“Hihihi ….”
Suara menyeramkan itu kembali terdengar.
“Argh!”
Sosok itu menarik rambutku semakin kuat.
“Lepas! Sakit!”
Aku tetap mencoba menahan rambut yang ditarik semakin kuat dengan satu tangan.
“Serahkan anak itu!”
“Nggak! Selamanya nggak akan kuberikan!”
“Lancang!”
“Argh!”
Sosok itu semakin kuat menarik rambutku. Dia tak menampakkan diri, tapi rambutku seperti ada yang menarik sangat kuat. Sakit dan perih sangat menyiksa kepalaku.
Ibu meletakkan lampu minyak di atas meja dan segera membantu menahan rambutku agar tidak terasa begitu menyakitkan.
“Tolong. Lepaskan Fira. Dia tidak salah apa-apa. Urusanmu denganku. Aku mohon, wahai penolongku. Lepaskan Fira. Dia tidak salah apa-apa,” pinta ibu kepada makhluk itu.
Aku tertegun mendengarnya.
“Maksud Ibu apa?” tanya mas Ubay.
“Tolong, jangan siksa Fira, wahai penolongku.” Ibu kembali mengucapkannya.
“Bu, maksud Ibu apa sih? Penolong apa?”
Support your favorite authors and translators in webnovel.com