluar hingga sore.

(Ini sudah malam, seharusnya dia sudah kembali. Apa jangan-jangan terjadi sesuatu padanya?). Zhu Jian mulai khawatir dengan keadaan Li Mei

"Putri Li Mei pergi entah kemana dari tadi siang hingga saat ini belum kembali. Mohon maafkan atas kelalaian hamba Pangeran..".

"Sudahlah, sekarang kerahkan prajurit Kerajaan untuk mencari Putri, mungkin dia tersesat di hutan".

Zhu Jian langsung mengambil kudanya. Dia Hao Cheng dan beberapa Prajurit masuk kedalam Hutan.

(Li Mei, Tunggulah aku…!) Zhu Jian memacu kudanya dengan cepat.

Next chapter