webnovel

PUTRI ARABELLE

"Apa kamu tidak mau memeluk adikmu Bima?" Thomas yang tau tatapan Bima menuju pada arabelle bertanya dengan senyuman. "adik!" seru Bima mengalihkan pandangan pada Thomas kemudian berganti lagi pada arabelle. "Adik ku hanya Mikael,adelard dan si curut itu. Aku gak punya adik perempuan dan bunda dan mami juga gak pernah melahirkan anak perempuan." Ujar Bima dengan santai. "Jaga bicaramu Bima!" Argani memperingatkan sang putra dengan tatapan yang serius. "kenapa? memang seperti itu kenyataan nya bukan." balas Bima dengan acuh kemudian berbalik meninggalkan meja makan. "Bim...."

sanah_Caeprica · Teen
Not enough ratings
24 Chs

SEMUA KHAWATIR

kediaman Carlos

Bima menggendong arabell menuju rumah istananya,ia tidak tega membangunkan adik perempuannya yang tertidur dengan lelap. Pintu dibuka oleh maid menampilkan keluarga Carlos yang menunggu dengan wajah khawatir. Mereka semua menghampiri Bima yang menggendong arabell. Mereka ingin bertanya banyak akan tetapi semua mengurungkan niatnya menyadari arabelle yang terlelap.

"ayo! bawa dia ke kamar dulu." pinta stella.

Stella dan Bima membawa arabell menuju lift hingga ke kamar. Perlahan Bima meletakkan arabell dikasur,sedangkan Stella membantu membuka sepatu yang dikenakan arabelle dengan pelan agar tidak membangunkan sang tuan putri mereka. Tak lupa juga Bima menyelimuti sang adik dan kembali memeriksa kondisi arabell.

"ayo Bun! biar dia istirahat dulu." ucap Bima menggandeng Stella keluar kamar arabelle. Bima dan stella berjalan menemui keluarga Carlos lainnya.

Melihat Bima dan Stella yang datang semua terlihat berdiri meminta penjelasan akan apa yang terjadi. "Dia tidak apa-apa." sarkas Bima sembari mendudukkan ekornya ke atas sofa.

"maafkan aku kak,aku tidak becus menjaganya! aku yang salah." adelio menunduk sedih. Kakek dan seluruh keluarganya memberikan tanggung jawab padanya untuk menjaga adiknya sendiri disekolah dan dia merasa telah gagal melakukannya.

"aku yang bersalah bukan kamu adelio." Mika bersuara,ia sangat tidak suka dengan sikap adelio dari tadi selalu menyalahkan dirinya sendiri.

"Tidak ada yang salah,jangan menyalahkan diri kalian sendiri" tegas Bima.

"apa yang terjadi?" ucap argani yang baru datang bersama thomas mendengar putrinya yang tidak ditemukan.

"duduk dulu yah!" Stella menenangkan argani dan mengajak suami serta mertuanya untuk duduk terlebih dahulu supaya bisa lebih tenang. Stella tau raut wajah argani dan Thomas yang khawatir.

Bima menjelaskan semuanya pada semua orang. Mulai dari A-Z tanpa ada yang tertinggal sedikitpun. "Ia tidak apa-apa,adikku hebat pandai bersembunyi dengan apik" Bima tersenyum pada semuanya agar raut wajah khawatir keluarganya hilang. Dan ia menekankan semua kesalahan padanya,ia tidak ingin adik-adiknya terkena imbas kemarahan Thomas. Apalagi sampai ingin memindahkan sekolah arabelle pastinya adelio akan sangat merasa bersalah. Jadi ia menekankan semua kesalahan padanya.

Semua lega mendengar penjelasan Bima terlebih Thomas dan argani,mereka tidak ingin kehilangan sang tuan putri kedua kalinya. Cukup sudah penderitaan yang dialami putrinya saat itu. Sekarang niat argani hanya ingin putrinya merasakan kasih sayang darinya yang selama ini tidak arabelle dapatkan.

"Bunda! Mami!"

Semua tersentak kaget mendengar suara arabelle,semuanya menoleh ke asal suara. Mereka melihat arabelle yang menguap-nguap menggemaskan terlihat celingak celinguk mencari-cari seseorang.

"Sini sayang!" Stella berdiri serta melambaikan tangan pada arabelle menyuruh putrinya mendekat padanya.

Arabelle sedikit berlari menghampiri Stella kemudian memeluknya. "mami mana?" tanya arabell tidak melihat pandhita dan adelard berkumpul bersama.

"mami dan papi sedang keluar kota sayang." Stella berbicara dengan lembut sembari mengelus rambut putrinya.

"kamu tidak apa sayang?" Thomas menghampiri dan bergantian memeluk arabelle.

"aku tidak apa kek,kakek kan tau aku punya banyak bodyguard disini." arabelle mengedipkan matanya pada kakak-kakaknya.

Thomas membelai rambut cucunya,dari tadi ia sangat khawatir saat Stella memberitahukan terjadi sesuatu dengan arabelle. Thomas sangat geram,hingga ingin memenjarakan yang menculik cucunya. Tapi setelah mendengar penjelasan Bima,ia tidak tahu apakah akan memenjarakan cucu pertamanya tersebut saking marahnya ia mendengar arabelle tidak ketemu. Thomas sangat lega melihat cucunya dalam keadaan baik tanpa cacat apapun.

Bima menghampiri arabelle "sekarang tuan putri makan dulu." Bima menjahili arabelle dengan menggendongnya ala bridal style menuju meja makan.

"kak....turunkan aku... kak... abell bisa jalan sendiri!!!!!!" teriak arabelle sembari memberontak digendongan Bima.

"kali ini kamu harus makan yang banyak,lihatlah kakak yang menggendongmu tidak merasakan berat apa-apa." ucap Bima dengan nada jahil.

"kak...nanti abell jatuh! kakakkk tolong!!!!! bunda tolong!!!!!"

Bima tertawa mendengar arabelle yang minta tolong. Terlihat juga raut wajah keluarga Carlos yang tersenyum bahagia melihat arabelle yang teriak memberontak digendongan Bima. Mereka berjalan bersama mengikuti arabell dan Bima menuju meja makan.

Penciptaan itu sulit, dukung aku ~ Voting untuk aku!

Apakah kamu menyukainya? Tambahkan ke koleksi!

Adakah pemikiran tentang kisah saya? Tinggalkan komentar dan saya akan menmbaca dengan serius

sanah_Caepricacreators' thoughts