webnovel

Episode 2-Serigala

"Mendekat lah Serigala kecil, apakah kau lapar?"

Bocah itu mengulurkan tangannya, tetapi Serigala itu langsung merubah ekspresi dan menggigit tangannya. Gigitan nya tidak terlalu kuat, mungkin karena Serigala itu tidak memiliki cukup tenaga sehingga tidak begitu menyakitkan.

Bocah itu tetap diam saat tangannya digigit, wajahnya tetap tersenyum lembut dan sangat menenangkan. Ia tahu jika Serigala itu tentu saja menganggap dirinya adalah bahaya.

"Aku tahu itu, sangat menyakitkan bukan?"

"Tapi, apakah kau mau di sini sampai lemas dan tak sadarkan diri?"

"Ibumu tentu tidak menginginkan hal itu bukan?Ia bertarung karena melindungi mu, Ia ingin kau hidup lebih lama sehingga dirinya melindungi mu dan tidak peduli apa yang terjadi dengan dirinya sendiri"

"Lalu apakah kau ingin menyia-nyiakan pengorbanan itu?"

Wajahnya tetap tenang saat mengatakan hal itu, sifatnya benar-benar berubah semenjak peperangan hari itu. Kini sifatnya perlahan menjadi dewasa, Keadaan lah yang membuatnya seperti ini.

Manusia dan hewan memanglah tidak mengerti bahasa masing-masing, tetapi bocah itu tetap mengatakan apa yang menurutnya harus diucapkan sebelum akhirnya Ia mengelus kepala Serigala kecil itu menggunakan tangan satunya.

Entah apa yang telah terjadi, Serigala itu pun melepaskan gigitannya seolah mengerti apa yang bocah itu bicarakan.

Bocah itu lalu menggendongnya seperti bayi, tidak ada perlawanan dari Serigala kecil itu. Memang benar, sepertinya Serigala kecil itu sudah pasrah dengan apa yang terjadi.

"Maafkan aku Serigala kecil, aku tidak bisa menguburkan induk mu. Aku tidak memiliki tenaga untuk melakukanya" Ucap bocah itu seraya pergi dari tempat itu menuju di mana Ia menaruh ikan untuk di makan.

Setibanya di tempat itu, bocah itu lalu menaruh Serigala kecil di dedaunan yang sudah disiapkan lalu memberikannya satu ikan hasil buruannya.

Serigala kecil langsung memakannya dengan cepat, Ia terlihat sangat kelaparan. Tidak lama, Serigala itu menghabiskan ikannya. Tetapi sepertinya dia belum puas, Ia mampu mengendus Ikan di mana bocah itu menyembunyikannya dan langsung memakannya.

Bocah itu terlambat menghentikannya, Ia juga sedikit terkejut. Dan sekarang, Ia melihatnya saja.

"Sepertinya kau lebih membutuhkannya" Ucap Bocah itu tersenyum, melihat Serigala kecil itu yang sedang makan membuatnya merasa damai dan bahagia.

"Baiklah, Tunggu di sini sebentar dan aku akan mengambil kayu kering yang ku tinggalkan"

Bocah itu lalu pergi ke tempat di mana Ia menemukan Serigala tanpa mengetahui apa yang sedang Serigala kecil itu hendak lakukan.

...@_@...

Ia kini kembali hanya untuk mengambil kayu yang ditinggalkannya. Ia juga mengambil beberapa batang pohon kecil yang ada di sekitarnya, ternyata jika di lihat dari dekat dapat diketahui bahwa batang pohon itu seperti terbakar ataupun tersambar petir.

Ini dibuktikan dengan adanya beberapa batang pohon yang terbakar dan ada yang memiliki corak unik karena sambaran kilat.

Bocah itu kepikiran sesuatu, saat pertama kali datang di hutan ini Ia mendengar adanya pertarungan dari arah utara. Karena tidak ingin ikut campur, maka Ia pun pergi ke arah selatan.

"Jika di pikir, apakah ini adalah sebuah kebetulan atau memang pertarungan itu adalah ulah mereka berdua?"

Karena memang saat itu, Bocah itu mendengar ledakan petir yang sangat keras.

Di saat bocah itu meneliti batang pohon karena penasaran, tiba-tiba saja ada benda yang menyilaukan matanya. Saat di lihat sumbernya, ternyata ada suatu benda yang ada di dada mayat manusia tersebut.

apa itu?"

Bocah itu kembali penasaran, Ia pun mendekati mayat manusia itu dan menemukan di dadanya terdapat batu yang di kalung olehnya.

Bocah itu mengambilnya dan melihatnya dengan detail. Batu itu sangat indah, tetapi batu itu rusak dan hilang sebagian lalu ada bentuk setengah lingkaran kecil yang sempurna. Batu yang telah di poles? lalu apa fungsinya?

Tetapi karena batu itu sepertinya bisa untuk di jual, bocah itu mengambilnya dan akan menjualnya saat sudah keluar dari hutan ini.

"Maafkan aku tuan, aku akan mengambil batu ini. Aku membutuhkan uang untuk bertahan hidup, sekali lagi.... aku minta maaf"

Tanpa di duga-duga, Perut mayat itu mengembung. Membesar dan membesar. Bocah itu sudah menghindar karena mengetahui apa yang akan terjadi sampai akhirnya perut mayat itu meledak.

Bau busuk mulai tercium di mana-mana, isian mayat itu sebagian keluar karena ledakan itu. Bocah itu menghela nafas, Ini bukan lah fenomena karena jasad menolak dan mengutuk bocah tersebut.

Mayat itu bisa meledak karena Gas yang ada di dalam tubuhnya menumpuk sehingga terus menekan dan akhirnya meledak, oleh karena itu seharusnya makhluk mati harus segera di kubur. Tapi belum tentu semua bisa meledak, hanya sebagian saja.

"Hampir saja" ucap bocah tersebut

Ia kembali mendekati mayat itu sambil menahan baunya yang begitu menjijikkan, Ia belum sempat mengambil kalung itu. Setelah mengambilnya, Ia segera pergi dan kembali ke tempat Serigala kecil berada.

...@_@...

Ia kembali, Serigala kecil tidak pergi dari tempat itu dan masih menyantap ikannya. Bocah itu sedikit merasa heran, Ia pergi cukup lama tetapi mengapa satu ikan saja belum habis?

"Aku kembali Serigala kecil" Ucap Bocah itu tanpa digubris sedikit pun oleh Serigala.

Mengapa bocah itu tetap membawa ranting kering padahal ikannya sudah diberikan oleh Serigala kecil? Bocah itu sebenarnya hanya berpikir untuk bermalam di sana, nantinya kayu itu akan di jadikan penghangat dan penerang di tempat itu.

Ia hanya bisa melihat Serigala itu makan dengan lahap, tidak ada rasa penyesalan dalam hatinya. Ini sudah memuaskan.

"Serigala kecil, sudah selesai?"

Serigala kecil itu, lalu berjalan mendekati sungai. Mau minum? mungkin, tetapi mengapa harus melewati bebatuan yang ada ditengah sungai?

"Ehh!? Serigala kecil, kau mau pergi kemana?! Bahaya di situ?!"

Tubuh Serigala kecil itu bercahaya, aliran listrik muncul dari tubuhnya. Dengan kuat, Aliran listrik bertegangan tinggi mengalir di sungai membuat ikan yang ada langsung pingsan ataupun tidak bernyawa. Semuanya mengambang kemudian bergerak terseret arus sungai.

"WOAH!?? HAHAHAHA!?" Teriak bocah karena merasa kagum.

Melihat ikan sebanyak itu, bocah itu kegirangan dan langsung melepas bajunya untuk menangkap ikan itu. Sementara Serigala kecil hanya mengambil satu dan menepi lalu memakannya kembali.

"Ahahahaha, jadi begitu" Bocah itu sedikit tertawa melihat kelakuan Serigala kecil.

Jadi, sejak tadi Serigala itu sudah melakukan hal yang sama. Ia menyetrum ikan sebanyak itu lalu hanya mengambil satu. Lalu yang lain? di biarkan begitu saja hanyut di sungai.

"Kita akan makan besar hari ini!!!" Ucap bocah yang terlihat bahagia.

@_@

"Sihir api, Tingkat dasar"

Karena tidak ada benda tajam untuk membersihkan isian ikan tersebut, Bocah itu lalu mengambil ranting dan sedikit membakar ujungnya. Ia lalu mengasah ranting itu menggunakan batu, karena ujungnya sedikit hangus jadi mengasahnya akan mudah.

#Bantu Share ke temen biar rame dan makin semangat author nya

Jika jasad tubuh orang yang sudah meninggal tidak ditemukan dan dikuburkan, tak menutup kemungkinan tubuhnya akan meledak. Hal itu dikarenakan gas dalam tubuh akan mengumpul dan menggumpal hingga akhirnya bisa meledak jika dibiarkan.

Murisuracreators' thoughts