webnovel

Gu Anxi, Apa Kamu Membenci Kami?

Translator: Wave Literature Editor: Wave Literature

Gu Anxi menjawab dengan acuh tak acuh, "Aku lupa memberitahu Ibu satu hal, aku akan pindah."

Wang Keru seketika terkejut.

Entah butuh berapa lama untuk mencerna kata-kata Gu Anxi itu.

Gu Anxi bangkit dari kursinya dengan tenang. "Ayah memerlukan seseorang untuk menjaganya, sedangkan... aku hanya menjadi beban di sini."

Wang Keru duduk termenung di tempatnya. Beberapa saat kemudian, akhirnya ia buka suara, "Gu Anxi, kamu benar-benar mengerti apa yang baru saja kamu katakan? Kamu tahu apa konsekuensinya?"

Gu Anxi masih menjawab dengan acuh tak acuh, "Tentu saja aku mengerti."

Wang Keru menggertakkan gigi menahan amarah. "Begitu kamu keluar dari sini, jangan pikir perna berpikir untuk menginjakkan kaki di rumah ini lagi. Kamu benar-benar mengerti hal itu, kan?"

Dengan pergi dari rumah, Gu Anxi sama saja seperti mengkhianati ibunya sendiri. Tapi, bagi Gu Anxi, bukankah pilihan Wang Keru untuk menikah lagi yang disebut pengkhianatan?

Gu Anxi naik ke lantai atas dan menurunkan koper kecilnya.

Wang Keru mendongak dan mendapati bahwa putrinya benar-benar melakukan apa yang tadi dikatakannya. Matanya pun memerah menahan tangis. "Gu Anxi, tidak bisakah kamu bersikap sedikit dewasa?"

Bersikap dewasa?

Gu Anxi terkekeh pelan.

Apanya yang bersikap dewasa? Maksud Ibu, mencari keuntungan saat Ayah dalam keadaan kritis seperti ini adalah sikap yang dewasa?

Gu Anxi pergi tanpa menoleh ke belakang lagi.

Dari belakangnya, Wang Keru berteriak sampai hilang kendali dan melupakan semua yang ada di sekitarnya, "Aku akan menjual Perumahan Yuntian. Aku benar-benar akan melakukannya."

Qin Han mengernyit mendengar kata-kata Wang Keru. Dia melihat istrinya itu sudah kehilangan kendali.

Gu Anxi seketika menghentikan langkahnya dan hanya menyahut dengan lirih, seolah hanya bergumam, "Terserah."

Gu Anxi berjalan lurus meninggalkan kediaman Keluarga Qing dengan langkah tegas, menunjukkan bahwa keputusannya sudah bulat. Wang Keru mulai bergumam sendiri, "Dia sungguh berubah seperti orang asing. Setelah kembali, dia seolah menjadi orang lain, bahkan tidak pernah menganggapku sebagai orang tuanya sama sekali."

Qin Han telah mendengar sedikit tentang perilaku Gu Anxi di sekolah. Dia mendengar semuanya dari Wanqing. Wanqing pernah mengatakan bahwa Gu Anxi terkadang bergaul dengan orang-orang yang tidak jelas, dan bahkan juga berkelahi. Oleh karena itu, kesan Qin Han terhadap Gu Anxi menjadi semakin buruk.

Tidak peduli siapapun yang akan menjadi pasangan Siyuan sekarang, Qing Han tidak ingin punya menantu yang berperilaku buruk seperti Gu Anxi.

Qin Han menepuk punggung tangan istrinya dan tersenyum. "Anxi adalah anak yang punya prinsip hidup dan keputusan sendiri, jadi jangan memaksanya."

Wang Keru menyandarkan tubuhnya di sandaran kursi. Kini dia sudah tahu semuanya.

Dulu, sifat asli Qin Han masih belum terlihat, namun sekarang sifat yang disembunyikannya telah terungkap satu per satu.

Wajah Wang Keru menjadi pucat, tapi Gu Anxi sudah terlanjur pergi.

…..

Vila Keluarga Qin terletak di area yang jauh dari pemberhentian sarana transportasi umum. Butuh waktu setengah jam untuk sampai ke halte bus. Gu Anxi berjalan santai tanpa terburu-buru.

Qin Siyuan menghentikan mobilnya di samping Gu Anxi dan menurunkan kaca jendela. "Masuklah ke dalam mobil."

Gu Anxi mengabaikannya dan tetap berjalan ke depan.

Qin Siyuan langsung turun dari mobil. Dia berjalan cepat dan mengulurkan tangan untuk menangkap tangan Gu Anxi. "Gu Anxi, sampai kapan kamu akan membuat orang lain khawatir? Tidak bisakah kamu bersikap baik seperti dulu lagi?"

Baru saja Qin Siyuan selesai bicara, Gu Anxi memberi tatapan tajam tepat di wajahnya. 

Sorot mata Gu Anxi yang dingin membuat Qin Siyuan sedikit tertekan.

Gu Anxi menyeringai dingin. "Bukankah kau sudah tahu jawabannya?" 

Jantung Qin Siyuan seketika seolah berhenti berdetak.

Sementara itu, Gu Anxi sudah melepaskan diri dari cengkeraman Qin Siyuan dan melanjutkan langkahnya. Ia terus berjalan lurus ke depan.

Qin Siyuan berdiri diam sambil memandang Gu Anxi yang sudah berjalan semakin jauh. Gadis itu mengenakan seragam putih, dan seluruh tubuhnya memancarkan aura yang kuat, seolah tidak boleh didekati oleh siapa pun.

Qin Siyuan tiba-tiba berteriak keras dari belakangnya. "Gu Anxi, apa kamu membenci kami semua?"

Dia mengira bahwa Gu Anxi tidak akan menanggapinya, tetapi Gu Anxi ternyata menoleh ke arahnya. Gu Anxi menatap Qin Siyuan dan berkata dengan acuh tak acuh, "Tidak ada hubungan apa-apa di antara kita. Kedepannya, jangan pernah bicara seenaknya seperti itu lagi, seolah kita memiliki hubungan dekat saja."

Gu Anxi sangat jarang berbicara panjang lebar seperti ini padanya. Rasanya Qin Siyuan telah menantikan momen ini selama satu abad.

Namun, Qin Siyuan hanya bisa berdiri diam di tempat sambil melihat kepergian Gu Anxi.