webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.189 Lima Belas Tahun Lalu

Sejak dulu pertama kali aku datang, aku selalu penasaran sebenarnya apa yang tersimpan dalam 'Pandora Box' itu. Lalu aku teringat bahwa ada satu hal yang belum pernah sama sekali kuperiksa yaitu kota pusat 15 tahun yang lalu yaitu kota Techia negara Physyate ini.

Kemungkinan besar 'Pandora Box' ini memiliki kunci yang berkaitan dengan kejadian 15 tahun lalu yaitu Parateresa Interifa. Yang kupikirkan sebelumnya adalah mungkin kejadian itu membuatku kelihangan ingatan alias amnesia. Dan ingatanku yang hilang itu disimpan di 'Pandora Box' di dalam pikiranku.

"ELISBETH, bisa tolong carikan jalan menuju Techia? Kalau bisa dengan aksesnya juga karena itu tempat terlarang."

"Perintah nona akan segera saya lakukan."

Dari dulu, 15 tahun lalu, sampai sekarang ini tidak ada hasil apa pun tentang kejadian itu yang disebarkan ke publik. Aku yang sekarang punya autoritas bahkan ke data yang paling rahasia pun tidak bisa menemukannya. Jadi pikiranku adalah memang penyelidikan selama ini tidak membuahkan hasil apa pun. Kalau begini memang harus akhirnya aku turun tangan sendiri.

Padahal awalnya aku berharap setelah sekian lama setidaknya ada jejak atau kabar baik yang akan disampaikan. Namun harapanku tidak sampai dan berita mau baik atau buruk tidak ada sama sekali. Firasatku buruk soal ini, tetapi kalau tidak kucoba aku pasti akan menyesal tidak pernah mengetahui masa laluku sampai akhir hidupku. Tujuanku kan membuka 'Pandora Box' dan melepaskan diri dari 'Time Paradox' dengan urut.

"Sudah didapatkan jalan menuju Techia nona Rie. Yang bisa dilakukan adalah lewat jalur udara menggunakan helikopter. Akses tidak didapatkan karena tidak disetujui. Akses alternatif didapatkan dengan menerobos masuk menggunakan helikopter tak tampak."

"Terima kasih, tolong siapkan helikopter tak tampak ini, prosesnya butuh waktu lama."

"Helikopter tak tampak sedang dalam proses pembuatan."

Ide dari ELISBETH yang menjadi kecerdasan buatan keduaku tidak buruk juga. Namun tidak kusangka benar-benar tidak ada akses menuju Techia dengan cara halus. Kalau memang harus menggunakan cara kasar dan illegal, apa boleh buat? Lagipula kalau memang sampai tertangkap aku punya nama yang besar dan kuasa yang bisa menangani masalah itu.

Daripada itu, yang paling tidak kusangka adalah AI keduaku menyarankan menggunakan helikopter tak tampak yang tidak ada. Memang sih helikopter ada, dan alat untuk membuat sesuatu tak tampak juga ada, tetapi tidak kusangka dengan menggunakan informasi seperti itu dapat membuat keputusan seperti ini. Jadi penasaran helikopter bunglon ini bentuknya bagaimana, ini akan jadi hal baru dan kerena pastinya.

Oh ya karena akhir-akhir ini tidak banyak pekerjaan yang bisa kulakukan, akhirnya aku bisa mendapat waktu untuk merilekskan diri. Belakangan ini aku sedang tertarik dengan berjalan-jalan di sekeliling kota bersama teman-temanku kalau mereka memiliki waktu luang. Kalau memang tidak ada, aku ya jalan-jalan sendiri. Juga aku akhirnya mengeluarkan sebagian kecil uangku untuk menyenangkan diri sendiri seperti membeli barang antik dan hiasan kamar.

"Rie, bolehkah kami masuk?"

"Masuk saja, aku sedang menganggur."

Tiba-tiba ketika aku sedang bersantai di atas kasur dan melihat-lihat sekeliling kamarku di siang hari ini, semua teman-temanku datang masuk menemuiku. Tumben sekali, biasanya paling hanya satu orang entah Ashina, Verita, atau Rara. Jarang buat teman-temanku yang laki-laki yaitu Taru dan Noru untuk menemuiku.

"Apa ada kalian semua datang mencariku? Bukan sesuatu yang buruk terjadi bukan?"

"Tidak. Namun sebelumnya maafkan kami, tetapi akhir-akhir ini kami sering tidak sengaja mendengar Rie berbicara dengan AI buatan Rie untuk mencari kejadian 15 tahun lalu. Dan barusan kami juga mendengar bahwa Rie akhirnya memutuskan untuk menuju ke Techia di mana kejadian itu terjadi."

Akh, karena aku tidak pernah melakukan hal tersembunyi sekarang, suaraku ketika mencari dengan bantuan IAI dan ELISBETH terdengar sampai keluar. Haeh~ padahal aku ingin mencari tahu diam-diam saja, tetapi malah ketahuan deh. Kalau sudah begini pasti satu hal, mereka menginginkan untuk aku membawa mereka ikut menuju Techia.

"Lalu kenapa? Aku tidak mempermasalahkan kalian mendengarkannya, memang aku sendiri yang tidak hati-hati."

"Kalau Rie tidak masalah, bolehkah kami ikut bersama-"

"Sudah kuduga, tidak mungkin kalian datang kepadaku bersama-sama hanya untuk berbicara tidak berguna. Kalian ingin aku membawa kalian semua bersamaku menuju Techia bukan? Tidak boleh."

Buatku sendiri datang ke lokasi kejadian saja sudah membawa firasat buruk dan pikiran negatif seperti aku takut membuat kekacauan. Bisa juga kejadian yang sama terjadi lagi dan kita akan mengalami entah apa pun itu. Banyak keraguan yang ada di dalam pikiranku yang sebenarnya menahanku daripada mencari kebenaran yang ada dengan datang ke Techia sendiri.

Namun rasa takutku kalah dengan rasa penasaranku. Ingat bahwa aku selalu ingin tahu banyak hal dan mengenai hal yang sekiranya aneh dalam pikiranku? Itulah yang memacuku untuk melawan ketakutan yang ada demi mendapatkan kepuasan akan mengetahui petunjuk juga mendapatkan kemungkinan menemukan kunci dari 'Pandora Box' ini.

"Ughh, aku mohon Rie. Kami mohon…. Sudah terlalu lama kami menahan diri untuk tidak nekat mencari kebenaran di Techia sendiri. Namun ketika kami mengetahui bahwa Rie akhirnya mencoba mencari dengan paksa, kami mendapat pencerahan."

"Jujur kami tidak tahu harapan apalagi untuk bisa mengetahui kebenaran kejadian Parateresa Interifa 15 tahun yang lalu itu. Jadi dengan kami ikut bersama Rie, harapan kami setidaknya muncul kembali."

Sebenarnya aku sendiri pun tidak bisa menahan mereka sepenuhnya karena kami berenam mengalami hal yang sama. Aku sendiri pun pasti akan melakukan hal yang sama begitu mendengar bahwa ada harapan untuk mengetahui kebenaran yang sudah lama hilang dan dicari.

Namun yang kukhawatirkan hanya satu, kalau misal hanya aku yang menghilang karena kejadian yang sama terulang kembali, maka yang lain bisa tahu dan mencariku lagi. Beruntung kalau misal aku tidak hilang, tetapi kalau misal kami berenam menghilang, papa dan mama tidak tahu, bagaimana coba? Jangan pikirkan soal memberi tahu papa dan mama, ini adalah hal rahasia.

"Aku tahu memang tahu kalau kalian depresi mencari tahu, aku sendiri pun juga sama depresinya. Namun terlalu banyak hal yang tidak kuketahui yang akan terjadi di sana. Kemungkinan besar polisi pun tidak berani masuk juga karena takut mengulangi kejadian yang sama, jadi tidak ada perkembangan tentang pencarian."

"Soal itu kami sudah siap. Mau kami juga menghilang karena kejadian yang sama, kami tidak akan mundur dari mengetahui kebenaran. Walau kami bukan penyihir seperti Rie, kami tidak mau menjadi beban untuk Rie, biarkan kami hidup bergantung pada kekuatan seadanya yang kami miliki."

Ughh, mereka memaksa sekali untuk ikut bersamaku. Dari dulu sampai sekarang kelemahanku tetap ada, yaitu memohon dengan sangat. Aku paling tidak bisa menolak menerima permintaan orang lain yang berharga buatku. Karena kalau aku tidak menerimanya, maka hubunganku dengan orang yang berharga itu akan retak bahkan hancur.

Hal yang sama terulang lagi di dunia ini. Padahal sebelumnya tidak kudapati ada permintaan di luar batasku selama kurang lebih 7 tahun dari kedatanganku di tubuh ini di dunia ini. Kalau sudah sangat terpaksa karena permohonan itu, pasti aku akan menerimanya dan melakukan yang terbaik untuk menepatinya.

"Hah~ kalian itu sangat memaksa diriku ya? Baiklah ikutlah denganku, akan kuberi tahu kapan kita akan berangkat. Siapkan semua yang menurut kalian dibutuhkan, tetapi jangan terlalu banyak."

"Terima kasih banyak Rie!!"

Tadi mereka sudah memaksaku, sekarang mereka memelukku dengan erat. Memang mereka benar-benar membuatku merasa tertekan karena tindakan mereka. Aku tidak mempermasalahkannya sih, tetapi mendapat tekanan seperti ini rasanya sangat mempengaruhi diriku ini. Lain kali aku harus tegas, berapa kali coba aku mengatakan itu di dalam pikiranku.

Ternyata persiapan untuk menyelesaikan helikopter tak tampak itu hanya memakan waktu dua jam saja. Namun kami tidak mau buru-buru dan akhirnya mengalami kejadian yang tidak diinginkan. Maka dari itu kami mengecek kebutuhan kami berulang kali sebelum akhirnya kami naik ke helikopter dan berangkat.

Jujur tidak ada pembicaraan apa pun di dalam helikopter itu selama perjalanan. Semuanya terdiam kaku dalam tekanan tinggi mengerti seberapa besar resiko yang harus ditanggung kalau misal kita semua terjebak dalam kejadian yang sama 15 tahun yang lalu. Namun pada dasarnya ada harga yang dibayar untuk mendapatkan sesuatu yang berharga yaitu informasi.

"Sebenarnya kenapa kalian mau ikut denganku? Kalau hanya sebatas ingin mengetahui dan mencari kebenaran sendiri kurasa masih kurang."

"Memang tidak ada yang bisa disembunyikan dari Rie ya, tebakan Rie selalu tepat. Benar, bukan hanya ingin mencari kebenaran itu sendiri, tetapi kami ingin berjuang bersama Rie dalam bahaya apa pun. Kami tidak ingin kehilangan Rie, itu kenapa menghilang bersama-sama lebih baik daripada Rie seorang yang menghilang."

Bahkan di saat seperti ini mereka masih bisa mengatakan sesuatu yang membuatku terharu? Luar biasa sekali teman-teman, aku terkejut. Mereka memang pribadi demi pribadi yang tidak bisa dicari ke mana pun aku pergi, sama juga dengan Shin dan Lala serta Jurai dan Aeria. Kepribadian lainku juga adalah hal terbaik yang kumiliki dalam hidupku karena mereka segalanya bagiku.

Kalau saja kejadian Parateresa Interifa tidak terjadi, mungkin kehidupan kami berenam lebih bahagia tanpa harus mengandalkan keluarga Akaterasu. Jadi kami berenam bisa hidup dengan keluarga kandung kami sendiri dan bisa hidup dengan damai sebisa mungkin sesuai batasan kami.

"Kalian memang teman yang tak tergantikan. Sampai kapan pun tidak ada yang bisa menggantikan kalian."

"Kurasa daripada teman, kita adalah… sahabat."

Sahabat ya… kata-kata yang bagus. Dibanding teman, sahabat dan keluarga adalah dua hal yang paling mengenal kita lebih baik bahkan daripada diri kita sendiri. Kalau dalam keadaan yang paling buruk pun, sahabat sejati dan keluarga pasti tidak akan meninggalkan kita dengan alasan apa pun itu, dalam kondisi normal tentunya.

"Tidak buruk juga kata-kata itu. Kita adalah sahabat, selamanya sampai kematian menjemput kita semua."