webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.87 Tidak Ada Salahnya Mencoba

Menghadapi orang yang lebih tua bahkan yang punya autoritas besar seperti ratu yang satu ini adalah hal yang sulit. Jangan dikira aku sekarang punya gelar sebagai putri kerajaan terus aku dihargai begitu, tidak sama sekali. Yang dihargai di sini hanyalah mama dan Senshi yang sudah menata ulang negara kerajaan ini selama 10 tahun. Tidak ada yang bisa dibanggakan dariku.

"Ahh sopannya. Kalau begitu aku akan memperkenalkan diriku juga. Salam kenal Kioku-chan, namaku adalah Jireiga Vanaria, okaa-sama dari Jireiga Koshiyu. Kedatangan kami kemari sebenarnya ingin membahas soal pertunangan ini, tetapi kelihatannya kami sudah mendapat jawabannya." tentu saja dari kata-kata dan sikapku sudah ketahuan.

"Maafkan atas ketidaksopananku, tetapi aku masih belum mengenal dunia luar terlalu banyak. Sudah lama aku terpisah dari keluargaku dan aku sendiri belum mengenal tata kerja kerajaan ini. Aku tidak suka menjadi orang yang tidak berguna, jadi aku masih perlu waktu untuk mempelajari semuanya ini."

Aku berusaha semaksimal mungkin untuk berbicara sesopan mungkin. Karena sekarang aku sudah terpaksa menjadi seorang putri berarti aku harus melakukan yang terbaik juga. Kalau sampai aku gagal, nama baik banyak orang termasuk nama baik mama akan hancur.

"Tidak apa-apa kok Kioku-chan. Kedatangan kami bukan untuk memaksamu. Jika Kioku-chan memang masih ingin belajar dulu silahkan saja." wanita ini yaitu mama dari laki-laki yang kulawan kemarin dan yang menungguku tadi pagi ini sangat baik.

Mendengar ucapannya aku jadi merasa bersalah bahwa aku menolak niat baiknya. Kurasa ini tidak sepenuhnya sama dengan apa yang dikatakan Lucifer kepadaku. Katanya pernikahan macam begini membahas soal pernikahan ekonomi dan politik yang harus dilakukan secepatnya. Tetapi wanita ini bahkan tidak memburu-buru sama sekali.

"Kalau begitu kami akan kembali ke kerajaan kami sendiri. Kau bisa mengambari kami jika berubah pikiran." ratu itu berdiri dari tempatnya, sedikit membungkukkan badannya lalu pergi keluar dari ruangan kerja milik mama.

Apa yang harus aku lakukan? Sekarang aku jadi ragu sendiri dengan keputusan yang aku ambil. Sebenarnya aku sendiri tidak ingin terikat oleh apa pun lagi karena aku lebih suka hidup bebas, tetapi ucapan ratu itu tadi membuatku sedikit berpikir ulang. Tidak baik aku menolak permintaan dari seorang yang hatinya baik.

"Apa yang kau lakukan Kioku? Kenapa kau tidak ingin bertunangan dengan pangeran kerajaan Jireiga itu?" setelah tinggal aku dan mama, mama memegang kedua bahuku.

Mungkin aku sudah terlalu banyak berpikir buruk, tetapi mungkin yang aku harapkan hanyalah satu, bisa bersama dengan mama saja. Tetapi kenapa hatiku sekarang menjadi gelisah sendiri? Yang bisa aku lihat hanyalah kedua orang tua dan anak itu orang yang baik hati sekali, tidak ada niat buruk sama sekali yang aku bisa rasakan dari mereka berdua.

"Aku… aku tidak mengerti ma. Sebenarnya tujuanku sekarang kembali hanyalah untuk tinggal bersama mama. Aku sudah melewatkan begitu banyak waktu hanya untuk memperbaiki apa yang sudah rusak. Yang aku inginkan sekarang hanyalah menikmati waktuku bersama mama, tetapi… aku merasa ada yang salah."

Aku hanya bisa menududukkan kepalaku menghadapi persoalan ini. Ini adalah persoalan tentang perasaan yang tidak bisa dibantu sama sekali oleh tiga laki-laki itu. Tidak mungkin mereka bisa membantuku karena mereka bukan perempuan. Dulunya memang aku lahir laki-laki, tetapi perasaanku sudah terbentuk sebagai seorang perempuan.

"Tidak apa-apa. Ratu Vanaria sendiri sudah memberi kamu kesempatan untuk berpikir dulu kok sayang. Maafkan mama kalau mama memaksakan kehendak mama." mama memelukku dengan penuh kehangatan dan kasih sayang.

Beberapa kali ini aku merasakan bahwa di dalam pelukan mama saja aku bisa merasakan hangatnya kehidupan di dunia yang begitu dingin ini. Dulu mungkin aku tidak begitu mengalami banyak masalah karena aku hanyalah orang kecil, tetapi sekarang namaku sudah dikenal secara meluas. Tekanan bukannya semakin bertambah kecil, malah justru membesar.

"Mhnhm, tidak kok ma, mama tidak memaksakan kehendak mama kepada Kioku. Hanya saja Kioku masih belum bisa menerima semua ini." aku menggelengkan kepalaku dan memeluk ganti mama.

Semakin lama dalam pelukan mama, rasanya aku menjadi candu akan hal itu. Kasih sayang orang tua aku sangat butuhkan saat ini. Tidak ada yang perlu aku harus memanggilnya okaa-sama. Buatku memanggil mama dengan sebutan mama itu menunjukkan seberapa dekatnya aku dengan mama. Aku tidak ingin jauh-jauh dari mama.

"Tidak apa-apa. Kioku bisa melakukan yang terbaik pasti, mama akan mendukung Kioku. Mama sadar sejak Kioku lahir sampai sekarang Kioku merasa begitu kesepian, terkadang takut berkontak dengan orang lain. Jadi tindakan Kioku bukanlah tindakan yang buruk, hanya ingin melindungi diri sendiri." mama benar-benar menaruh perhatian kepadaku.

Walau mama berkata begitu rasanya aku ingin berubah. Selama ini mungkin aku hidup sendiri, bergantung pada diri sendiri, tetapi hatiku mengatakan aku selalu menggantung hidupku pada mama. Aku ingin merubah diri agar aku tidak selalu mengandalkan mama dalam segala hal.

"Tetapi Kioku mau berubah ma. Kioku sudah lama hidup sendiri di hutan tanpa siapa pun. Kioku tidak ingin merasa sendirian lagi walau tidak bersama dengan mama."

"Mama mengerti. Kalau begitu bagaimana kalau Kioku masuk ke sekolah sihir saja. Mungkin di khalayak umum sihir sudah sangat langka. Tetapi kami membuat sekolah khusus belajar sihir bagi yang memiliki kekuatan sihir."

Jadi mama membangun sekolah sihir!? Bukankah akan dikejar keberadaannya oleh Imperial Arkness? Ngomong-ngomong juga seharusnya Imperial Arkness lah yang menguasai negara kerajaan ini, kenapa mama dengan mudahnya bisa mengambil alih negara kerajaan ini?

"Mama, bukankah seharusnya Imperial Arkness lah yang menguasai seluruh penyihir Kebenaran? Juga bagaimana dengan kerajaan ini, bukankah seharusnya dikuasai oleh Imperial Arkness juga?"

Aku tidak bisa menahan diri untuk mengetahui kebenarannya. Bagiku mengetahui suatu informasi itu sangatlah berharga dan berguna. Walau sedikit, pasti ada yang bisa dipelajari dari suatu informasi. Untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi aku juga harus tahu apa yang sedang terjadi. Karena mama yang mengambil alih seharusnya mama tahu akan hal ini.

"Para murid sekolah itu selalu terjaga dengan baik. Para murid yang ada itu adalah sandera Imperial Arkness yang mama dan ratu Hiimue lepaskan. 10 tahun lalu ketika kami kembali ke kota ini untuk merebut kerajaan, rakyat benar-benar membantu kami."

Jadi para sandera yang sudah diculik oleh para penyihir Kejahatan dari Imperial Arkness sudah lepas semua!? Itu berita yang bagus! Kalau begitu mama benar-benar berhasil membangun negara kerajaan ini kembali.

"Mama dan ratu Hiimue berhasil mengalahkan para penyihir Kejahatan itu dalam jumlah yang banyak sekali. Beberapa ada yang melarikan diri karena ketakutan. Karena kami mengembalikan setiap penyihir Kebenaran kepada keluarganya, tidak lama sampai kami mendapatkan kembali kepercayaan rakyat."

Tindakan mama begitu luar biasa. Mungkin kalau aku di posisi mama, aku tidak bisa berpikir dengan cara pola pikir begitu. Begitu banyak hal yang masih belum aku pelajari, termasuk sihir terpenting yang dinamakan 'Kehidupan'. Sebagai penyihir aku memang sangatlah kuat, tetapi sebagai makhluk hidup aku tidak bisa memahami orang lain.

"Dengan itulah mama memutuskan untuk melatih para penyihir Kebenaran yang ada agar ketika misalnya orang-orang dari Imperial Arkness kembali, kami bisa menanganinya bersama-sama. Dengan kata-kata bahwa mama akan melindungi para penyihir Kebenaran, banyak sekali murid yang masuk ke sekolah itu."

"Itu… itu sangat bagus sekali ma! Aku selalu tahu bahwa mama pasti akan melakukan hal yang luar biasa seperti itu. Itulah kenapa Kioku selalu ingin jadi penyihir seperti mama." dari dulu aku selalu mengharapkan bisa menjadi penyihir yang baik.

Namun semua harapan itu hancur ketika aku membunuh begitu banyak warga yang tak bersalah dari desaku. Makanya untuk menghukum diri sendiri aku mengasingkan diri ke hutan itu dan belajar sihir dengan sungguh-sungguh agar ke depannya aku tidak mengulangi kesalahan yang sama lagi.

"Kalau begitu Kioku sayang, dengarkan perkataan mama. Mama punya cara agar Kioku tidak merasa perlu mengasingkan diri lagi. Kenapa tidak Kioku mencoba sekolah di situ? Bukan untuk belajar sihirnya, tetapi mencoba berteman dengan orang-orang yang seumuran dengan Kioku." mama menyarankanku… berteman?

Sudah dari lama aku mengharapkan hal itu! Aku merasa begitu kesepian karena sejak dulu aku tidak punya seseorang yang bisa dikatakan menjadi temanku. Yang dulu bisa kuajak ngobrol lepas pun hanyalah mama dan Senshi. Mungkin sekarang ketambahan ratu Hiimue.

"Berteman? Itulah yang dari dulu aku harapkan ma! Dari dulu aku tidak pernah mempunyai teman sama sekali makanya aku selalu mengandalkan diriku kepada mama dan hanya mengobrol bebas dengan Senshi saja." pelukanku kepada mama menjadi sangat erat.

"Ahahaha mama mengerti kok. Juga begini, pangeran Koshiyu anak dari ratu Vanaria tadi jugalah seorang penyihir. Kalau Kioku mau, Kioku setidaknya bisa mengenal dirinya lebih baik di sekolah sihir itu. Bagaimana?"

Ada sebuah tawaran lagi? Uhmm… mungkin aku tadi menolaknya karena aku masih takut kepada banyak orang yang tidak aku kenal. Aku jarang bisa berbicara lepas dengan orang lain. Mungkin berteman dengan orang itu untuk membuat kita mengenal lebih dalam satu sama lain bukanlah hal yang buruk sama sekali.

"Aku tidak keberatan ma. Kioku harus memberanikan diri untuk bisa berteman dengan banyak orang. Sudah sangat lama sekali Kioku bersikap sangat dingin kepada banyak orang yang bahkan baik kepada Kioku."

"Baiklah kalau itu keputusan Kioku. Nanti mama akan beri tahu kepada ratu Vanaria akan hal ini. Jadi kalian berdua bisa masuk ke sekolah sihir yang mama sudah buat. Berteman lah dengan banyak orang Kioku."

Dengan memberanikan diri dan penuh harapan yang baru aku mencoba menjalani cara hidup yang baru. Sudah bukan saatnya aku memanjakan diri lagi terhadap mama. Aku harus hidup mandiri secara sepenuhnya agar aku bisa menjadi orang yang dewasa dan membanggakan mama.

"Tentu saja ma." senyuman yang begitu tulus keluar dari diriku membuat hari yang baru ini menjadi begitu cerah.