webnovel

Perjanjian Apa ?

Malam ini setelah sampai di rumah Chloe langsung naik ke lantai dua masuk ke kamarnya dan menguncinya. Setelah membersihkan diri dia mengganti baju dan naik ke tempat tidur membungkus dirinya dalam selimut sampai ke kepala. Beberapa menit kemudian dia merasa sesak nafas dan mengeluarkan kepalanya dari dalam selimut. Sudah satu jam dia membolak balikkan badannya di tempat tidur tapi tetap tidak bisa tidur, akhirnya dia bangkit dari tempat tidur menyalakan lampu dan mengambil novel di rak buku, dia berharap dengan membaca novel akan membantunya mendapatkan kantuk dan mengalihkan pikirannya dari rasa takut.

Jam 12 malam Marco menghentikan pekerjaannya dan meregangkan tubuhnya yang penat. Setelah membereskan beberapa dokumen dia mematikan lampu di ruang kerja dan naik ke lantai dua. Dari sela-sela pintu Marco bisa melihat lampu di kamar Chloe menyala, dia memutar handle pintu dan seperti dugaannya terkunci. Akhirnya Marco masuk ke kamarnya, membersihkan diri, naik ke tempat tidur dan tak lama kemudian dia terlelap.

🍒🍒🍒🍒🍒

Marco sudah selesai menyiapkan sarapan dan telah berpakain rapi, siap untuk berangkat kerja. Tapi belum ada tanda-tanda pergerakan dari kamar Chloe. Marco melirik jam dan akhirnya naik ke lantai dua, mengetuk pintu kamar istrinya.

"Chloe..." Marco memanggil dari depan pintu kamar, namun tidak ada jawaban

"Chloe..." Tetap tidak ada jawaban

Marco masuk ke kamarnya, berjalan ke balkon, lalu dia memanjat balkon dan

Gedebuk

Dalam satu lompatan dia sudah berada di balkon kamar Chloe, ragu-ragu dia mendorong pintu balkon dan ternyata dengan sedikit sentakan pintu itu terbuka. Marco melangkah masuk dan melihat Chloe masih tidur dengan novel di tangannya.

Melihat Chloe tidur nyenyak dia tidak tega membangunkannya, jadi dengan perlahan dia mengambil novel dari tangannya dan membetulkan selimut yang telah di tendang, namun gerakan lembut itu membangunkannya.

Dengan perlahan Chloe membuka matanya. Ketika dia melihat ada orang yang berdiri di samping tempat tidurnya dia spontan melompat mundur dan

Gubrak

Chloe terjatuh dari tempat tidur dengan kepala membentur lantai, sementara kaki kanannya terlilit selimut dan tergantung di tempat tidur

"kamu tidak apa-apa ?" tanya Marco cemas, dia melompati tempat tidur dan membantu Chloe bangun

"aduh.....kepalaku ?" Chloe mengelus belakang kepalanya "ini salahmu, muncul tiba-tiba kayak hantu" Chloe memelototi Marco.

"ya...ya....aku minta maaf" jawab Marco tulus "sini aku periksa kepalamu ?" Marco mengambil kepala Chloe dengan lembut dan memeriksanya tidak ada benjolan di kepalanya "kepalamu cukup keras untung lantainya tidak pecah"

Chloe mengirimkan tatapan membunuh mendengar komentar Marco

Marco melihat lingkaran hitam di bawah matanya.

"Cepat bersiap, aku tunggu di bawah" Lalu Marco berjalan meninggalkan kamar.

Chloe mengunyah roti sambil memelototi Marco yang sedang minum kopi sambil membaca berita di Ipadnya

"apa yang salah ?" tanya Marco akhirnya, merasakan ketidakpuasan dati pelototan mata istrinya

"bagaimana kamu masuk ke kamarku ?" selidik Chloe

Marco mengediķan bahu dan menjawab acuh tak acuh "aku menembus tembok"

Chloe makin melotot "aku serius !" katanya sambil menahan marah "kamu punya kunci cadangan kan ?"

Marco tidak menjawab tapi dia menyunggingkan sedikit senyum dan berjalan meninggalkan meja makan "aku tunggu di mobil"

🍒🍒🍒🍒🍒

Setelah selesai menggambar Chloe tidak pulang, matanya terasa berat, dia takut kalau menyetir dia bisa ke ketiduran, jadi dia pergi ke lantai dua dan mengetuk pintu ruangan Stefan.

"masuk" jawab Stefan

"eemm.....bos ?" Stefan mengangkat kepalanya dan menatap Chloe yang ragu-ragu, Chloe memainkan jempolnya "bos....boleh aku numpang tidur di sofa ?"

Stefan menatapnya dengan rumit "kenapa ? kamu kurang tidur ?" tanyanya menyelidik

Chloe menunduk "sebenarnya aku semalam tidak tidur" jawabnya dengan suara pelan

Stefan mengelus dagunya sambil menatap Chloe penuh selidik "pasti pertempuran kalian semalam sangat sengit sampai kamu tidak tidur semalaman"

Chloe melongo "pertempuran ?"

"hmmm.....bagaimana kamu masih bisa bangun setelah bertempur semalaman ?"

"???????" bicara apa sih orang ini ?

Melihat tatapan bingung Chloe, Stefan tau otak gadis ini tidak nyambung dengan sindirannya. Stefan mendesah dan berkata lagi "tidak bisa, kalau kamu mau tidur pergi ke kantor suamimu"

"tidak mau" jawab Chloe spontan

Tanpa sepengetahuan Chloe Stefan mengambil ponselnya dan mengirim pesan

"bos please...." Chloe memasang wajah memelas

"tidak"

"bos...kamu paling cakep deh"

"tidak"

"besok aku bikinin bekal"

"tidak"

"aku gak akan minta bayaran gambar selama seminggu"

"tidak"

Chloe kehabisan akal, akhir dengan wajah menunduk, pundak merosot dia berkata "baiklah aku pulang saja"

"kamu tidak di ijinkan nyetir, ayo ke kantorku" Tiba-tiba Marco sudah berdiri di belakang Chloe, dia menyambar tangannya dan menarikknya keluar dari kantor.

Chloe terpana sesaat lalu dia mengirimkan tatapan membunuh pada Stefan yang menyeringai "bos kamu menjualku, awas aku akan membalasmu"

Marco menarik tangan Chloe menuruni tangga

"lepaskan aku" Chloe mencoba melepaskan cengkeraman tangan Marco

"jangan melawan" Protes Marco

"Marco lepaskan, aku tidak mau ke kantormu"

Marco berhenti dan berbalik, melihat lingkaran hitam di mata istrinya lalu tiba-tiba dia mengangkat Chloe dan menggendongnya di pundak

"waa.....apa yang kamu lakukan turunkan aku !" Chloe berteriak marah sambil menendang. Tapi Marco tidak menghiraukannya dia keluar dari toko dengan Chloe di pundaknya dan berjalan memasuki lift.

Teman-teman Chloe menatap pasangan ini dengan melongo, ternyata ada yang bisa menjinakkan Chloe.

🍒🍒🍒🍒🍒

Yola sedang menyeleksi dokumen yang akan di serahkan pada bosnya saat dia mendengar suara pintu lift terbuka dan tak lama melihat bosnya keluar dengan membawa seseorang di pundaknya. Saat bosnya melewati mejanya Yola bisa melihat gadis yang kemarin sedang berteriak sambil memukul-mukul punggungnya, namun ekspresi bos tetap tenang. Yola terpana, semua dokumen yang dia pegang jatuh berhamburan. 'oh Tuhan, apa yang terjadi dengan bos, dia membawa seorang gadis ke ruangannya dengan paksa'. Yola makin was-was saat pintu ruangan bosnya di tutup dengan bunyi "klik".

Sementara itu di dalam ruangan

Marco menurunkan Chloe di sofa, begitu pantatnya menempel di sofa Chloe menendang tulang kering Marco, membuatnya meringis kesakitan sambil mengelus kakinya.

"kamu....." geram Marco

"aku apa ?" Chloe mengangkat dagunya matanya menantang Marco.

"sudah lupakan tidur saja" Marco berdiri tegak

"kenapa aku harus tidur di sini ?" Chloe bertanya tidak senang

"lalu kamu mau tidur di kantor Stefan ?" Marco memicingkan matanya

"yah....setidaknya lebih aman di sana"

"apa maksudmu lebih aman di sana ?" Marco menunduk dan memelototi Chloe "ingat kamu istriku"

"Marco ayo kita buat perjanjian" Chloe duduk bersila dan bersedekap di atas sofa

"perjanjian apa ?"

"yah.....semacam kontrak pernikahan"

"hah ?" Marco mencibir "jangan konyol, sudah cepat tidur"

"kamu harus setuju"

"cepat tidur atau aku akan menciummu" Chloe langsung menyusut di sofa

"ba..bagaimana dengan perjanjian..." Chloe belum menyelesaikan pertanyaanya saat kepala Marco sudah berada beberapa inci dari mukanya "oke aku tidur" Chloe langsung membanting kepalanya di sofa, dia berbaring miring menghadap sofa menyembunyikan kepalanya, takut Marco akan mencuri ciuman darinya saat dia tidur.

Melihat tingkah Chloe Marco tersenyum, lalu dia duduk di sofa tunggal di ujung kaki Chloe sambil memangku laptopnya.

Namun tak lama kemudian Chloe membalik badannya, beberapa menit kemudian dia membalik badannya lagi, demikian terus dia membolak-balik badannya.

"tidak bisa kah kamu tidur dengan tenang ?" gertak Marco.

"bagaimana aku bisa tidur kalau kamu mengawasiku kayak singa" gerutu Chloe sambil duduk tegak. Marco menatap Chloe lalu meletakkan laptopnya di meja dan berdiri di depan Chloe. "kamu mau apa ?" tanya Chloe was was.

Marco tidak menjawab dia dengan santai duduk berbaring sambil menarik Chloe berbaring di sebelahnya

"waaa...lepaskan aku.....pergi.....kamu mau apa ?" Chloe meronta dengan histeris, tapi kaki besar Marco sudah mengapit kakinya dan tangannya memeluk pinggangnya.

"diam tutup matamu" kata Marco dingin.

"lepaskan aku" Chloe masih berusaha memberontak

"diamlah atau aku akan menciummu" suara Marco tiba-tiba berubah serak

"dasar cabul" gerutu Chloe pasrah, sebenarnya dia masih ingin memberontak tapi ancaman Marco membuatnya takut untuk bergerak, dengan terpaksa dia menutup matanya. Nafas Marco yang hangat di atas kepalanya entah kenapa membuatnya nyaman dan tanpa dia sadari dia mulai mengantuk dan tertidur lelap.