39 Perpisahan

"Perubahan itu menyakitkan, Ia menyebabkan orang merasa tidak aman, bingung, dan marah. Orang menginginkan hal seperti sediakala, karena mereka ingin hidup yang mudah" - Richard Marcinko.

----------

Drt. Drt. Drt. Ponsel nya berdering dan itu merupakan panggilan dari Adam. Segera Chessy izin ke kamar mandi.

"Gimana sih Chessy? Baru di isi terus di buang. Mubazir tuh anak." Ketus Rose yang langsung mengambil ayam bagian paha milik Chessy.

"Nanti kamu di marah in loh." Pesan Jenn. Orang yang di peringati malah tertawa dengan wajah seakan akan tidak berdosa itu.

Chessy bilang jika dia tidak perlu ke kampus untuk mengucapkan suatu kalimat perpisahan, alasan nya ada 2 yang pertama jam terbang mereka di majukan, dan yang kedua ada nya kasus paparazi.

Kini Jenn dan Sooya telah menutup semua pintu, mematikan AC, WIFI, dan lampu. Lalu segera keluar karena takut kegelapan, Chessy sebenarnya tidak ingin pulang ke Thailand karena Ayah nya, psikopat itu.

Namun semua teman teman nya itu tampak begitu bahagia, setiap kali seperti itu membuat Chessy ingin menceritakan semua keluh kesah nya selama 20 tahun hidup nya. Namun jesus tidak memiliki suatu keberanian itu.

Rose memeluk Chessy yang wajah nya tampak murung itu, salah satu teman paling mengerti perasaan Chessy adalah Rose, dia selalu tahu apa yang di rasakan oleh Chessy bahkan sebelum Chessy menceritakan nya.

Rose menutup pintu mobil nya dan menyandarkan kepala Chessy pada bahu nya. Sedangkan kedua eonnie nya sedang sibuk menatapi layar ponsel nya itu, yang satu sibuk bermain instagram, dan satu nya lagi main game online.

Meski berusaha untuk mencoba mengatakan hal tentang keluarga nya, Chessy hanya bisa mengeluarkan 3 kata selama ini.

"Ceritakan Chessy… ku mohon, aku tidak ingin jika kamu sedih sendiri Ches…" bisik Rose yang berusaha untuk pelan salat berbicara, takut nya para kakak kakak nya ini akan mendengar topik yang mereka bahas.

"Ayah ku jahat." Kata Chessy lalu tertidur di sandaran bahu Chessy.

Jenn dan Sooya menoleh ke arah Rose, dan bertanya apa yang sebenarnya di keluhkan Chessy selama beberapa hari ini, namun yang menjawab malah manager Kim.

"Lebih baik kalian tetap di hotel dan jangan sering bertanya apa apa tentang keluarga Chessy. Dia nanti nya juga akan bercerita." Kata Manager Kim.

Mereka semua, Jenn, Rose, dan Sooya mengangguk di antara mereka semua hanya Rose yang paling tahu rahasia tentang Chessy.

--1 jam kemudian--

Chessy terbangun dan mendapati bandara yang telah ada di depan mata nya. Manager Kim menyuruh mereka untuk memakai pakaian tertutup dan segera masuk ke dalam bandara dengan cepat. 10 pengawal sedang mengawasi Jenn, Sooya, Rose, dan Chessy dari belakang, samping, dan depan.

Beberapa orang memfokuskan perhatian mereka pada para member blackout tapi mereka tidak peduli karena wajah nya yang begitu tertutup. Chessy gugup setengah mati dia akhirnya masuk ke dalam kursi VIP dengan rose yang ada di sebelah nya.

Seseorang baru saja menelepon nya itu Adam lagi, dia berkali kali mengirim pesan dan panggilan suara untuk Chessy, tapi kali ini dia tidak bisa mengangkat nya karena berada di dalam pesawat.

"Kamu mau tidur lagi Ches?" Tanya Rose.

"Iya." Kata Chessy, akhir nya Rose menutup sekat di sana dan membuat Chessy menikmati kesendirian dan kesedihan nya dulu.

Pesawat mulai bergetar dan bergerak ke atas, seakan akan melayang dan Chessy bisa merasakan itu sedikit menakutkan karena bunyi dan gerakan nya.

Rose juga berteriak kecil karena terkejut dan dia tidak siap untuk bergerak dulu. Pesawat mulai jalan dengan pelan dengan kecepatan stabil. Chessy memandang jendela pesawat yang terlihat begitu indah, gumpalan awan yang membentuk suatu gambaran abstrak dan sungguh itu membuat hati nya sedikit tenang seketika.

Pemadangan menakjubkan yang membuat Chessy teringat dengan keluarga nya yang terlihat begitu buruk. Dia berasal dari keluarga yang cukup berada dan tentu nya itu membuat Chessy menikmati semua kehidupan dengan fasilitas yang ibu nya miliki.

Tapi sayang nya, ayah dan ibu nya sering bertengkar dan memutuskan untuk pisah saat Chessy berusia 4 tahun, tentu itu begitu menyedihkan bagi Chessy yang tidak dapat merasakan memiliki seorang ayah yang baik hati. Semua yang dia rasakan dengan ayah nya hanya berbuah kesedihan saja. Tentu semua keluarga nya semenjak itu selalu menyalahkan Chessy, karena keluarga nya yakin yang menyebabkan kedua orang tua nya berpisah adalah Chessy.

Rose mengetuk pintu sekat. Chessy menggelar air mata nya dan segera membuka pintu sekat itu.

"Kamu mau makan?" Tanya Rose.

"Iya, aku pesan nasi goreng." Jawab Chessy dengan singkat. Rose mengangguk dan memberikan tisu yang selalu dia bawa ke mana mana.

Satu lembar tisu itu tertulis seperti ini….

Chessy… ku mohon jangan menangis dan hapus air mata dan ingus mu itu! Aku tidak tau apa yang terjadi dengan mu, tapi tolong jangan menangis yah…

-----

Chessy tersenyum melihat dan membaca surat itu, Rose benar benar tidak di ragukan lagi soal merayu. Saat kembali Rose membawakan nasi goreng spesial yang paling di sukai oleh Chessy selama masa penerbangan. Itu adalah nasi goreng udang pedas manis.

"Kamu makan burger di jam segini?" Tanya Chessy yang sedikit terkejut dengan Rose teman nya yang akhlak dan perilaku nya agak absurd emang.

"Memang nya kenapa? Tidak boleh?" Tanya Rose.

Chessy hanya tertawa kecil sambil memakan nasi goreng yang terus terasa sangat sangat enak sekali.

Rose bertanya bagaimana dengan Yoona dan Mina saat mengetahui keadaan Chessy yang akan pergi ke Thailand?

"Mereka sedih, dan memaksa untuk ikut juga." Kata Chessy.

Tiba tiba saja mereka jadi ngantuk dan ketiduran di sana setelah makanan nya sudah habis semua. Alhasil Jenn dan Sooya yang mengembalikan makanan itu karena takut wajah dua bayi nya itu terkena saus dan semacam nya, gitu lah pokok nya.

"Eonnie, apakah Chessy baik baik saja?" Tanya Jenn.

"Tentu saja tidak." Balas nya.

Mereka bisa ngobrol santai dan bebas karena mereka telah menyewa ruangan VIP, yang hanya berisi manager Kim dan 4 member blackout.

Sooya dan Jenn sedang sibuk membahas tentang kondisi Chessy yang terlihat parah dengan masalah yang ada di kehidupan nya itu. Chessy pernah bilang jika dia tidak ingin memiliki seorang ayah lagi meski ayah nya begitu baik sekali,karena semua orang itu sangat jahat, termasuk dia sendiri.

"Aku orang yang hidup selibat." Kata Manager Kim yang ikut ikutan membahas tentang Chessy.

"Mmm… padahal anda cantik. Berapa usia mu manager Kim?" Tanya Jenn.

"Usia ku? Tiga puluh dua tahun." Kata Manager Kim dengan tangan nya yang sedang berhitung itu.

"Jika begitu menikahlah sebelum anda lebih tua!" Teriak kompak Jenn dan Sooya. Sedangkan Manager Kim hanya tertawa sambil menggaruk kepala nya, karena gatal.

avataravatar
Next chapter