webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.86 Ikatan Baru

Setelah bersama dengan Senshi untuk beberapa saat sambil berbicara juga, aku dan Senshi akhirnya kembali ke istana juga. Kalau terlalu lama aku takutnya ada orang lain yang menyadari kepergian kita. Jadi lebih baik tidak memancing masalah baru lagi.

Sesampainya di istana pun kami langsung berpisah dan tidur langsung. Aku sudah terlalu capek dengan apa yang terjadi dari tadi pagi sampai malam ini. Perlu banyak istirahat agar semua energi yang kubuang kembali lagi.

"Tuan putri, bangunlah, ratu ingin bertemu denganmu." tidurku diganggu oleh seorang pelayan yang disuruh entah mama atau tetua.

"Unghhh, sudah pagi lagi? Rasanya ingin tidur lagi." karena aku pulang terlalu larut malam, jadi akan sulit mengangkat tubuhku dari kasur.

Walau pelayan itu memaksaku, tetap saja aku tidak ingin bangun karena hari masih pagi. Biasanya aku terbangun agak siangan, jadi aku benar-benar tidak ingin bangun awal pagi ini. Biarlah dikatakan mama aku malas atau bagaimana, tetapi aku lelah.

"Masihkah kau belum ingin bangun Kioku? Apakah kau tidak menghargai tamu yang datang?" ughh, tamu?

Siapa sih yang datang pagi-pagi hanya untuk bertemu denganku? Lagi pula aku tidak punya seseorang yang akan mengunjungiku juga bukan? Aku benar-benar tidak paham dengan tamu itu. Ahhh masa bodoh ah, aku tetap ingin tidur.

"Nghhh, suruh pulang saja lah, bilang aku sedang tidak ingin bertemu dengan siapa pun." ini cara terakhir agar tidurku tidak diganggu.

"Kau ini! Apa boleh buat, ya sudah deh." akhirnya mama dan pelayan itu meninggalkan kamarku.

Menyebalkan, tidur indahku dikacaukan oleh siapa pun itu yang mencariku. Aku benar-benar paling males kalau tidurku diganggu. Itulah aku dulu memilih tempat sepi seperti hutan untuk mendirikan rumah. Tidak ada yang mengganggu kalau aku di hutan. Sekarang mereka sudah pergi aku tinggal tidur lagi deh.

Tetapi baru saja semenit dari mama pergi, pintuku sudah terbuka lagi. Ughh, siapa sih, aku terlalu malas untuk membuka mataku untuk melihat. Mending usir lagi deh.

"Ughh, jangan ganggu tidurku. Biarkan aku tidur tenang." aku menutupi diriku dengan selimut dan menghadap ke arah yang berlawanan dari pintu.

"Benarkah kau tidak ingin menyapaku?" suara ini… ini bukan suara mama atau siapa pun yang aku kenal, siapa yang masuk ke dalam kamarku!?

Walau aku mau mengecek siapa yang sudah memasuki kamarku tanpa izin, aku tidak ingin bangun dari tidurku juga. Tempat tidur ini punya gravitasi yang sangat besar sekali, sulit melawannya. Kurasa dari semua monster yang ada, tempat tidurlah yang bisa mengalahkanku.

"Aku tidak ingin bertemu dengan siapa pun. Aku terlalu lelah." rasa khawatirku dikalahkan oleh rasa lelahku.

"Bahkan oleh seorang tunanganmu?" apa yang dikatakannya, tunangan!?

Tunggu, perasaan aku barusan kembali ke kota pusat, ke istana ini, kenapa tiba-tiba aku punya tunangan? Apa maksud dari semua ini!? Apakah benar tidak ada jalan lain untuk menghindarinya? Arghh aku kesal.

"Aku tak punya tunangan, jadi pergilah." aku menutupi diriku dengan bantal dan guling mencoba tertidur.

Setelah itu, ruangan menjadi sangat hening tidak ada suara sekecil apa pun. Apakah orang yang menyebut dirinya sendiri tunanganku itu sudah pergi? Kalau sudah ya baguslah aku mau tidur lagi, masih lelah.

Tak butuh waktu lama sampai aku terlelap tidur lagi. Tidak ada yang salah karena aku sudah terlalu memaksakan diriku sampai seluruh energiku habis. Kemarin aku memutari istana, bertarung, berpergian ke luar istana, itu semua memakan seluruh energiku.

"Nghhh, lelahnya." setelah kira-kira tidur beberapa jam lagi, aku akhirnya bangun dan sedikit melemaskan badan.

Sudah jadi kebiasaan bahwa setiap kali bangun tidur selalu meregangkan tubuh agar tubuh tidak menjadi terlalu kaku setelah tidur. Hari yang indah… kalau tidak ada gangguan tadi. Semoga mama dan siapa pun itu tidak marah atas tindakanku.

"Sudah bangun kah tuan putri?" ketika aku sedang melihat ke arah luar, aku mendengar suara dari belakangku.

Tunggu, ini kan suara orang yang tadi menyebut dirinya adalah tunanganku? Jadi dia… dari tadi di sini!? Dia menungguku dan melihatku tidur!? Sungguh tidak sopan sama sekali.

"Ba-bagaimana kau bisa menunggu di sini!? Sangat tidak sopan sekali dirimu!" sebenarnya ada sedikit salahku juga tentang tidak memastikan ulang dia sudah pergi atau belum.

"Tadi ratu Ekiresia memperbolehkanku untuk menunggumu di sini. Jadi aku tunggu saja sampai kau ingin berbicara denganku." aduh… mama.

Apa yang sebenarnya mama ingin lakukan terhadapku? Baru pulang dari pergi jauh saja langsung disodorkan banyak hal sekaligus. Bahkan belajar soal banyak hal tentang istana saja belum, sudah diserahi dengan tugas berat menjadi tunangan orang yang tidak kukenal ini. Tetapi rasa-rasanya aku sebelumnya pernah melihat mukanya.

"Hah~ okaa-sama ini…. Jadi katakan apa maumu di sini? Aku tidak ingin membuang waktu untuk hal seperti ini. Jadi katakan selengkapnya dan sesingkat mungkin."

Orang ini membuatku tidak merasa nyaman. Rasanya dia benar-benar ingin membuatku jadi tunangannya atau bahkan jadi istrinya. Tentu saja aku tidak ingin menikah dengan seseorang yang tidak kukenal. Kenal pun aku tidak akan menikahinya sampai pada waktunya.

"Tentu saja ingin bersamamu tuan putri. Tentang pertandingan kemarin suatu kehormatan bisa bertarung dengan tuan putri." aku ingat orang ini, orang yang kulawan kemarin sampai harus menggunakan sihir.

Kurasa itu jadi bahan pengingatku untuk bisa melatih fisik juga agar tidak selalu mengandalkan sihir. Tidak selamanya aku bisa memakai sihir terus, jadi perlu berhati-hati sebelum kejadian menimpa diriku. Tentu saja diriku tidak ingin mengalami hal yang buruk.

"Oh jadi itu kau. Hmp aku tidak ingin bersama dengan orang yang lebih lemah dariku." aku bangkit dari tempat tidurku, mengambil dan memakai mantelku dan pergi meninggalkan laki-laki itu.

Sebenarnya penampilannya cukup oke, tetapi aku tidak suka orang yang jauh lemah dariku juga tidak bisa diandalkan. Penampilan tanpa kekuatan sama saja seperti kue tanpa isi, hanya kulitnya saja. Sifatnya juga begitu sombong, aku tidak ingin bertunangan dengan orang seperti itu, aku harus menemui mama.

"Ah Kioku. Baru saja kami membicarakan dirimu dan ingin melihatmu. Sini masuk." saat aku ingin mengetuk pintu ruangan kerja mama, tiba-tiba pintu itu sudah terbuka dan terlihat mama tidak seorang diri di ruangan itu.

"Mama- ah tidak okaa-sama, apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku bertunangan dengan orang itu yang tidak kukenal sama sekali?"

Tidak peduli siapa yang sedang bersama dengan mama, tetapi aku tidak ingin memperpanjang urusan ini dengan mengundur-undur membahasnya. Jadi biarkan aku selesaikan di tempat ini sekarang juga. Aku tidak peduli apa alasannya, aku akan tetap menolak.

Mama tidak langsung menjawab pertanyaanku, melainkan mama membawaku masuk ke ruangan kerjanya dan membuatku duduk di sofa bersama mama dan menghadap seorang wanita yang mungkin umurnya 40 tahunan. Apa yang ingin mama lakukan terhadapku?

"Ah ratu, ini adalah anak putriku yang barusan saja kembali yang tadi sudah kubicarakan. Bagaimana menurutmu? Apakah anakmu akan menyukai anakku?" apa yang mama sedang lakukan di sini!?

Kenapa aku jadi disangkut-sangkutkan begini!? Walau aku pernah bilang aku tidak pernah punya teman, bukan berarti aku ingin berteman dengan cara seperti ini. Aku benar-benar tidak paham apa yang sebenarnya mama pikirkan sampai sebegininya.

Lucifer, Sin, Ryuu, apakah kalian mengerti apa yang sebenarnya sedang terjadi di tempat ini? Aku tidak mengerti kenapa aku mempunyai tunangan tiba-tiba dan terbawa arus pembicaraan mama dan orang yang tidak kukenal ini?

[Tentu saja jawabannya hanya satu. Biasanya ini dilakukan untuk menyeimbangkan perekonomian kedua pihak. Pernikahan antara dirimu dan orang tadi itu akan melambangkan kerja sama kedua pihak. Pernikahan ini sudah sering terjadi untuk para bangsawan. Sulit untuk bisa melepaskan diri kalau sudah begini.]

Ucapan Lucifer membuatku tertegun dan terdiam. Jadi aku ingin dijadikan alat oleh mama hanya untuk menjadi alat perekonomian dan politik saja? Aku tidak mengerti apa yang sebenarnya yang mama inginkan? Jujur saja aku tidak pernah mengharapkan hal ini terjadi. Bukan perdamaian macam ini yang dulu kukatakan kepada mama.

Dulu aku pernah berkata bahwa mama harus menjadikan negara ini adalah negara kerajaan yang benar dan menjadikan Kioku raja yang benar juga. Tetapi kenapa aku jadi ikutan dalam hal ini? Kalau benar-benar terpaksa nantinya aku harus cari cara keluar dengan paksa.

'Terima kasih atas informasimu. Nanti ketika aku butuh bantuan tolong bertindak dengan cepat untuk mengarahkanku.'

[Kami mengerti.]

Untung saja ada tiga kepribadian itu. Aku tidak akan pernah tahu bagaimana nasib hidupku tanpa mereka. Mungkin aku terlalu sering mengandalkan mereka dalam segala hal. Mereka berbeda dari laki-laki yang lain, mereka bisa diharapkan untuk membantuku.

"Tentu saja. Bukankah Koshiyu sendiri tadi yang meminta untuk menjagai anakmu ketika sedang tertidur? Dia tidak pernah berbuat seperti ini selain daripada anak gadismu itu."

Tunggu, jadi dia bukanlah orang yang sering membanggakan dirinya terhadap orang lain? Juga bukan seorang yang mesum? Kurasa aku sudah terlalu berlebihan dalam melihat karakter orang itu. Nanti aku harus meminta maaf atas diriku yang kasar ini.

"Oh benarkah? Itu hal yang mengejutkanku. Kalau begitu apakah pertunangan mereka berdua akan dilakukan secepatnya?" mama….

"Sebenarnya aku juga ingin mengumumkan soal hal ini secepatnya. Tetapi melihat ekspresi anakmu, aku menyadari dia masih belum siap dan merasa tertekan oleh hal ini." wanita ini jeli sekali dalam melihat diriku!

Aku beruntung bahwa aku tidak terlalu tertekan dan terpaksa dari dua sisi. Kalau tidak aku tidak akan tahu lagi bagaimana akhir dari semuanya ini. Yang perlu kulakukan sekarang adalah bersikap sopan dan melakukan yang terbaik.

"Anda sangat jeli ratu. Sebelum itu perkenalkan diriku, anak pertama dari Kiraibu Ekiresia, Kiraibu Kioku. Benar kata dirimu ratu, aku masih belum siap akan semuanya ini karena jujur aku baru saja kembali dari perjalanan panjang dan jauh."

Mungkin dengan bersikap sopan aku bisa menyelesaikan masalah ini dengan baik. Sekarang yang kubutuhkan adalah mencoba kabur dari ikatan pertunangan ini tanpa menyinggung siapa pun. Semoga berhasil!