webnovel

RE: Creator God

Bermula dari kehidupan biasa yang tidak sengaja masuk ke dalam takdir yang tidak biasa yakni masuk ke organisasi tersembunyi, dilanjutkan takdir yang lebih tidak masuk akal lagi dalam waktu singkat yaitu dijemput oleh seseorang yang tidak dikenal dari dunia lain, tetapi mengaku istrinya. Sampai akhir hayatnya pun dirinya tidak dibiarkan tenang karena tugas utamanya belum selesai. Tujuan hidupnya hanya satu, menemukan kebenaran tentang kehidupannya. Seseorang yang bernama Sin juga punya identitas rahasia yaitu Alpha dan identitas lainnya dari dunia lain yaitu Lucifer dan ketika mati dia menjadi....

GuirusiaShin · Fantasy
Not enough ratings
377 Chs

CH.101 Bertahap

First Person PoV

Aku tidak tahu apa yang terjadi selama aku tertidur. Yang aku ketahui hanya lah ketika aku bangun di sekitarku semua orang berkumpul dan sedang menangis. Jujur aku tidak mengerti kenapa mereka menangis, tetapi kurasa ada sesuatu yang buruk menimpa diriku.

"Sebenarnya apa yang terjadi kepadaku? Bukan kah aku sedang tidur saja?"

"Tidak Kioku… kau… koma selama setengah hari. Sejak kau pulang dan tidur sampai tengah malam ini."

Tunggu, aku tertidur selama 12 jam penuh!? Memang ada ya tidur selama ini hanya untuk mengembalikan tenaga saja? Kurasa memang bayaran menggunakan sihir yang seharusnya tidak kugunakan memang tinggi. Lain kali aku harus menahan diri.

"Jadi begitu… maafkan aku sudah membuat kalian semua khawatir. Tetapi bagaimana kalian bertiga muncul di sini? Kembali lah ke alam bawah sadarku lagi."

"Kami muncul hanya karena kami ingin mencoba membangunkanmu. Setelah ini kami akan kembali ke alam bawah sadarmu lagi kok."

"Tunggu, kalian akan menghilang lagi. Sin, benar kah?"

Mama mengenal Sin? Apa karena mereka semua berkumpul dan akhirnya saling berkenalan? Ah tidak mungkin, jika aku koma mereka tidak punya waktu hanya untuk berkenalan simpel.

"Sayang sekali aku dan kepribadian lain Kioku hanyalah datang untuk menyelamatkan dirinya. Maafkan aku mama."

Sin memanggil mama dengan sebutan mama!? Tunggu, apa yang sebenarnya aku lewatkan? Semua orang rasanya mengetahui apa yang tidak aku ketahui. Ahhh aku benci tidak mengetahui informasi apa yang aku lewatkan.

"Bisa kah kalian jelaskan kepadaku apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Sin memanggil mama dengan sebutan mama?"

"Nanti aku jelaskan kalau sudah kembali. Tenang saja, sekarang tujuanmu hanya lah untuk menyembuhkan dirimu. Lain kali jangan gunakan kekuatan dewimu lagi. Aku tidak mau menanggung hal ini lagi."

Ugh, dia berbicara soal dewi di hadapan semua orang. Pasti mama dan Senshi akan menyadari ini dalam sekejap. Ahhh sialan, mulut yang suka menyebarkan fakta itu kepada banyak orang. Yang aku saja berusaha untuk tidak menyebarkan, yang Sin seenaknya bicara.

"Kioku!? Jadi dewi!?" tidak bisa kah respon mama biasa saja?

"Sin… jelaskan. Aku berusaha menyembunyikan malah kau berbicara seenaknya."

"Eh aku?"

"Siapa lagi yang selain kau barusan menyebutkan kalau aku dewi."

Aku benci mengakui kalau semua ini karena aku memaksakan diriku menjadi dewi. Mau bagaimana lagi, kalau aku tidak memakai kekuatan dewi ini yang ada semua akan dihancurkan oleh monster itu. Akhirnya aku menjadi seperti ini karena efek samping tidak bisa menahan kekuatan yang terlalu besar untukku ini.

"Maaf… mama, Kioku memang benar jadi dewi. Mohon jangan dilanjutkan pembahasan ini lebih lanjut. Jangan sebarkan berita ini juga. Senshi, tolong jangan beri tahu siapa pun juga."

"Aku mengerti nii-san."

Sekarang Senshi memanggil Sin nii-san. Seberapa banyak informasi sebenarnya yang aku lewatkan selama aku tidur atau mereka bilang aku koma ini? Sepertinya semua orang tidak ingin memberi tahu diriku sebelum aku bertanya terlebih dahulu.

"Sudah, sudah, kalian bertiga kembali saja."

Sekejap saja setelah menyampaikan salah mereka bertiga kembali masuk ke dalam alam bawah sadarku. Dasar, sukanya membuat masalah entah di alam bawah sadarku dengan keributan mereka, atau bahkan di dunia nyata ini.

"Mama memaklumi kali ini. Tetapi nanti kalau Kioku sudah siap, tolong beri tahu mama tentang semua hal ya?"

"Hm, baiklah ma."

"Sekarang bagaimana? Kita datang ke mari untuk merayakan ulang tahun nee-sama, tetapi malah ada kejadian seperti ini."

Mungkin lain kali aku harus lebih mensyukuri bahwa keluargaku sangat peduli kepadaku. Atau bahkan hampir semua orang peduli kepadaku. Teman-temanku, yang baru saja berteman denganku satu hari saja rela menungguku di sini.

[Mereka sudah ada di sini sejak 6 jam yang lalu.]

Tunggu, selama 6 jam penuh semua orang menungguku di sini tanpa bergerak sedikit pun? Apa itu tidak terlalu berlebihan? Bahkan mereka pasti belum makan atau beristirahat sedikit pun pasti. Sungguh semua orang malah menjadi repot gara-gara diriku.

"Kalian tidak meninggalkan diriku selama 6 jam. Kenapa kalian tidak meninggalkanku dan makan saja dulu? Pasti semuanya belum makan sama sekali."

"Tidak tuan putri nona Kioku. Karena kami begitu mengkhawatirkanmu, semua orang sudah melupakan rasa laparnya bahkan soal banyak hal yang lain."

Mereka begitu mementingkan diriku di atas yang lainnya. Kalau begini aku harus membalas kebaikkan mereka. Aku harus memasakkan sesuatu untuk mereka semua.

"Kalian kalau bilang begitu aku yang jadi tidak enak. Biarkan aku memasakkan kalian suatu makanan untuk di makan bersama-sama."

Namun di saat aku ingin bangkit dari posisi tidurku, aku terjatuh ke kasur lagi karena seluruh badanku rasanya mati rasa. Aku bahkan tidak bisa merasakan kakiku dan tanganku sendiri. Tubuhku masih terlalu lemah untuk menopang seluruh diriku.

"Nee-sama, tidak perlu. Kami bisa mencari makan sendiri. Onee-sama hanya perlu beristirahat saja."

"Tidak, kalau aku terus begini yang ada aku akan semakin merepotkan. Aku sudah terbiasa hidup sendiri, aku harus melakukan semuanya sendiri."

Walau tubuhku menolak untuk bangkit, aku tetap saja memaksakan diriku untuk bangun dan menuju ke dapur untuk memasak sesuatu. Aku tidak boleh mengandalkan orang lain dalam segala situasi karena itu hanya akan mempermalukan diriku sendiri.

"Nee-sama! Sudah jangan dipaksa. Senshi juga tidak akan setuju memakan masakan buatan nee-sama kalau nee-sama memaksa diri sendiri."

"Senshi, nee-sama mu ini tidak memaksakan diri. Kalau Senshi perhatian bantu topang nee-sama aja sini."

"Tapi…."

"Senshi, bantu nee-sama mu sana. Tetapi jangan biarkan dia melakukan pekerjaan yang terlalu berat. Kioku sayang, pelan-pelan saja."

Mama memperbolehkanku untuk memasak. Akhirnya dengan bantuan Senshi aku memasak untuk semua orang yang sudah menungguku. Itu semua termasuk mama, Senshi, dan ketiga temanku juga untuk diriku sendiri. Untuk mengembalikan tenaga aku butuh makan juga.

Karena aku tidak punya tenaga untuk memasak yang begitu berat, maka aku tidak menggunakan daging sama sekali. Melainkan aku menggunakan sayur-sayuran yang rasanya seberat daging. Cukup untuk mengeyangkan perut. Tentu saja setiap masakanku harus dilengkapi dengan rempah-rempah yang berasal dari hutan Heiyu.

"Senshi, tolong bawakan masakan ini ke meja makan. Tidak perlu topang nee-sama lagi. Nee-sama bisa berdiri dan berjalan sendiri."

"Baiklah, hati-hati pelan-pelan saja nee-sama."

Kakiku masih terasa begitu lemah. Rasanya untuk memindahkan kedua kakiku saja perlu usaha yang begitu besar. Kurasa efek koma selama setengah hari begitu terasa pada diriku. Mungkin kalau aku koma lebih lama daripada itu efeknya akan bertambah juga. Sungguh merepotkan semuanya ini.

"Semuanya sudah mau menungguku, makan lah."

Semua orang memulai makan masakan yang sudah kubuat. Tetapi saat aku mengambil suapan pertama aku baru menyadari, bahwa rasa rempah-rempah yang kupakai tidak cukup kuat. Ternyata indera pengecapku pun juga mati rasa.

"Enak. Masakan nee-sama enak."

"Tentu saja, kami sudah memasakan masakan nona Kioku beberapa kali rasanya semuanya enak. Walau mungkin yang kali ini rasanya lebih ringan."

Syukurlah kalau semuanya tidak merasa kurang. Mungkin lidahku lebih sensitif dari orang biasanya, jadi memakan sesuatu yang rasa makanannya lebih ringan dari rasa rempah hutan Heiyu maka aku akan merasa makanan itu hambar.

"Setelah ini, Kioku istirahat lagi saja. Perayaan ulang tahun Kioku kita undur sampai Kioku sudah pulih seutuhnya."

"Aku sudah tidak apa-apa kok mama. Tidak perlu menunggu lebih lama lagi. Mama dan Senshi pasti sibuk, tidak punya banyak waktu untuk hanya merayakan ulang tahun Kioku."

Tidak boleh jadi beban lagi. Yang aku tertidur koma begitu lama saja sudah menyita waktu dan tenaga yang begitu banyak. Apa lagi mereka harus meluangkan waktu untuk merayakan ulang tahun ku saja. Lagi pula aku sudah terbiasa tidak dirayakan ulang tahunnya.

"Tidak, kami akan tetap menunggu sampai Kioku sayang sembuh."

"Hah~ baiklah jika mama memaksa. Hari ini saja, pagi hari. Seharusnya setelah istirahat lagi tenagaku pasti pulih lagi."

"Baiklah, hari ini pagi hari. Tetapi Kioku harus istirahat supaya badan Kioku punya tenaga. Mama dan Senshi akan tidur di sini saja. Kalau kami kembali ke istana akan buang-buang waktu saja."

Sebenarnya aku kalau bisa berbicara mending sekarang atau tidak sama sekali. Tetapi karena mama memaksa tetap dirayakan mending hari ini saja. Karena hari sudah berganti juga, berarti pagi ini. Satu hal saja, aku tidak akan pulih total hanya dalam waktu singkat.

"Kalau begitu izinkan kami kembali ke kamar kami masing-masing ratu Ekiresia, pangeran Senshi, dan nona Kioku. Kami tidak akan mengganggu waktu kalian."

"Baiklah, kalian juga istirahat yang cukup. Terima kasih sudah mau menunggu bersama kami untuk menjaga Kioku."

"Itu bukan masalah. Asalkan tuan putri nona Kioku bisa sembuh kami sudah senang."

Mereka bertiga meninggalkan kamarku setelah selesai makan. Tersisa aku, mama, dan Senshi saja. Kamarku memang terdiri dari dua lantai, tetapi hanya ada satu kasur di sini. Sudah lama aku tidak tidur bersama dengan Senshi, kami sudah cukup dewasa juga, tidak mungkin tidur bersama. Jadi untuk malam ini aku tidur bersama dengan mama. Sedangkan Senshi tidur di sofa di lantai 9. Tidak nyaman memang, tetapi itu keputusan mama.

"Kioku istirahat yang cukup ya? Mama ada di sini menjaga Kioku."

"Baiklah ma. Terima kasih mama sudah mau datang untuk merayakan ulang tahun Kioku walau akhirnya berujung seperti ini."

"Sudah jadi tugas mama untuk selalu menjaga Kioku dalam segala keadaan sayang."

Akhirnya malam itu aku tertidur lagi karena rasa lelahku juga tak kunjung menghilang. Langsung saja setelah menutup mata sebentar, aku langsung tertidur lagi dan menuju alam bawah sadarku bertemu dengan tiga orang itu, lagi. Kali ini aku harus mendapat semua penjelasan yang aku lewatkan dari mereka bertiga.

"Sekarang, katakan semuanya kepadaku tanpa terlewat suatu informasi apa pun."

"Kau begitu memaksa soal informasi ya Kioku, dasar maniak informasi. Baiklah akan kami jelaskan semuanya."