webnovel

Phantasy world

Ini bukan sekedar cerita fantasi biasa, bukan sekedar bertarung dan bukan pula sekedar cinta biasa. Stacey Robwansky adalah satu-satunya ras elf yang tersisa di planet yang bernama bumi ini. Wajahnya rupawan, kulitnya putih bersih. Ia memiliki hati lembut khas elf dan jiwa tanpa emosi. Suatu hari ia menemukan sebuah kotak berisi liontin yang dimana liontin itu membawanya pada dunia PHANTASY. Dunia dengan segala ras ada disana. Dia beruntung karena telah terhindar dari kejaran manusia dan sial karena dibayang-bayangi mara bahaya. Ia bertemu dengan Jason, serigala besar yang menjadi pengawalnya. Dikit demi sedikit, emosi Stacey mulai hadir kembali yang dibarengi konflik-konflik berat dalam hidupnya. Sanggupkah ia melawan mara bahaya tersebut? Akankan dia tetap bertahan atau tinggal di dunia tersebut? Apakah Stacey kan berada dalam kepribadian tanpa emosi atau sebaliknya? Bagaimana kisah Stacey dan Jason? Inilah kisah Stacey, sang gadis elf tanpa tujuan. •Revisi setelah tamat!!! :> ig : @ansalsaa_ Cerita asli hanya ada di akun @salsaoption

salsaoption · Fantasy
Not enough ratings
72 Chs

Arena Festival

Stacey menuju pinggiran ibukota bersama Alexador, Jason, Erissa serta Amanda menuju Arena Festival.

'Apanya yang dua bulan? Sialan!' Erissa memaki dalam hati, masih terpikirkan oleh secarik surat dari Zedva.

Pinggiran ibukota jaraknya cukup jauh dari pusat kota. Berjalan membutuhkan waktu seharian karena itu mereka memutuskan untuk menaiki kereta kuda mereka.

"Oh ya Stacey! Kemana 500 keping emas mu yang diberikan oleh Meidiva? Aku hanya bingung kenapa kau memilih benda yang kemarin kau menangkan di perlelangan." Jason bertanya setelah dia ingat, Jason berencana mengatakannya kemarin malam tapi ia lupa.

"Itu tertinggal di guild Rafoxa." Jawab Stacey lesu, emas sebanyak itu malah dia tinggalkan di guildnya.

"Kenapa kau bisa seceroboh itu!!!!!" Jason terheran-heran mengapa Stacey bisa seceroboh ini, jika dilihat dari tampilannya Stacey itu terlihat orang yang teliti. Dari sini kita bisa belajar jangan menilai seseorang dari tampilannya.

Stacey menatap wajah Amanda, ia bertanya-tanya dalam hatinya apakah Amanda benar-benar seorang mayat hidup atau tidak.

Saat Amanda hendak menatap wajah Stacey, Stacey memalingkan wajahnya berpura-pura tidak melihat wajah Amanda sebelumnya.

Alexador duduk didepan bersama kusir delman. Dengan kecepatan penuh sang kusir menjalankan kereta kudanya agar sang penumpang sampai ditujuan tepat waktu.

Ramai sekali orang-orang disekitar bangunan Arena Festival yang berbentuk persegi.

Alexador dan ketiga anak buahnya serta pengawal pribadi Stacey, Jason, turun dari kereta kuda. Mereka berlima segera pergi ke pendaftaran peserta.

"Kami berlima ingin menjadi bagian dari peserta Arena Festival." Kata Alexador tegas dan keren.

"Maaf tapi hewan tidak dibolehkan ikut kedalam Arena Festival dan wajib memiliki 5 anggota dalam satu tim." Wanita muda dengan dandanan biasa menolak pendaftaran mereka.

Mereka bingung harus berbuat apa, mereka tak bisa meninggalkan Jason, tapi jika seperti ini terus mereka akan dianggap pengecut oleh si pria tua Hodward—pria tua yang menantang Alexador dan anak buahnya untuk ikut serta dalam Arena Festival— Mereka berlima terpaksa keluar dari barisan antrian.

Mereka memikirkan cara yang lebih baik,

"Kan kupastikan kita bisa ikut serta dalam Arena Festival." Kata Jason menyemangati teman-temannya, Stacey hanya tersenyum kecut dan Alexador berjalan disekitar untuk memikirkan suatu cara.

"Bagaimana?" Amanda kali ini yang bersuara, Erissa menampilkan wajah tak peduli.

Jason menarik nafasnya dalam-dalam, lalu menjauhi kawanannya,

"Kau ingin kemana?" Stacey mencegat Jason.

"Aku takkan lama, jangan gantikan tempatku dengan orang lain ya!" Jason berteriak dan pergi ke arah belakang.

"Mungkin dia ingin ke kamar mandi." Kata Erissa cuek.

Beberapa menit berlalu tapi tak ada tanda kehadiran Jason.

"Apa kita perlu mencari orang lain?" Amanda bertanya kepada Alexador yang masih saja sibuk memikirkan bagaimana baiknya.

"Apa kalian kekurangan orang untuk ikut ke Arena Festival?" Seorang lelaki dengan rambut berwarna hitam dan manik mata berwarna merah tiba-tiba menawarkan dirinya.

"Y-ya, tapi kami memiliki seekor serigala menjengkelkan dan kami tak bisa meninggalkannya." Alexador langsung menjawab pertanyaan lelaki muda itu.

"Kau menyakiti hatiku Alexador, ini aku Jason! kupikir kalian langsung mengetahuinya!" Lelaki muda itu berkata bahwa dirinya adalah Jason.

"Tak mungkin! Aku tak percaya Jason kan jadi setampan ini!" Kata Alexador dan Stacey serempak.

Lelaki yang menyebut dirinya itu Jason mengeluarkan air mata, tak menyangka bahwa ini perlakuan temannya kepadanya.

"Dia cengeng dia Jason!" Seru Amanda.

Semuanya terbelalak mendengarkan perkataan Amanda,mereka masih ragu apakah ini benar-benar Jason atau bukan.Tapi mereka tak memiliki banyak waktu lagi, apa mereka harus menunggu Jason atau menerima orang ini.

"Bukti, kami membutuhkan bukti yang kuat." Alexador kembali bersuara dengan tegas.

"Alexador tadi pagi memakan daging sapi yang dibumbui dengan perasan lemon, Amanda memakan roti lapis seperti biasanya, Stacey meninggalkan uangnya di guild Rafoxa sebanyak 500 keping dan untuk Erissa, dia menangis tadi malam di balkon penginapan saat aku hendak mengaung nyaring setiap malamnya. Alexador kau lupa mengganti celana dalammu." Satu hantaman kuat diterima lelaki muda itu dikepalanya saat menekankan kalimat terakhir, alhasil benjolan besar timbul di kepalanya.

"Kita tak punya banyak waktu, aku tak peduli dia Jason yang asli atau tidak tapi kita akan mengikuti Arena Festival ini dan mengalahkan si pria tua sialan itu!" Alexador menegaskan bahwa ia akan mengikuti Arena Festival ini, Stacey dan teman-temannya mengikuti Alexador yang kembali menemui wanita pendaftaran itu.

Stacey khawatir akan keadaan Erissa,mengapa ia menangis tadi malam. Apakah ada yang membuat hatinya terluka semua jawaban itu terkunci rapat di mulut pribadi Stacey dan Amanda.

Si wanita yang tadi menolak pendaftaran Alexador sedang memberikan formulir masuk yang diisi oleh tangannya Alexador.

Mereka berlima akhirnya berhasil memasuki bangunan Arena Festival,

"Ada 5 lomba yang dihadirkan, berarti satu orang satu lomba, kita akan memilih salah satu pintu dan mengikuti lombanya. Satu pintu satu orang, sisanya kita lihat bagaimana jalannya Arena Festival ini. Di akhir kita akan bertemu lagi dan melawan si Sialan Hodward. Pastikan kalian memenangkan lomba ini bagaimanapun caranya!" Alexador menjelaskan mengenai cara kerja Arena Festival ini.

"Siap!" Keempatnya berkata serempak, mereka tak sabar akan tantangan yang akan dihadapinya.

Stacey masih saja menatap wajah Erissa,

"Jadi, mengapa kau menangis?" Stacey bertanya ketika di ruang istirahat, para tim yang sudah mendaftar dipersilakan istirahat 30 menit dan melakukan persiapan sebelum lombanya dimulai.

"Aku akan mendapatkan pertanyaan yang sama darimu jika aku menolak memberi tau kan? Aku hanya mengingat suatu—

halo-halo!!!!! (^∇^)ノ♪

Erissa seperti menggendong beban yang berat yaa?ಥ‿ಥ

setelah istirahat ini mereka akan menjalani lomba-lomba nya Lo!!!

nantikan di chapter selanjutnya ya!!!!!(• ▽ •;)

sangkyuuuu atas waktunyaaaa

salsaoptioncreators' thoughts