webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Yang Sebenarnya

"Jadi aku udah kirim email kan ke papa mengenai buktinya?" Raka tampak sibuk ipadnya, membuka sebuah file video lalu menyerahkan benda itu kepada sang ayah, mereka masih berada di ballroom hotel ngomong ngomong, "Udah kelihatan jelas kan pak kepala sekolau ngaku kalo dia rela korupsi buat Alice? Ini bisa berlapis lapis loh pa. Pokoknya Raka nggak mau tau kita harus bikin dia sengsara," cetus pemuda itu dengan begitu optimis. Ia benar benar sudah muak dengan semuanya. Pak Kepala Sekolah, para guru, dan Alice. Hidupnya terus saka terusik oleh orang orang itu. Menyebalkan sekali memang namun mau bagaimana lagi. Raka harus segera menyelesaikannya.

Pak Regal tampak melepas kaca matanya lalu menatap sang putra semata wayang dengan intens, "Papa sih nggak masalah atas apa yang bakalan kamu lakuin. But Son, kenapa sih kok kelihatan optimis banget? Kaya sangat berambisi buat menangin ini? Ada apa? Something happened?"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com