webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.335 Dugaan Sementara

Situasi yang tidak terduga seperti ini, untunglah hanya lewat saja. Kalau semisal raja para monster itu memang berniat untuk menghajar dunia ini dengan seluruh pasukannya, pasti kami habis.

Bisa dibilang ini hanya keberuntungan semata, atau lebih tepatnya bagian dari rencana yang belum matang. Jadi, lain kali tidak akan ada kesempatan seperti ini lagi.

Untuk sementara kami bisa lega, tetapi firasatku yang berdasar pada seluruh pengalamanku mengatakan bahwa hal buruk akan segera terjadi, tidak lama lagi.

Itu terdengar sangat buruk memang, tetapi aku rasa bukan saatnya untuk tertekan dan panik. Lebih baik tenang dan ambil keputusan rasional di atas tindakan buru-buru.

"Aku terkejut hal seperti itu akan muncul dan terjadi lagi. Namun apa tadi aku tidak salah dengan bahwa monster tadi itu adalah…."

"Tidak, aku pun mendengar hal yang sama. Memang benar, itulah raja para monster."

"Kurasa… aku rasa kita berpendapat hal yang sama bahwa kita tidak akan bisa menang kalau pertarungan itu sungguh dilanjutkan dan terjadi."

Kuberi tahu apa yang membuat kami sampai gemeteran. Intinya satu, tekanan darinya saja sudah cukup untuk membuat badan ini terdorong ke belakang dan diam di tempat.

Biasanya tekanan sebesar ini tidak akan kau mudah dapati, kecuali kalau memang pada dasarnya dia adalah makhluk penting. Jadi raja pun belum tentu, tetapi dewa itu mungkin.

Dari situlah aku terkejut bahwa seorang raja monster punya tekanan sebesar itu seolah dia setengah dewa. Mengetahui itu saja sudah cukup untuk membuatku gemeteran lagi.

Bukannya aku takut jadi aku gemeteran, tetapi pada dasarnya kau akan gemeteran kalau ada tekanan besar dan membuatmu tidak bisa bergerak.

Tekanan itu juga mengingatkanku pada kenangan buruk soal Kuroshin. Tekanan yang sama dan juga besar walau masih besar milik Kuroshin, ada pada raja monster itu.

"Kemunculannya saja sudah membuatku memikirkan kemungkinan terburuk bahwa yang semakin rusuh akan muncul setelah ini. Lebih baik kita mempersiapkan segalanya sekarang juga atau kita akan kalah."

"Tidak ada sanggahan soal itu, karena mobil kelamaan karena harus dari sini ke bandara dan naik pesawat, bagaimana kalau teleportasi?"

"Kalian menjadikanku angkutan umum gitu ya? Haeh… ya sudahlah, cepat mendekat padaku dan saling bergandengan."

Seperti biasa, lokasi untuk kemunculannya pasti berbeda setiap saat. Dan pastinya juga, semakin lama, akan mengumpul di suatu wilayah yang bisa dipastikan sebagai pusatnya.

Setidaknya prediksiku soal wilayah itu, berada di tempat yang terbuka, sangat bahkan, yaitu di lapangan stadion olahraga yang terbesar di dunia ini.

Biasanya ada yang dikenal sebagai 'Dragon Vein' yang menyimpan banyak tenaga. Aku tidak tahu apa itu terjadi pada di sini juga, tetapi intinya tebakanku seperti itu.

Sejujurnya aku tidak tahu kondisi apa yang harus dipenuhi untuk membuka portal, karena yang kuandalkan saat ini hanyalah pengetahuan dan manaku saja.

Bisa dibilang memang monster itu semakin tinggi tingkat evolusinya, maka semakin pintar dia. Namun aku masih belum yakin kemampuan dan kecerdasannya sampai pada titik layaknya seorang ilmuwan.

"Seperti biasa ya, kita sampai dengan cepat. Ngomong-ngomong bukannya tadi pertarunganmu menggunakan banyak mana? Bagaimana masih ada yang tersisa untuk menggunakan teleportasi juga?"

"Entahlah, tetapi aku rasa kapasitasku meluas dengan amat luar biasa. Kemampuan regenerasi mananya juga lebih cepat lagi dari sebelumnya."

"Bukankah itu karena alat yang dibuat waktu itu untuk memasok mana langsung ke dalam tubuhmu?"

Ada kemungkinan itu juga sih, tetapi aku rasa yang utama bukan itu. Kemungkinan besar memang tubuhku berkembang sewaktu aku memaksakan diri.

Memang pada dasarnya memaksakan diri itu tidak baik, tetapi bisa dibilang mumpung masih ada kesempatannya, jadi kumanfaatkan saja hal ini.

Tidak akan ada yang tahu seberapa lama aku akan bisa bertahan seperti ini dengan bahkan tidak pingsan sama sekali. Ada buruk ada baiknya memang, tapi kuambil baiknya saja.

Juga, soal menggunakan alat sihir itu, tidak akan selamanya aku bisa mengandalkan itu. Pada akhirnya yang bisa kuandalkan hanyalah diriku sendiri, pengalamanku, dan semua hal lainnya yang akan terus menempel padaku.

"Itu tadi, aku berkata sebelum-sebelumnya juga. Aku lebih berpikir kalau sebenarnya aku itu berkembang dalam askep sihir entah dari ketahanan, kapastitas mana, dan yang berhubungan lainnya juga."

"Memang sih, itu memungkinkan walau seharusnya perubahannya tidak dratis. Terbilang cukup aneh bisa, tetapi bukan hal buruk, semoga saja."

Pada akhirnya cara kau memandang suatu situasi juga tergantung padamu sendiri dan sedikit dari tanggapan orang. Mau dianggap positif atau negatif, itu juga pilihan.

Sekarang yang harus kulakukan bersama kedua temanku adalah menyiapkan persiapan yang lebih lagi dengan bermacam-macam peralatan yang lebih membantu lagi.

Aku tidak tahu kapan, tetapi aku yakin, sangat bahkan, bahwa kejadian yang kuprediksi masih datang beberapa tahun ke depan, dalam waktu setahun, itu akan terjadi.

"Benci aku mengakui ini, tetapi jujur, tidak banyak yang bisa kita lakukan dalam mempersiapkan yang selanjutnya. Semua yang sudah kurencanakan sebelumnya tentang alat-alat baru juga sudah selesai, tetapi itu semua belum cukup."

"Benar juga… kita tidak ada yang bisa kita lakukan… lalu sekarang apa yang kita bisa lakukan kalau raja monster itu muncul lagi? Kau tahu sendiri kita masih belum cukup kuat bukan? Mungkin sudah, tetapi berjaga-jaga untuk lebih kuat tidak ada salahnya."

"Pun aku tahu itu juga, makanya sekarang aku sedang putar otak untuk cari cara."

Walau aku berpikir sedang putar otak, aku beneran tidak ada ide sama sekali. Jangankan ide matang, bahan-bahannya saja tidak terpikirkan olehku.

Kujamin ada yang berbicara dalam hati saat melihatku, jangan panik. Ucapan yang bagus bung, sekarang bantu aku memikirkan rencana dan ide yang bagus untuk bisa menghadapi mereka.

Kalau kalian bisa membantu, komen saja di bawah. Akan kulihat apakah kalian itu bahkan lebih jenius dariku atau kalian malahan super bodoh tidak ada yang tahu rencana apa pun. Atau mungkin setidaknya mencoba mengajukan rencana, walau tidak akan berhasil akhirnya.

"Tidak kepikiran sama sekali ya? Bahkan kuyakin kekuatan dewa bukanlah jawaban yang benar."

"Kekuatan dewa sih bisa-bisa saja, tetapi harus melepas semua segel yang artinya 'Kamikaze'. Kau tahu kan? Bunuh diri."

"Tentu aku tahu, kita dari negara Jepang waktu di Terra dulu kok tidak tahu sebutan itu. Entah kamikaze, atau mending seppuku daripada kabur."

"Bukannya dari kejadian yang lalu, kita sudah kabur ya?"

"Kan itu kau yang mengajak, lagipula ini bukan Jepang yang harga dirinya terlalu tinggi."

Tentu, kalau ini di Jepang, sudah dalam keadaan tidak bisa berbuat apa pun selain jurang kematian sisa lima langkah di depan, jalannya mending adalah seppuku atau bunuh diri.

Itu hanyalah satu-satunya cara untuk mempertahankan harga diri seseorang daripada dibunuh di tangan musuh. Namun perlu diingat, ini bukan Jepang.

Boleh ditambahkan juga, aku sudah pernah mati dan berada di dunia lain. Teoriku soal kehidupan sudah banyak berbeda seiring waktu berjalan.

Pula jika aku mati, maka tujuanku akan semakin jauh dari bisa kuselesaikan. Tim inilah yang bisa membawaku kepada kemenangan, toh mereka hidup sangat lama sama sepertiku.

"Dibanding membicarakan itu, bagaimana kalau kita memprediksi kapan pertarungan terakhir itu akan terjadi saja?"

"Bukan ide yang buruk. Namun aku sudah kepikiran perhitungan secara kasar bahwa itu setidaknya akan terjadi dalam kurun waktu setahun. Tidak lebih lama dari itu. Sebelumnya aku juga sudah mengatakannya."

"Batas waktunya hanya setahun ya…? Kalau Sin yang bilang begitu, aku tidak bisa membantah lagi soal itu. Bisa dianggap itu faktanya."

Bagaimana aku bisa tahu kalau pertarungan terakhir akan ada dalam waktu kira-kira maksimal setahun? Perhitungan kompleks tentunya.

Jangan bertanya tolong jika tidak ingin kepalamu meledak dengan segala isinya dan jadi tambah bodo malahan. Perhitungannya sangat tidak ingin kuberi tahu.

Kalau ada yang mau ikut memprediksi silahkan saja, nanti kuberi tahu variabelnya. Walau kurasa tidak akan ada yang mau repot-repot menghitung. Serahkan saja pada authornya, begitu bukan?

"Tapi itu masih perhitungan kasar, kalau yang pastinya masih belum ada variabel yang mencukupi untuk membuat perhitungan pasti. Tidak ada data yang cukup juga."

"Jadi kau mengatakan bahwa menghitung secara akurat juga tidak bisa kita lakukan? Hah~ apa benar-benar tidak ada hal yang bisa kita lakukan?"

"Palingan hanya berlatih sebelum kejadian itu. Dari semua hal, yang paling efektif dan bermanfaat hanyalah latihan, entah sendiri atau bersama."

Latihan hanyalah hal yang paling menguntungkan di sini, walau aku tidak yakin dengan sangat bahwa itu akan super efektif. Yang penting, di urutan pertama, bisa diprioritaskan latihan.

Tidak ada hal selain latihan yang bisa menjadi hal yang diprioritaskan paling awal. Bahkan kurasa membuat hal baru, riset, dan segala sesuatu yang biasa dilakukan di perusahaan akan sia-sia.

Nol rencana untuk bisa memperkuat melalui teknologi dan ide-ide luar biasa lainnya. Sudah kosong isi otakku soal hal berguna lainnya.

Pada akhirnya aku pun tetap manusia, punya batasan pada suatu titik di mana tidak memungkinkan untuk melangkah lebih maju lagi.

Yang bisa kulakukan hanyalah sebatas hal paling biasa dan normal dilakukan. Julukan kutu buku dan jenius pun akhirnya memiliki hambatan juga dan tidak berguna sekarang.

"Benar-benar kita kehabisan rencana ataupun riset untuk dilakukan di perusahaan ini ya? Bagaimana kalau kita mencari koneksi dengan pemburu lain?"

"Bahkan hal itu bisa dilakukan dengan mudah selama menggunakan nama keluarga Guirusia atau Kihinnoaru. Tidak ada masalah soal itu."

"Haeh… aku merasa tidak berguna dan tak berdaya sekarang ini. Dirimu saja, seorang bernama Guirusia Sin yang punya pengalaman paling banyak menyerah soal ini."

"Bukannya menyerah, tetapi aku pun juga memiliki batasan di mana aku tidak akan mampu mengambil tindakan dengan kualitas yang baik lagi."

"Aku mengerti kok, kalau begitu kita hanya bisa melakukan latihan itu. Namun sebaiknya kita beristirahat saja untuk hari ini. Persiapan latihannya mulai besok."