webnovel

Perjanjian Pernikahan

Apalagi jelas saja Raka yang sudah memiliki tunangan pasti tidak akan terima dengan berita tersebut dan saatnya nikah harus bersiap-siap untuk menghadapi tunangan Raka yang entah bagaimana sikap dan sifatnya itu.

"Tunggu dulu, aku masih belum mendapatkan jawaban mu," kata Raka yang tidak mau keluar tapi karena mereka terus memukulinya hingga membuat rekapan kesakitan dan memegang tangannya untuk menahan pukulan Mika.

"Tidak ada jawaban, keluar sana," Muka kesal dan jelas tidak mau menjawab apapun.

Muka mengusir sambil tak henri memukul Raka, hingga akhirnya Raka mengalah untuk pergi dan akhirnya Raka bisa diusir dari apartemen Mika.

"Aku tidak akan berhenti sebelum kau setuju untuk menikah denganku," kata Raja berjanji pada dirinya sendiri walaupun Mika benar-benar marah dan bahkan mengusir Raka keluar dari apartemennya.Akhirnya Raka pun keluar dari apartemen Mika dan ia bisa istirahat dengan tenang.

"Aku tidak menyangka jika anak itu benar-benar menyebalkan, padahal sudah lama tidak bertemu tapi dia malah makin menyebalkan seperti itu, Aku kira dia masih seperti yang dulu yang polos dan pemalu," kata Mika sambil mengingat masa lalu.

Yang mana dulu mereka pernah bersama-sama, menjadi sahabat saat di SMA, yang memang terlihat jelas kali perbedaannya dengan sekarang.

Dulu Raka tak berani sekarang, dia yang termasuk kutu buku dan juga tidak memiliki banyak teman, membuat Raka pun kadang menjadi sosok yang tertutup.

Maka dari itu Mika berusaha mendekati Raka, karena ia rasa dia orang yang berbeda daripada laki-laki lain, yang mana bertingkah semaunya sendiri. Apalagi anak-anak SMA yang saat itu masih mencari jati diri, yang jelas terlihat aktif, tabrakan terlihat kalem di antara mereka semua dan bahkan terlihat cukup jenius dengan tingkahnya.

Tak berapa lama akhirnya Mika pun tertidur, setelah mengingat-ingat tentang masa lalunya tersebut, apa lagi semalam dia yang mabuk membuatnya pun merasa kelelahan dan hal itu membuatnya pun beristirahat hingga Pagi Tiba.

Mika yang terbiasa melakukan kegiatan paginya untuk berangkat bekerja, dia pun berangkat seperti biasa, tapi yang beda dari perusahaannya sekarang dia menjadi pusat perhatian para karyawan, di sana sebagai pemimpin divisi pemasaran jelas Hal itu membuat mereka tidak nyaman dengan tatapan tersebut.

Tapi sebagai seorang karyawan dia juga memiliki kewajiban untuk bekerja maka dari itu Mika mengabaikan tatapan mereka, yang benar-benar membuatnya tidak nyaman dan terus melanjutkan pekerjaannya, karena lebih penting daripada memikirkan tentang pendapat orang lain.

"Aku tahu mereka pasti sudah membaca berita tentang aku dan Raka saat itu, sehingga membuat mereka memiliki pandangan orang lain terhadap ku, tapi aku benar-benar tidak suka dengan kondisi seperti ini dan aku tidak bisa membiarkan ini terus berlanjut aku harus menemui Raka," batin Mika yang kesal.

Mika yang menjadi merasa tidak nyaman karena pemberitaannya tersebut, membuat ia bertekad untuk menemui Raka agar mencabut berita tersebut, yang mana jelas-jelas membuat ia benar-benar dalam posisi yang tidak nyaman.

Apalagi dia sebagai seorang karyawan tentunya akan membuatnya kesulitan dalam bekerja, yang mana memerlukan kerjasama antara tim kerja tapi melihat timnya yang memiliki pandangan lain terhadap dirinya, jelas membuat mereka merasa tidak nyaman.

Setelah pulang kerja Mika pun segera menghubungi Raka untuk membuat janji bertemu di tempat biasa, di mana kedai makan yang sudah sering mereka datangi.

Mendapat telepon dari Mika pun membuat Raka sangat senang, apalagi mereka yang mengajarnya terlebih dahulu untuk bertemu. Padahal kemarin mereka benar-benar diusir dari apartemennya dan membuat Raka pun akhirnya memiliki kesempatan untuk meminta jawaban dari mereka.

"Aku akan menggunakan kesempatan ini untuk bisa mendapatkan jawaban, yang pasti dari mereka dan aku tidak akan melepaskannya, karena hal ini benar-benar menyangkut masa depanku," kata Raka yang sudah bertekad ingin bersama dengan Mika.

Apalagi dia yang tidak senang dengan sella yang merupakan wanita yang dijodohkan oleh Mamanya.

Yang mana mamanya memang menjodohkan Raka dengan sella karena melihat sel yang merupakan anak dari teman bisnis tersebut membuat mereka benar-benar tidak suka dengan sosok Sheila yang terlalu mengejar-ngejar dirinya.

Apalagi setelah mereka mengetahui jika Sella memiliki rencana lain, yang mana ingin menguasai perusahaan miliknya hal tersebut membuat Raka pun tidak ingin bersama dengan Sella dan hal tersebut membuat Raka dengan susah payah ingin bisa berpisah dengan Sella, tapi sangat sulit untuk menjauhkan Sella dari dirinya.

Yang seperti lem ke mana pun sangat mengganggu dan hal itu benar-benar membuat Raka ingin bersama dengan Mika agar Sella berhenti mengejar dirinya.

Sepulang sepulang kerja sesuai dengan janji yang mereka buat pun mereka akhirnya bertemu di kedai makan untuk membahas tentang berita yang sudah tersebar luas, yang mana Mika benar-benar tidak nyaman dengan pemberitaan itu karena pemberitaan tersebut tidak benar.

"Aku harap kamu tahu aku mengundangmu ke sini, karena ada hal yang ingin aku bicarakan tentang pemberitaan antara kita berdua, yang membuatku tidak nyaman bisakah kau mencabut berita itu agar tidak tersebar dan hilang dari media sosial manapun karena aku merasa terganggu," kata Mika yang mana mengungkapkan isi hatinya.

"Aku bisa menghapusnya tapi ada satu syarat setuju dulu permintaanku, untuk menikah dengan waktu bukankah hal itu sangat mudah kau tinggal bilang setuju saja maka semua berita akan beres," kata Raka yang membuat kesepakatan.

"Kau ini benar-benar keras kepala, banyak orang yang meminta pasangannya untuk menikah dengan cara yang baik-baik dan juga cara yang romantis lalu apa yang kau lakukan sekarang menggunakan pakasaan, kau harus ingat cinta itu tidak bisa dipaksakan." Mika benar-benar kesal dan hampir saja memukul Meja tapi ia tahan.

"Tapi cinta itu juga tidak bisa dihindari saat kita sudah menyukai seseorang, maka kita tidak bisa untuk menolaknya dan sampai kapanpun aku akan tetap menyukaimu, kau tahu sendiri bukan dari dulu aku juga pernah mengungkapkan perasaanku kepadamu, tapi kenapa kamu masih tetap bersikap seperti ini dan tidak mencoba untuk menerimaku," kata Raka yang benar-benar sudah menyukai Mika sejak dulu.

Jelas Mika sudah pernah menolak Raka, sangat jelas dan terang-terangan karena mereka yang menganggap dia sebagai sahabat dan bukan merupakan tipe idealnya jelas membuat Mika pun tidak ingin bersama dengan Raka.

Mika yang menganggap mereka sebagai sahabat dan teman yang mana mereka bisa bersama-sama saat SMA untuk belajar bersama, atau menyelesaikan soal yang sulit tapi sekarang mereka sudah saling dewasa dan seharusnya Raka paham akan hal itu karena mereka bukan anak SMA lagi.

"Aku tidak pernah memaksakan perasaan kau hanya perlu mencobanya saja, bersama dengan ku dan mencoba menerimaku hal itu adalah hal yang sangat mudah," kata Raka yang masih berusaha untuk membujuk Mika.