webnovel

Episode 3-Permulaan yang baru

"Sudah lama aku tidak merasa kenyang seperti ini"

Hari sudah menjelang malam, Mereka sedang tiduran santai di depan api untuk menghangatkan mereka di malam yang dingin Apalagi ini adalah di tengah hutan, angin kencang sering lewat sehingga api beberapa kali harus di hidupkan.

Karena mereka sudah merasa kenyang waktu yang paling nikmat adalah untuk tidur. Bocah itu sudah mempersiapkan banyak kayu untuk di bakar, sekiranya cukup untuk semalaman.

Ia dan Serigala kecil makan banyak ikan hari ini, Bocah itu memakan 10 Ikan lebih. Serigala kecil sendiri tidak kalah banyak, padahal tubuhnya masih sebesar Kucing Dewasa tetapi nafsu makannya begitu besar.

"Susah untuk memanggil mu Serigala kecil, bagaimana kalau aku akan memberimu nama?" Bocah itu mendapatkan Ide

"Nama apa yang bagus, Serigala Ekor 3 ya? hmmm????"

"Bagaimana kalau Rigato?" Tanya bocah itu, tetapi Serigala kecil tetap diam melihatnya

"Ahahahahaha.....Nama yang aneh ya??"

Bocah itu berpikir lagi, lalu menemukan sebuah nama lagi.

"Riuu? Bukan bukan" Bocah itu menggelengkan kepalanya.

"Raion! Nama yang bagus" Bocah itu sudah menetapkan namanya, "Perasaan semenjak tadi aku selalu mencari nama yang diawali dengan huruf 'R' Tapi yah, sudahlah"

Ia mengangkat Serigala kecil ke atas perutnya dan mengelusnya, Bocah itu sudah menganggap Raion adalah hewan peliharaan sekaligus temannya.

"Raion, perkenalkan namaku adalah Kiraza. Yang berarti daun maple di musim semi, indah bukan?" Bocah itu tersenyum lagi

"Maaf yah aku memberimu nama tanpa memiliki arti tertentu"

Entah berapa kali pun Bocah itu berbicara sendiri, Raion tetap diam seolah mendengarkannya. Karena waktu mulai bertambah larut, Kiraza mulai merasa ngantuk dan memutuskan untuk tidur.

Tidak ada selimut, tidur dengan menutupi diri dengan dedaunan adalah solusi terbaik. Karena dengan itu bisa menahan angin yang menyentuh kulit maupun digigit nyamuk.

...@_@...

"Dingin!!"

Kiraza terbangun dari tidurnya karena api penghangat sudah mati. Bocah itu segera beranjak dari tidurnya, dalam keadaan mengantuk Ia mencari-cari ranting yang sudah Ia kumpulkan.

Ia merangkak dan meraba bermodalkan cahaya bulan yang untungnya langit sedang cerah sehingga cahaya bulan masih dapat menerangi tempat itu.

"Huftt dinginnya...."

"Serigala....Raion kau kedinginan?"

Kiraza mengusap matanya yang masih terasa buram, Ia melihat tempat di mana terakhir Raion tidur.

"Huh? Raion?"

Dia tidak ada ditempat nya,

"Raion, kau di mana?"

Tidak ada, dia tidak ada. pikir Raion

"Raion!! Hoiiiii Raion"

Kiraza mencarinya tetapi belum menemukan, bahkan jawaban pun juga tidak terdengar. Ia berpikir mungkin saja Serigala kecil itu kembali di dekat induknya.

Oleh karena itu, Ia pun kembali untuk melihatnya karena itu mungkin saja terjadi. Sesampainya di sana, Kiraza malah terkejut dan tidak percaya.

"Mustahil, aku tidak sedang bermimpi kan?"

Kiraza melihat tempat itu, Hanya terdapat mayat manusia. Tidak ada mayat induk Serigala, hilang tanpa jejak. Apakah semua yang Ia alami kemarin hanyalah mimpi? Apakah karena Ia kesepian, Ia menginginkan teman lalu berkhayal tentang hal itu?

Tidak mungkin! Sudah jelas itu adalah kenyataan! Ikan buruan yang begitu banyaknya adalah bukti.

Lalu bagaimana menjelaskan semua hal ini?

"Aku kembali sendiri..." Ucap Kiraza lelah

Ia masih berusaha mencari Raion yang entah kemana, sampai akhirnya lelah menggerogoti dirinya dan tanpa sadar Ia tertidur. Ia tidak lagi merasa kedinginan, Ia sudah berlarian ke sana kemari untuk mencari Raion sehingga membuatnya berkeringat.

Jika sampai besok Raion belum kembali, sudah dipastikan Kiraza akan sendiri lagi.

@_@

Pagi hari sudah tiba, Kiraza bangun dengan malas. Tidak ada teman lagi, Ia kembali meneruskan perjalanan keluar dari hutan sendirian.

Ia membawa 3 ranting yang sudah ditusuk 10 ikan tiap rantingnya, Ikan itu sudah di bakar kemarin sehingga tidak cepat busuk.

Ia menjalani hari ini seperti biasanya, lagi. Saat lapar Ia akan makan, saat lelah Ia akan beristirahat. Ia masih tersesat, sulit untuk mencari jalan keluar.

Setidaknya Ia tidak terlalu merasa sakit hati karena Ia baru bertemu Raion sehari saja, belum lebih.

Hutan ini bukan tempat hewan buas berkumpul, ini hanya hutan biasa sehingga tidak terlalu berbahaya. Beda cerita jika hewan berpindah habitat dan menggunakan hutan ini sebagai rumah.

Oleh karena itu, Kiraza cukup heran saat ada Serigala di hutan ini. Apalagi Serigala itu memiliki 3 ekor dan bercorak unik.

Tanpa terasa malam tiba. Setelah membuat perapian dan memakan Ikan yang Ia bawa, Kiraza langsung tidur begitu saja dengan menutupi dirinya dengan dedaunan seperti kemarin.

...@_@...

"Hoi....bangun...."

"Hoiiiiii"

Karena Tubuh Keiza diguncangkan berulangkali dan suara yang berisik itu akhirnya membuatnya terbangun.

"Aku tidak memiliki apapun" Ucap Kiraza lemas.

"Hah?Apa maksud mu?" Tanya gadis itu kebingungan.

Karena Kiraza masih belum sadar sepenuhnya, Ia mengusap matanya untuk memahami apa yang sebenarnya terjadi. Jika dilihat sekilas, memang siapapun pasti mengira dia adalah perampok karena ada banyak orang di kereta kudanya.

"Kau sudah sadar?" Tanya gadis itu kembali.

"Huh?"

Sekarang terlihat jelas, gadis di hadapannya menggunakan setelan Tentara kerajaan. Ia tidak sendirian, banyak orang yang menggunakan Seragam yang sama dan ada beberapa orang anak kecil di kereta kuda dengan bak terbuka.

"Apakah kau tersesat juga?"

Perkataan gadis itu menandakan bahwa Kiraza bukanlah orang satu-satunya yang tersesat di hutan ini. Kiraza pun mengangguk pelan dan menceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada tempatnya tinggal.

Gadis itu mengangguk pelan,

"Baiklah, ikutlah denganku. Aku akan membawamu di panti asuhan agar kau bisa hidup dengan layak"

Kiraza menyetujuinya, tidak ada rasa curiga dalam benaknya. karena, jika gadis itu berbahaya seharusnya sejak Ia tidur sudah diserang terlebih dahulu. Lagian, orang yang duduk di belakang kereta juga duduk tanpa diikat maupun terlihat hendak melarikan diri.

"Terimakasih"

"Haisho" Ujar gadis itu.

"Oh, dan juga lepaskan saja ikan itu dan masukkan ke dalam kantong kosong yang ada di sana" Lanjut gadis itu.

"Baiklah"

Setelah melakukan hal yang disuruh gadis itu, Kiraza lalu duduk di kereta kuda. Semua orang, ada yang seumuran dengannya dan ada yang lebih muda. Ada beberapa dari mereka, raut wajahnya menampakkan trauma yang mendalam.

Inilah dampak peperangan, mental pun bisa ikut hancur dan sulit untuk mengembalikannya. Perjalanan mereka berlanjut tanpa banyak obrolan kecuali dari para Tentara itu.

"Kita akan keluar hutan ini sore nanti, jadi yang ingin beristirahat silahkan saja" Ucap seseorang pria yang mengendarai kuda itu dengan lembut.

"Hoi bocah yang di sana?" Gadis yang tadi menyapa

Melihat ke kanan dan ke kiri, Kiraza lalu menunjuk dirinya.

"Aku?" Ujarnya karena dirinya lah yang ditunjuk.

"Iya, aku boleh minta ikannya?"

"Uh, boleh tetapi aku membakarnya kemarin. Mungkin tidak terlalu enak dimakan sekarang"

"Tidak apa, aku bisa membakarnya sendiri sekarang"

#Bantu Share ke temen biar rame dan makin semangat author nya