webnovel

Rache

Puncak dari rasa sakit adalah kehilangan. Namun, Puncak dari kehilangan itu sendiri adalah mengikhlaskan. Tuhan sudah merencanakan takdir manusia. Siapapun tidak bisa lepas darinya sejauh apa ia pergi dan sejauh apa dia berlari. Aksara tau, tuhan sudah melukiskan sebuah takdir dengan apiknya jauh sebelum ia lahir. Tapi bisakah ia mengeluh? Bisakah ia berkeluh kesah pada tuhan. Aksara tau, banyak orang yang lebih buruk keadaannya dibandingkan dirinya. Tapi untuk saat ini, tolong biarkan Aksara mengeluh sekali saja. Tuhan memang maha baik, jadi tolong ijinkan ia mengeluh. Meratapi apa yang sudah terjadi. Hidupnya yang sudah mulai tertata, bak bangunan megah dengan pilar pilar tinggi menjulang, roboh dalam satu kedipan mata. Semuanya pergi satu persatu. Meninggalkan Aksara dalam sendu sembiru badai gelombang kehidupan yang mungkin tak berkesudahan.

Eshaa_ · Realistic
Not enough ratings
312 Chs

Penyerangan

"Kita pulang sekarang," Raka memasuki kamar hotel dengan tergesa, wajahnya ketara sekali jika pemuda itu tengah khawatir setengah mati, "Saingan bisnis bokap gue nyerang. Kita kudu pergi sekarang. Mereka ngincer gue. Dan nggak memungkinkan banget kalo kita masih di sini. Kalian naik mobil yang udah gue siapin di basement. Nanti gue nyusul sama Maya. Udah gue siapin penerbangan pribadinya jadi jangan khawatir. Sorry banget ya kadi caos banget gini. Gue juga nggak tau kalo musuh bakalan nyerang. Hotel ini bakalan di kosongin dalam tiga puluh menit. Dan dalam waktu itu gue harap kalian bisa bersiap. Pergi sebelum alarm kebakaran kedengeran. Hotel ini bakalan di bom sama musuh,"

Locked Chapter

Support your favorite authors and translators in webnovel.com