webnovel

9. Mencuri Ciuman Dariku

Perasaan Li Mei seketika tidak menentu melihat liarnya Zhu Jian saat mereka sedang berdua.

Li mei menatap dingin Zhu Jian yang tepat didepan matanya. "Aku tidak lupa tentang perjanjian kita. Tapi sepertinya kau yang lupa Pangeran Zhu Jian. Kita jalani saja peran kita masing-masing. Jadi lepaskan aku, biarkan aku pergi".

"Permaisuriku, aku melakukan ini untuk mengingatkanmu kalau besok hari pernikahan kita. Kamu terlalu menjaga jarak denganku, bagaimana kalau ada yang tahu kita hanya bermain peran sebagai suami istri. Jadi aku akan mengajarimu bagaimana menjadi sepasang suami istri didepan mereka nantinya". Bisik Zhu Jian ditelinga Li Mei.

Li Mei seperti terjebak permainan dari Zhu Jian, kini dia tidak bisa menghindar darinya. Zhu Jian menjatuhkan Li Mei diatas hamparan bunga. Dengan liarnya Zhu Jian mencium bibir merah Li Mei tanpa ampun.

(Sial, aku tidak bisa lepas darinya. Ciuman pertamaku harus ku berikan kepada Pangeran liar ini. Sungguh sebuah bencana). Gerutu Li Mei dalam hati.

Li Mei mendorong Zhu Jian mundur "Selamat, kau telah mendapatkan ciuman pertamaku. Jadi sekarang kau bisa lepaskan aku?". Kata Li Mei masih dengan sikap dinginnya.

Zhu Jian terkekeh melihat sikap Li Mei yang masih bisa bersikap dingin padanya. "Permaisuriku, ciumanmu tadi lumayan juga. Tapi masih jauh dari kata nikmat, aku pastikan akan mengajarkanmu dengan baik nanti" kata Zhu Jian masih dengan ledekannya.

"Berhentilah mempermainkanku, Bukankah kita akan menginterogasi pria bertopeng yang menyerangku tempo hari? Jadi, cepatlah kita pergi dari sini!" Kata Li Mei dengan tegas.

Setelah Zhu Jian mendapatkan ciuman pertama dari Li Mei, Li Mei membawa Zhu Jian dengan perasaan kesal kesuatu tempat yang berada di hutan, disana sudah ada Hao Cheng yang di tugaskan untuk menjaga penyusup yang menjadi tawanan

"Putri Li Mei, mengapa Putri datang kemari? Putri harus menjaga kesehatan karena besok adalah hari Pernikahan Putri" Hao Cheng berkata dengan cemas.

Di belakang Li Mei Zhu Jian datang "Jangan khawatirkan Li Mei, dia tidak selemah itu hanya karena tidak bisa menjaga diri dan memilih menemui tawanan sebelum pernikahan".

Li Mei masih dengan wajah dinginnya membalikkan badan dan berniat memukul Zhu Jian. Tapi dengan cepat Zhu Jian mengetahui apa yang akan di lakukan Li Mei dan menarik tangannya hingga membuat Li Mei jatuh di dalam pelukannya "Permaisuriku, apa seperti ini caramu bermain denganku? Tapi aku hanya bisa membalasmu di ranjang nanti. Bagaimana?". Bisik Zhu Jian lalu melepas Li Mei begitu saja.

Li Mei tidak membalas ledekan Zhu Jian dan masuk untuk melihat keadaan penyusup itu. Dia melepas topeng yang dipakai penyusup dan mulai melakukan interogasi.

"Aku tahu kamu suruhan seseorang berkedudukan tinggi yang dekat denganku. Jadi apa kamu mau bekerja sama denganku? Aku janji, aku tidak akan membunuhmu disini". Tawar Li Mei dengan tatapan mematikan

"Kalau kamu sudah tahu aku suruhan seseorang, mengapa kamu masih belum membunuhku? Bunuh saja sekarang, aku tidak perduli". Jawabnya dengan angkuh.

"Dengar baik-baik. Kematianmu tidak ada gunanya bagiku, aku hanya butuh bantuan kecil darimu. Cukup kamu kembali pada Tuanmu dan beritahukan kalau aku sudah ada di tanganmu. Aku hanya ingin dia sendiri yang datang menemuiku. Bagaimana, apa kamu setuju?". Tawar Li Mei kembali

"Baiklah, aku akan ikuti permintaanmu".

"Kak Hao, lepaskan dia. Biarkan dia kembali pada Tuannya". Hao Cheng melepas penyusup pergi.

"Pengawal Hao, kau boleh keluar!". Hao Cheng keluar setelah Zhu Jian masuk.

Zhu Jian yang sedari tadi memperhatikan tersenyum melihat apa yang telah Li Mei lakukan. "Permaisuriku, ternyata kamu lebih licik dari yang kukira. Aku kira kau akan langsung menebasnya, tidak disangka kau justru mengembalikannya pada pemiliknya".

"Jangan memulainya lagi Zhu Jian. Aku harus kembali, atau orang-orang akan mulai mencariku". Li Mei tidak menanggapi perkataan Zhu Jian dan pergi dari tempat itu.

Di Istana dan kediaman Yang Mulia Raja kini ramai oleh rakyat yang sedang mempersiapkan acara pernikahan yang akan di langsungkan besok.

Li Mei yang merasa lelah karena seharian harus bersama Pangeran Liar itu, memilih kembali ke Kediamannya.

....

Malam telah tiba, namun Li Mei masih belum bisa memejamkan mata. Dia akhirnya memilih keluar untuk menenangkan fikiran setelah kejadian bersama Zhu Jian di taman tadi siang.

Tanpa Li Mei sadari, Thian Lan diam-diam mengikutinya dari belakang "Putri Li Mei, sedang apa kamu sendirian disini?" Sapa Thian Lan yang tiba-tiba berada di belakangnya.

Li Mei sontak kaget dan memalingkan tubuhnya kebelakang "Pangeran Thian Lan, maaf aku tidak tahu jika Pangeran ada disini. aku hanya sedang berkeliling karena belum bisa tidur. Pangeran, Apa kamu sudah lama berada di belakangku?".

(Gawat, jangan sampai dia mengetahui sosok Li Mei yang lain. Sekarang aku harus berakting menjadi Li Mei yang lemah lembut didepan orang yang mirip dengan pembunuh ibuku. Benar-benar sebuah kesialan) gerutu Li Mei dalam hati.

"Aku baru saja lewat dan melihat Putri Li Mei sendiri. Aku ingin tahu, apakah Putri Li Mei menikahi Kakak Zhu Jian karena cinta?". Tanya Thian Lan terus terang.

"Pangeran Thian Lan tidak perlu tahu. Pernikahan Kedua Kerajaan adalah untuk mempererat hubungan mereka. Jadi tidak ada alasan bagiku menolaknya". Jawab Li Mei lembut.

Next chapter