Aku dan Mas Ubay membaca ayat dan doa untuk mengusir dari gangguan jin dan setan di gawai. Dalam hati sangat berharap Sang Pencipta memberikan pertolongan pada kami. Sekarang Arsya menangis ditawan sosok itu. Aku sangat khawatir. Kenapa harus Arsya yang diincar? Bocah sekecil dia sudah harus mengalami hal magis seperti ini.
“Diam! Hentikan ayat-ayat terkutuk ini! Hentikan! Manusia munafik! Hentikan sebelum anak ini semakin tersiksa!”
Ada sedikit kekhawatiran saat sosok itu mengancam akan melukai Arsya.
“Nda … hiks! Arsya takut, Nda!”
Arsya meronta, berusaha untuk pergi dari cengkraman sosok itu. Tapi semua sia-sia, dengan kekuatan di luar nalar, sosok itu menahan agar Arsya tetap berada bersamanya.
“Arsya ….”
Perasaanku hancur melihat Arsya bersamanya. Namun, aku tak boleh kalah dengan makhluk itu, mulutku tetap melafadzkan ayat-ayat untuk mengusirnya dan tidak lagi mengganggu kami.
“Lepaskan anak itu! Aku mohon! Ambil saja nyawaku! Jangan rusak kebahagiaan mereka!”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com