webnovel

Aku Kamu dan Dia

Sesampainya di rumah sakit. Ozwin langsung menuju ke UGD, ia masih panik karena kali ini Delia tak sadarkan diri cukup lama.

" Ooh Tuhan… semoga dia baik-baik saja." Gumam Ozwin.

Tak lama kemudian bunda Delia datang.

" Nak Ozwin.. Apa yang sebenarnya terjadi dengan Delia ? " Tanya Bunda Delia dengan wajah yang tak kalah panik.

" Nak Ozwin tahu kan Delia itu ada riwayat asma akut dan dia juga Calustrophobia. Bunda tuh selalu takut hal ini terjadi " Sambung bunda mulai berkaca -kaca menatap Ozwin.

" Tadi kami terjebak di dalam lift bunda, dan memang cukup lama kami terjebak. Awalnya Delia berkeringat kemudian gemetar dan sebelumnya dia sempat merasa engap lalu tak lama kemudian Delia pingsan " jelas Ozwin.

" Bunda takut nak. Bunda hanya punya Delia. " kata bunda lagi.

Ozwin merangkul bahu bunda untuk duduk di bangku ruang tunggu dan berusaha menenangkan bunda.

" Bunda lebih baik duduk dulu, maafin Ozwin bunda harusnya Ozwin ga buat bunda khawatir gini " kata Ozwin merasa bersalah.

" Ga pa pa nak makasih udah kasih kabar bunda, kalau bunda tadi hanya menunggu di rumah tanpa kabar mungkin bunda lebih khawatir, maafin bunda yah udah merepotkan nak Ozwin." ucap bunda sambil menepuk bahu Ozwin.

Tiririt..tiririt.. hp Ozwin berbunyi.

"Bunda, Ozwin permisi angkat telpon dulu yah."

Bunda hanya menganggukkan kepalanya sebagai tanda tidak keberatan.

" Ya… Sorry gue lagi di Rumah Sakit Harapan. Lu kesini bisa ga? Ntar gue jelasin.. iya… gue tunggu " jawab Ozwin.

" Nak, kalau ada hal lain baiknya nak Ozwin pulang saja ga pa pa nak. " kata bunda.

" Ga kok bunda, ini tadi Ruzel mau ke rumah. Ozwin udah minta dia kesini kok bun. " Jawab Ozwin.

Bunda Delia dan Ozwin pun berbincang sambil menunggu kabar dari dokter. Mereka berbincang banyak hal karena sudah lama tidak berjumpa.

" Gimana kabar mama nak ? Semuanya sehatkan ? Terakhir kami ngobrol itu tentang perjodohan kalian." kata bunda

" Mama sehat kok bunda..iya mama sempat juga membahas itu sama Ozwin dan Delia Bun." Jawab Ozwin dan mengingat kembali hal perjodohan itu.

" Apa kalian setuju nak mengenai perjodohan ini? Sejak putus dengan Damar, bunda ga pernah denger lagi dia curhat tentang cowok. Entahlah mungkin Delia tak mau banyak cerita tentang hal itu juga bisa. Tapi jujur bunda berharap banyak dengan kalian " Kata bunda membuat Ozwin salah tingkah dan enggan menceritakan bahwa sebenarnya saat itu dia benar-benar ga mau dengan perjodohan itu.

Tak lama kemudian

" Oz… apa yang terjadi, sapa yang sakit ? " Tanya Ruzel bingung karena ia melihat ada bunda juga di sana..

" Itu Zel.. Delia kambuh " Jawab Ozwin.

" Lhaaahh kenapa bisa sih? Terus kok bisa ada kamu juga? Bukannya kalian lagi marahan ya terakhir." Tanya Ruzel masih ga paham dengan kondisinya.

Bunda Delia bingung tak mengerti dengan pembicaraan mereka.

" Kalian marahan kenapa nak Ozwin ?" Tanya bunda

" Itu bunda, si Ozwin kesayangan bunda ga mau jadi mantu bunda," Jawab Ruzel setengah bercanda.

" Waaahhhh bener itu nak Ozwin? Maafin bunda ya. Tapi kami orang tua ga memaksakan juga kok nak, terserah kalian aja " Ucap bunda yang membuat Ozwin jadi tidak enak hati.

" Mama mu dan bunda pikir kalian bakal setuju dengan perjodohan itu, tapi kalau kalian ga setuju kami ga memaksa kok nak." terang bunda.

" Bukannya ga mau kok bunda, kami hanya sudah terlalu nyaman dengan persahabatan kami aja bunda " Terang Ozwin tak ingin bunda salah paham dengan penjelasan Ruzel.

" Ozwin maunya TTM Bun…udah terlanjur di jalur Friendzone bun" Kata Ruzel masih dengan ciri khasnya yang tidak pernah serius..

"Apa itu TTM? " tanya bunda.

" Teman Tapi Mesra Bun… Tapi untuk saat ini Bun, ntar lagi juga bakal Teman Tapi Menikah..hehehe " jawab Ruzel dengan nada tengil menggoda Ozwin.

Kepanikan mulai mencair dan tak lama kemudian dokter keluar memberikan informasi mengenai Delia dan akan segera memindahkannya ke ruang rawat inap.

" Bunda, baiknya bunda istirahat di rumah saja. Ozwin dan Ruzel akan menunggu Delia di sini bun jadi bunda ga perlu khawatir." pinta Ozwin.

" Apakah ga pa pa nak? Bunda di sini aja." kata bunda..

" Ga pa pa bunda, ada kami kok di sini. Nanti kalau Ozwin tidur masih ada bakal mantu bunda yang lain ini. " kata Ruzel setengah bercanda yang membuat Ozwin mencubit pinggang Ruzel.

" Sudah malam bun,Ozwin antar pulang yah? Bahaya kalau naik ojol malam-malam gini Bun." Kata Ozwin.

" Baiklah, tolong ya nak. Maaf merepotkan. " Kata bunda.

Ozwin pun mengantar bunda Delia pulang ke rumah, sedangkan Ruzel menunggu Delia di dalam kamar rawat inap.

*****

Delia sudah sadar sejak di pindahkan ke ruang rawat inap. Hanya entah kenapa ia hanya ingin istirahat sejenak, namun suara Ruzel membangunkannya dari tidurnya tapi karena Delia ga mau menjawab hal -hal yang mungkin akan ditanyakan oleh Ruzel terkait hubungannya dengan Ozwin maka Delia pura-pura tidur.

*****

" Aduuuuhhh Del, kamu kenapa sih ampe kaya gini? " Kata Ruzel sambil menggenggam tangan Delia yang ia lihat masih belum sadar.

" Semoga kamu cuman lagi bobok aja. Kok bisa sih kalian barengan? Udah baikan yah ? Kamu cepetan bangun Del, banyak banget yang mau aku ceritain " Kata Ruzel lagi.

" Del, kamu inget ga waktu kamu nangis di Bandara. Kalau kamu ga buruan bangun, ntar giliran aku nih yang nangis."

Kata Ruzel lagi, berharap Delia segera bangun dan bercerita banyak hal.

Entahlah saat melihat Delia yang sedang sakit seperti ini, membuat Ruzel sedih dan cemas.

Delia mendengar semua yang Ruzel bicarakan hingga akhirnya Delia tidak bisa menahan tawa saat Ruzel bilang " Giliran aku yang nangis." dan lagi Delia udah ga tega melihat Ruzel mengkhawatirkannya.

Tiba-tiba...

"Hahahaha … Zel aku baik – baik aja kok.

Aku mungkin tadi kekurangan oksigen terus pingsan." Delia mengagetkan Ruzel.

" Aduuuh Del, kamu ini ngagetin aja sih. Kamu udah baikan Del? Mana yang sakit ? Tanya Ruzel cemas.

" Iya aku ga pa pa kok. " jawab Delia

" Jadi kenapa kamu bisa kambuh sih ? " Tanya Ruzel

"Kejebak di lift mungkin hampir setengah jam, karena udah malam dan di kantor ga ada orang lagi jadi agak susah cari bantuan. Apalagi di dalam lift signal hp byar pet, yaaa gitulah Zel." Jelas Delia.

" Terus kok bisa sama…." tanya Ruzel tapi tak menyelesaikan kalimatnya .

" Kok bisa sama Ozwin? Hmmm itu karena ternyata kita bekerja di perusahaan yang sama hanya dia di cabang dan aku di kantor pusat dan kebetulan dia sedang dinas jadi ketemu deh." Terangnya perlahan sambil memegang kepalanya karena kepalanya masih terasa berat yang mungkin karena pengaruh obat.

" Ya udah kamu istirahat dulu gih, Ozwin lagi nganter bunda. Ntar kalau Ozwin udah dateng aku pulang yah. Daaah bobok lagi Del. " Kata Ruzel.

" Jangan pulang yaaah.. temenin aku di sini. Please. " pinta Delia pada Ruzel yang tidak sengaja didengar oleh Ozwin yang baru saja datang.

Suasana pun menjadi canggung antara ketiganya.

" Kalian kayaknya lagi asik ngobrol sampai aku datang pada ga dengar " kata Ozwin.

" Thanks Oz, udah bantuin aku. Sorry ngrepotin kamu. " kata Delia.

" Ya udah karena lu udah dateng, gue balik dulu yah. " pamit Ruzel yang mulai merasa tidak jenak.

" Yaaaah kok balik sih Zel. Temenin kenapa sih !? Katanya mau cerita banyak hal ?

"Rengek Delia sambil memegang tangan Ruzel

" Ya kan ada Ozwin, ga usah takut Del dia udah jinak kok. Lagipula aku ga mau jadi obat nyamuk. Ceritanya lain kali aja yah. " kata Ruzel lagi sambil bercanda dan memandangi Ozwin. Ruzel tak ingin ada kesalahpahaman diantara mereka.

" Take care yah, thank you " ucap Delia merasa sedikit kecewa.

" Yoi…. Duluan ya gaes." Kata Ruzel berpamitan.

" Thanks sob..Titi DJ yah…" ucap Ozwin mengantar kepulangan Ruzel.

Karena keadaan canggung diantara Delia dan Ozwin maka Delia pamitan untuk istirahat terlebih dahulu.

" Oz…. Aku mau bobok dulu ga apa kan?? Makasih banyak yah."

" Good nite Del…, besok subuh aku pamit pulang yah karena harus kerja. Kamu ga pa pa kan aku tinggal ." ucap Ozwin.

" Hmmmm," jawab Delia lirih dan memejamkan matanya.

" Coba ada Ruzel," batin Delia.

****

Bersambung...