webnovel

Phantasy world

Ini bukan sekedar cerita fantasi biasa, bukan sekedar bertarung dan bukan pula sekedar cinta biasa. Stacey Robwansky adalah satu-satunya ras elf yang tersisa di planet yang bernama bumi ini. Wajahnya rupawan, kulitnya putih bersih. Ia memiliki hati lembut khas elf dan jiwa tanpa emosi. Suatu hari ia menemukan sebuah kotak berisi liontin yang dimana liontin itu membawanya pada dunia PHANTASY. Dunia dengan segala ras ada disana. Dia beruntung karena telah terhindar dari kejaran manusia dan sial karena dibayang-bayangi mara bahaya. Ia bertemu dengan Jason, serigala besar yang menjadi pengawalnya. Dikit demi sedikit, emosi Stacey mulai hadir kembali yang dibarengi konflik-konflik berat dalam hidupnya. Sanggupkah ia melawan mara bahaya tersebut? Akankan dia tetap bertahan atau tinggal di dunia tersebut? Apakah Stacey kan berada dalam kepribadian tanpa emosi atau sebaliknya? Bagaimana kisah Stacey dan Jason? Inilah kisah Stacey, sang gadis elf tanpa tujuan. •Revisi setelah tamat!!! :> ig : @ansalsaa_ Cerita asli hanya ada di akun @salsaoption

salsaoption · Fantasy
Not enough ratings
72 Chs

Bertarung dalam Kegelapan

"Ayo berpikirlah Zedva, berpikirlah bagaimana kau bisa keluar dari kegelapan tubuhmu sendiri dan memukul kepala Erissa." Pikir Zedva, dirinya terus berjalan dalam kegelapan.

Semakin banyak ia berpikir semakin banyak gambaran yang tercipta di sekitar tubuhnya, termasuk gambaran masa lalunya yang tak pernah ia ceritakan pada Erissa.

Di balik semua gambaran ini, Zedva merasakan hadirnya seseorang.

"Keluar sekarang." Ujar Zedva dengan nada dinginnya walau tak sedingin perkataan Aldero.

Orang yang dimaksud ini tak menunjukkan dirinya, Zedva mengeluarkan beberapa shuriken di kedua genggaman tangannya. Merasa terancam akan hasrat membunuh dari Zedva, orang yang sedari tadi tak menunjukkan dirinya akhirnya unjuk gigi.

Terlihat seorang lelaki kecil dengan mata hitam dan simbol hitam pekat di belakang Zedva.

Zedva harus membalikkan badannya untuk melihat lelaki itu, terkejut dengan apa yang dilihat nya. Zedva berpikir bahwa yang akan muncul adalah orang dewasa, namun perkiraan nya amat salah.

Tapi bukan berarti Zedva mengurangi rasa waspada nya.

"Cepat katakan padaku bagaimana caranya keluar dari kegelapan ini?" Tanya Zedva dengan nada mengintimidasi.

Lelaki kecil yang ada dihadapannya terlihat gemetar ketakutan. Bocah lelaki itu menggelengkan kepalanya tanda tak tau apa-apa.

"Emmmm... Bagaimana memanggilmu? Dan kenapa bisa ada disini?" Zedva bertanya kembali, namun kali ini dengan nada lebih lembut dari sebelumnya.

"Charles, aku tertidur dan terbangun, ingatan terakhir yang kuingat ada di sana." Kata lelaki kecil bernama Charles itu dan menunjukkan gambaran masa lalunya.

Terlihat, keluarganya terbunuh di tangan pasukan berzirah dan ada seorang petinggi yang kemungkinan besar adalah seorang raja dengan topeng di wajahnya.

Besar kemungkinan simbol hitam pekat diwajahnya adalah tanda kebencian. Dari ciri-ciri yang tertera, Charles adalah elf namun berbeda dengan elf sekarang. Hawa dan kekuatan mereka jauh lebih besar.

Zedva masih membelakangi Charles.

"Apa yang membuatmu sebenci ini?" Zedva berujar sembari meneguk air liurnya.

Firasat buruk menghampiri dirinya sesaat dan segera membalikkan badannya melihat ke arah Charles.

"Manusia....."

Saat itu juga Charles berubah menjadi makhluk buas bertubuh besar yang sangat mengerikan, Charles berubah wujud menjadi monster mimpi buruk mu.

Zedva mengetahui bahwa Charles adalah ras Elf kuno yang kini telah lenyap, Zedva tak banyak mengetahui tentang masa lalu karena berkas-berkas tersebut hilang tanpa jejak.

Manusia, memang banyak melakukan kesalahan tapi bukan berarti hanya manusia saja. Ras lain juga sama halnya, hanya tergantung bagaimana kondisi lingkungan dan orangnya.

Charles sudah terlanjur membenci manusia, hatinya menghitam hanya karena kesalahan beberapa manusia. Zedva menghindari serangan yang diberikan Charles.

Charles begitu tangguh, cepat dan kuat.

'Buagh!!'

Karena lalai, Zedva terkena pukulan yang membuatnya terpental jauh kebelakang.

"M-m-maaf." Ujar Charles sesaat, namun kembali menyerang Zedva.

Dari hal ini Zedva menyadari suatu hal, Charles bernasib sama seperti dirinya. Terjebak dalam kegelapan tubuhnya sendiri namun dalam perasaan gang berbeda, Charles terselimuti oleh rasa kebencian yang sangat luar biasa.

Sembari menghindar, Zedva melihat keadaan sekitar. Makin banyak gambaran masa lalu dari Charles yang bermunculan, namun semua ingatannya hanyalah tentang kejadian bagaimana dirinya bisa mati.

Sama halnya seperti Erissa, Zedva tak sanggup melukai tubuh Charles yang berubah menjadi monster.

Hanya karena keengganannya untuk melukai, kini Zedva sedang terluka cukup parah dan berakhir terbaring lemah dengan tangan Charles di atasnya.

"Zedva, kau belum boleh kalah disini. Kau masih harus memukul kepala Erissa dan membuatnya tersenyum." Ujar Zedva lemah demi meyakinkan dirinya sendiri.

Zedva menyingkirkan tangan Charles dari tubuhnya dengan pedang kecilnya.

"AAAAAAAAAAA!!" Charles teriak kesakitan.

"Maafkan aku tapi tak ada cara lain selain ini." Zedva berkata meminta maaf dengan tulus.

Tangan Charles terpotong dan banyak darah yang keluar.

Gambaran-gambaran masa lalu yang ada di sekitar mereka berdua, Zedva mulai menebasnya satu persatu.

Setelah semua gambaran itu berhasil Zedva tebas, Zedva melangkahkan kakinya dengan tegas tanpa rasa takut sedikitpun ke arah Charles.

Zedva mengelus pucuk kepalanya Charles dengan hangat dan mengobati tangan Charles, kebetulan Zedva memiliki skill penyembuh.

"Asal kau tau, tak semua manusia memiliki sifat seperti itu dan tak semua ras lainnya sangat baik. Aku tau betul bagaimana rasanya kehilangan seseorang yang sangat berharga, kita bernasib sama namun berbeda. Lihatlah gambaran masa laluku." Zedva berujar lembut dan membiarkan Charles mengetahui masa lalu kelam yang ditutup rapat oleh Zedva.

Charles mengeluarkan air mata, perlahan-lahan dirinya kembali ke Charles yang masih kecil. Zedva memeluknya erat-erat dan menenangkan Charles.

Charles meminta maaf sembari menangis.

"Wajar saja jika kau membenci mereka, namun ini bukan salah mu. Ingatlah kebahagiaan mu di masa lalu, setelah itu hilangkan rasa kebencian tersebut." Zedva berkata sekaligus menyarankan.

Zedva membiarkan Charles mengingat kembali masa lalu nya yang begitu indah, perlahan simbol hitam pekat yang ada di wajah Charles mulai menghilang.

Kini saatnya bagi Zedva untuk berpikir bagaimana cara keluar dari kegelapannya sendiri.

Ketika Zedva masih sibuk bergulat dengan pikirannya sendiri, Charles menghampiri Zedva dengan wajah bahagia.

Charles menggambar sebuah lingkaran sihir di sekeliling Zedva dengan senyuman. Zedva berpikir Charles hanya bermain-main saja disekitar tubuhnya.

"Kau pantas mendapatkan nya, kembalilah. Pasti banyak orang yang menunggu kehadiran mu. Terima kasih banyak telah mengembalikan ku, perasaan bahagia yang telah lama hilang ini takkan bisa kurasakan tanpa dirimu." Charles berkata seolah ini pertemuan terakhir mereka.

Tapi benar saja, tak lama setelah itu cahaya terang dari lingkaran sihir muncul dan tempat Zedva berpijak bergetar. Tak hanya itu, tubuh Charles juga memudar.

"Aku sudah tak memiliki tubuh untuk kembali, hanya ini satu-satunya jalanku. Semoga kita bertemu lagi di kehidupan yang baru." Itulah salam perpisahan dari Charles.

Zedva sudah kembali ke dirinya, disaat dirinya membuka matanya terlihat Erissa dengan wajah khawatir berlinang air mata.