webnovel

Perjuangan Martha

Author: Ashella_123
Urban
Ongoing · 8.3K Views
  • 10 Chs
    Content
  • ratings
  • N/A
    SUPPORT
Synopsis

Martha Samantha, perempuan yang memperjuangkan hak kaum perempuan yang sering kali ditindas, masa lalu yang kelam karena melihat kematian ibunya di tangan ayah tirinya membuat Martha tak percaya pada dua hal yaitu pria dan cinta. Berbagai kasus mengenai perempuan seperti pelecehan, pembunuhan, pemerkosaan, dan lain-lain telah ditangani Martha dengan baik dan banyak perempuan yang berterima kasih pada jasa Martha. Kasus perdagangan manusia terutama perempuan yang dilakukan oleh Tander Alfozo menjadi kasus berikutnya, Martha terpaksa pura-pura mencintai pria kejam berhati iblis tersebut untuk membongkar sindikat perdagangan manusia yang dilakukan Tander. Apakah Martha berhasil melakukan misi tersebut atau harus mati di tangan Tander?

Chapter 1Prolog

Prolog (Perjuangan Martha)

    

        "Saya hanya baru mendapat ini sebagai petunjuk, untuk lebih lanjut nanti saya usahakan informasi lebih valid, silahkan dicek… " Seseorang menyerahkan beberapa foto kepada Martha yang sedang bersidekap memangku ke dua tangannya. Martha mengambil satu foto yang menampilkan gambar seseorang sedang membuka pintu mobil sembari matanya melihat ke arah lain.

"Terima kasih, Sanders. Kerjamu hari ini cukup, silahkan jika kamu akan pulang terlebih dulu," ucap Martha mempersilahkan asistennya itu. Sanders pun pamit undur diri, dan menutup pintu ruangan Martha.

 

Martha-- Seorang wanita yang memiliki nama panjang Samantha, berprofesi sebagai pengacara yang aktif mengambil kasus-kasus tentang kewanitaan, juga seorang pembicara dalam pendukung penggagas kebebasan wanita. Tidak banyak ada yang tahu alasan Martha yang sesungguhnya sangat mencintai kegiatannya tersebut, orang-orang hanya menilai Martha sebagai wanita yang telah sukses menjadi dirinya sendiri, merdeka dalam pilihannya, dan bahagia dengan sesuatu yang tak pernah menggantungkan kepada penerima cinta, dia terlihat tak butuh itu, bahkan cukup sebagai penebar tanpa harus ada balasan.

 

Marta memandangi wajah yang berada di gambar tersebut, hatinya tiba-tiba geram, sesak, dan sangat kesal sampai tak sadar tangannya mengepal membuat gambar tersebut sedikit lecek. Masih sangat terekam jelas, ketika Marta mendapat pengaduan yang tak diketahui identitasnya meminta bantuan kepada dia.

 

"Mohon sangat hormat, datangnya surat ini saya ingin meminta bantuan anda untuk penanganan kasus yang selama ini saya curigai, tetapi masih menjadi tanda tanya yang cukup menantang sebab semua gerak-gerik yang berkaitan dengan hal ini sedikit pun tak pernah menandakan adanya kejanggalana. Saya tahu anda dari beberapa media yang memuat tentang profile anda sebagai salah satunya aktivis perempuan. Saya mohon dengan sangat hormat sekali lagi. Untuk itu terima kasih sebelumnya."

 

Martha ketika menerima email tersebut belum paham apa maksud si pengirim, tetapi ketika beberapa jam Martha melihat pendukung dari isi permohonan tersebut, dia menyimpulkan satu hal, dan tanpa alasan apapun lagi, jiwanya sudah terpanggil. Dia tak membalas pesan emailnya tetapi dia bergegas mencari bukti lain untuk mendukung pendapat si pengirim, salah satunya beberapa hari ini dia menitah Sanders, yang tak lain pegawai yang selama ini mengabdi kepadanya untuk mencari tahu siapa Tander Alfenzo. Dalam penyimpulan hal ini bukan kasus main-main, contoh kasus tentang kekerasan rumah tangga sudah Martha anggap hal wajar dalam menanganinya, dia tak pernah sekalipun tak percaya diri, dia selalu menang dalam menjadikan si pelaku mendekam di penjara.

 

Tander Alfenzo, Martha bergumam beberapa kali. Sampai ingatannya melayang pada saat di mana dia mengelist salah satu sasaran selanjutnya. Ketika saat itu, nama Tander Alfenzo yang akan diceklis tapi tak jadi, sebab kegiatan lain sudah menunggunya. Padahal untuk mengetahui wajahnya pun, Martha belum tahu. Dia menuliskan namanya, berdasar artikel yang sempat dia baca tetapi hilang lagi dalam beberapa saat sudah menghilang.

 

"Tander Alfenzo, seorang pembisnis yang sukses. Namun benarkah semua itu berasal dari perdagangan ilegal?" Martha membaca sekilas, bahkan belum sampai selesai tetapi lamannya sudah tak bisa diakses, dengan kecepatan analisisnya yang dimiliki untungnya Martha sudah menuliskan beberapa poin tentang artikel itu. Salah satunya paragraf yang membahas tentang perdagangan wanita.

 

"Di taekdown ini laman pasti, anda belum berurusan sama saya berarti yaa… " Martha lalu menulis namanya tapi ketika tangannya akan bergerak untuk menceklis, ada suara yang memanggil.

 

"Permisi Bu, apa ibu sudah siap?" tanyanya.

"Ahh--" Martha menoleh dan menyimpan bolpoin beserta bukunya.

"Saya sudah siap, tunggu lima menitan lagi saya akan menyusul." Sejak saat itu, tepatnya tiga bulan yang lalu Martha melupakan tulisannya dan baru mengingat setelah melihat foto dan nama serta pengaduan.

 

"Yah saya mengingatnya, tapi kenapa saya pun tak asing dengan wajahnya. Kapan saya bertemu yaaa Tuhan?" tanya Martha pada dirinya. Tidak ambil pusing, dia kemudian membereskan gambar-gambar yang sudah sedikit berserakan itu ke dalam tasnya, lalu siap-siap untuk bergegas pergi. Tepat ketika matahari sudah bergerak ke arah barat setumbak sebelum tenggelam.

 

***

 

Sedikit cahaya remang melingkupi ruangan itu, tampak pengap tapi sepertinya sedikit menenangkan, tampak gelap tapi tak sedikit pun menyeramkan, seperti penjara tapi tidak juga. Seseorang sedang menggerakan kursinya, ritme gerakan bahu dia menandakan kegusaran tengah melingkupinya, bahkan terlihat sudah sangat lama, penampilannya cukup berantakan.

 

Di tangannya dia sedang memegang sebuah gawai yang memperlihatkan sebuah fose seorang perempuan yang tengah duduk sambil menyuapi makanan terhadap anak dengan rentang usia sekitar lima tahunan, serta frame pendukung tapak sebuah tempat pengungsian.

 

"Apa arti dari semua ini Tuhan? Tidak seperti biasanya," gumam Tander. Yahh, namanya Tander Alfenzo. Dia sedang merenungi semua kehidupannya, dan kenapa perasaan dia seperti tampak berpusat pada seorang wanita itu. Kejadian pengungsian yang tampak tak disengaja itu, sedikit membuka ruang kusut dari jiwanya yang dia biarkan itu.

 

Untuk harta dia tak perlu lagi mencari untuk mendefinisikan kepuasaannya, untuk wanita dia bebas memilih semalam dengan siapa saja, untuk tahta siapa yang tak kenal dengan Tander Alfenzo ini. Namun, tak pernah diberitahukan kepada siapapun, dalam kesendirian kadang memanjarakan jiwanya, itu membuat diri Tander kadang bertanya-tanya. Kesendirian itu membuatnya rapuh, kesepian itu membuatnya terlihat sangat buruk.

 

"Sialan… Saya tak boleh selemah ini, Saya tak akan menghancurkan semua reputasi yang telah dibangun." Tander mengakhiri perenunganya selalu dengan kemarahan. Dia menyesal dan kembali seperti biasa lagi. Menjadi sangar dan terlihat arogan tapi kharisma wajahnya bak seorang pangeran pun memancar. Dia sedikit menjambak rambutnya tapi setelah itu merapikannya kembali.

 

Lain dengan kondisi di mana Martha sedang berkelana dalam pikirannya seperti jalanan yang sedang dia lalui, panjang, tanpa bebatuan, tapi berbelok juga. Pikirannya mengajak berdialog sebentar.

 

"Apakah benar tak ada tujuan lain dari hidupku selain memanusiakan diri dan manusia yang lain, terlebih wanita… "

 

"Saya rasa tidak, sampai hari ini saya selalu bahagia dan tak pernah menyesal dengan keputusan yang sudah dilakukan… "

 

Egonya selalu berhasil menutupi keinginan hati yang semakin hari tampak jauh, suara hati terdalamnya yang terdengar tapi selalu dihiraukan.

 

"Ibu saya mati dengan naas, saya sudah sendirian sejak lama kenapa tiba-tiba mempertanyakan hal lain."

 

"Ayah… Apa kabar? Ayah sama ibu pasti sudah bertemu kembali yah, semoga kalian bahagia di sana. Tunggu saya kembali juga."

 

Diantara bisikan-bisikan dalam dirinya, yang terdengar pastilah seruan tersebut, padahal ada hal lain dalam hatinya yang selalu dia tekan sekuat-kuatnya.

 

"Apa definisi kebahagiaan untuk wanita yang sejatinya, cinta itu bagaimana rupanya, apakah selama ini saya tak pernah merasakan hal tersebut atau memang telah buta oleh luka-luka yang dirawat sejak lama."

 

Martha membuang nafasnya gusar, entah keberapa kali dia hampir saja menabrak kendaraan lain yang berada di depan mobilnya.

 

"Pada nyatanya, saya akan kembali pada fakta. Hidup bukan perihal apa yang saya inginkan, tetapi bagaimana menjalani setiap skenario yang Tuhan gariskan," gumamnya kemudian.

 

"Tander Alfenzo, itu yang harus kupikirkan sekarang bagaimana agar bisa masuk jejaringnya," tukasnya lagi.

 

Martha memang seringkali berbicara seorang diri, tanpa suara atau ada. Itu sudah seperti kebiasaannya, keseharian yang sulit dia lepaskan. Martha mengganggap hal itu sebuah kewarasan, dia perlu bercengkrama dari hati ke hati, bukan sekedar nalar logika saja. Dia tak tak punya kawan untuk diajaknya bicara, dia sudah pada titik pemahaman, tak ada yang mengenali dirinya selain jiwanya sendiri.

You May Also Like

Pernikahan Sementara

Arsyilla Ayunda, gadis menawan yang baru berusia 17 tahun. Gadis itu baru merasakan yang namanya masa puber. Ya … dia telat merasakan puber karena sifatnya yang terlalu kekanakkan, tapi tidak manja. Lagi senang-senangnya mengenal cinta, Cia (panggilan akrabnya) harus menerima kenyataan pahit, almarhum kakeknya yang telah meninggal beberapa tahun silam meninggalkan wasiat yang membuatnya ingin hilang dari muka bumi. Wasiat gila itu berisikan tentang perjodohannya dengan seorang pria yang memiliki selisih usia sepuluh tahun darinya (udah pasti si pria yang lebih tua). Bahkan perjodohan itu sudah terjadi saat dirinya masih menjadi benih dalam kandungan sang ibu. Sialnya lagi ‘situa bangka’ (julukkan Cia untuk pria yang dijodohkan dengannya) itu adalah guru sekaligus kepala sekolahnya. "Saya, nggak mau nikah sama BAPAK!” "Kamu pikir Saya mau?" "Kalau gitu ngomong dong! Jangan diem aja kayak ban kehabisan angin." "Saya tidak mau membuang energi, tidak merubah apapun." * Mahardhika Addhipratma Sanjaya, pria berusia 27 tahun, memiliki wajah tampan dan tubuh sempurna. Pria berkepribadian dingin itu di paksa menikah dengan remaja labil, cucu dari sahabat kakeknya. Bisakah dia menjalani perjodohan ini? Mampukah dia bertahan demi tujuan tersembunyinya? Lalu bagaimana dengan Cia? Bisakah gadis itu melewati cobaan ini dengan waras? Gadis barbar itu menganggap kisah hidupnya seperti sinetron azab. Dimana dirinya terkena karma karena terlalu sering berganti pacar. 'Oh, Tuhan! Bisakah Engkau membuatku menjadi zigot lagi?’ jerit batin Cia. Nikmati kisah mereka yang akan membuat kalian tertawa, menangis, sedih dan juga bahagia. Pastinya baper parah ....

Ardhaharyani_9027 · Urban
4.9
638 Chs

Reinkarnasi Agen Khusus: Dewi Yang Maha Kuasa dari Transmigrasi Cepat

Dia adalah Aktris Terbaik yang baru dinobatkan di Lingkaran Hiburan sekaligus putri kedua yang lama hilang dari Keluarga Ye di Kota Kekaisaran, sebuah fakta yang diketahui semua orang. Putri tertua dari Keluarga Ye adalah Ketua Grup Fenghai; putra ketiga dari Keluarga Ye, seorang figur penting di Kota Kekaisaran; tetapi putri kedua yang ditemukan hanyalah sekadar hiasan dalam Lingkaran Hiburan. Ayahnya tidak mencintainya, ibunya tidak menghargainya. Namun, tidak ada yang tahu, di balik kedok seorang hiasan, dia adalah seorang Agen yang luar biasa yang menjadi masalah bagi kekuatan internasional! Tak terduga, dia membuat kesalahan, tertipu, dan secara tidak sengaja mengikat dirinya dengan sistem untuk menyelesaikan tugas dan menyerap energi. Sejak itu, dia mendominasi di semua alam semesta paralel, menulis ulang kehidupan tragis orang lain. Di mana pun dia berada, dia berkembang dengan mudah. Yang tidak dia duga, bagaimanapun, adalah bertemu dengan seorang figur penting dari kekuatan misterius… Ketika dia akhirnya memulihkan kekuatannya untuk kembali ke bentuk puncaknya, dia bisa melepaskan identitasnya sebagai putri kedua Keluarga Ye; dia bisa menolak warisan keluarganya. Namun, jika dia tidak memberikan perhitungan yang baik kepada mereka yang berkomplot melawannya, bagaimana dia akan memberi keadilan pada gelar Agen Utama yang dengan susah payah dia dapatkan? Saat identitasnya sepenuhnya terungkap, saat itulah dia akan bersinar! *** Satu seorang pemuda misterius yang luar biasa, yang lainnya adalah Agen Utama yang terkenal di dunia, inilah pertarungan antara dua tokoh yang tangguh. *** Judul alternatif dari novel ini termasuk "Pahlawan Wanita Sungguh Menakjubkan" dan "Pahlawan Sungguh Tampan". —【Menyegarkan】【Transmigrasi Cepat】【1v1】

Road of Flowers · Urban
Not enough ratings
563 Chs

Setelah Perceraian, Mantan Miliarder Menemukan Aku Hamil

Leonica bertanya dengan tatapan tajam kepada suaminya yang menjijikkan dan selingkuhannya, 'Gabriel Bryce, bagaimana bisa kau begitu tidak tahu malu?' Ini adalah rumah yang dihadiahkan oleh nenekku, namun kau berani membawa wanita lain ke sini? Bukankah kau takut kalau nenek akan kecewa dengan perbuatanmu...?' Kata-katanya terhenti ketika Gabriel yang marah mengayunkan tangannya ke udara, menampar pipi kirinya dengan penuh kekuatan. Leonica memegang pipi yang berdenyut, matanya lebar dan berlinang air mata saat dia menatap suaminya yang menatapnya dengan pandangan garang. 'Berani sekali kau menyebut nenekku. Kau tidak berhak untuk itu!' dia meludah, mengambil langkah maju dan menusukkan jarinya yang sakit ke pundaknya, membuatnya mundur beberapa langkah. 'Ingat ini baik-baik, Leonica Romero, kalau bukan karena keinginan nenekku yang telah tiada, aku lebih memilih mati daripada berhubungan dengan seseorang sepertimu.' *~*~* *~*~* Leonica Romero selalu menyimpan perasaan pada Gabriel Bryce, CEO of Bryce Empire dan tiran bisnis Norwegia. Beruntung, atas permintaan nenek Gabriel yang sakit, keluarga yang merupakan teman lama, Leonica mendapat kesempatan untuk menikahi orang yang dicintainya. Merasa senang, dia meninggalkan posisi dan pekerjaan impiannya di rumah tangga Romero dan menjadi istri rumah tangga yang sederhana untuk Gabriel. Namun, tiga tahun kemudian, pada hari pemakaman nenek Gabriel, Leonica terkejut saat dia menuntut perceraian, karena mantan kekasihnya Angelina Fernandez tiba-tiba kembali, menyatakan cinta abadinya kepadanya. Namun itu bukan satu-satunya kejutan yang diterima Leonica hari itu. Beberapa jam setelah Gabriel menyatakan keinginan untuk bercerai, Leonica terbangun di rumah sakit dengan berita mengejutkan. Dia hamil dua bulan. Dan Gabriel sama sekali tidak tahu tentang hal itu!

Khira · Urban
Not enough ratings
227 Chs

ratings

  • Overall Rate
  • Writing Quality
  • Updating Stability
  • Story Development
  • Character Design
  • world background
Reviews
WoW! You would be the first reviewer if you leave your reviews right now!

SUPPORT